part 7🌈

133 4 0
                                    

Happy reading♡

Flashback on

Suara pecahan kaca terdengar begitu nyaring di dalam sebuah rumah. Seorang anak kecil berusia 10 tahun bersembunyi di bawah meja karena ia sangat ketakutan.

"Kamu, berani-beraninya berselingkuh di belakang saya Elvi!!" Bentak Rama.

"Kenapa?, Saya selama ini tidak pernah cinta dengan kamu Rama!, Saya hanya terpaksa mengikuti kemauan orang tua saya dulu, tidak lebih!" Ujar Elvi.

Plak, satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan Elvi.

"Kenapa kamu menampar saya?, Apakah ada yg salah dengan kata-kata saya barusan" jawab Elvi santai dan itu membuat Rama semakin marah dengan perkataannya.

"Dasar jalang!!, Saya menyesal sudah menikah dengan seorang jalang seperti kamu!" Bentak Rama semakin marah.

"Kamu pikir saya mau menikah dengan pria seperti kamu hah!!, dari dulu saya tidak pernah setuju dengan perjodohan ini, saya sudah meninggalkan orang yg saya cintai demi menerima perjodohan dengan laki-laki tak berguna seperti kamu!! Saya menyesal dengan hal itu Rama buana Ansel!!" Bentak Elvi sambil mengeluarkan unek-unek yang ia tahan selama bertahun-tahun.

"Siapa laki-laki yang lebih baik dari saya Elvi Calista Aditya?" tanya Rama sambil tersenyum mengejek.

"Kamu mau tau Rama, laki-laki itu adalah Anton Abraham, pengusaha sukses dan hebat di dunia, puas!" Jawab Elvi lantang namun berhasil membuat Rama kembali marah.

"Oh, ternyata dia, laki-laki yg sudah membuat kamu berani membentak saya, dasar laki-laki tidak tau diri!!" Ujar Rama.

"Jaga ucapan kamu Rama, anton jauh lebih baik dari laki-laki seperti kamu!" Bentak Elvi lagi.

Prang, Rama membanting vas bunga karena Elvi membela Anton dan menghina dirinya.

"Kamu berani-beraninya membela laki-laki itu dan menghina saya!" Bentak Rama.

"Saya hanya bilang kenyataan saja, apa itu salah?" Ejek Elvi.

"Kurang ajar, mulaii sekarang kamu saya talak! Pergi kamu dari rumah saya jalang!!" Usir Rama.

"Baik, saya akan pergi dari sini, saya juga sudah muak berlama-lama tinggal di tempat seperti ini" ujar Elvi lalu pergi meninggalkan rumah itu.

"Hiks, hiks mama" lirih anak kecil yg tadi bersembunyi di bawah meja.

Skip

Plak, tamparan keras berhasil membuat seseorang tertunduk lemas.

"Kamu sudah merebut Anton dari saya Farah, sekarang rasakan apa yg akan saya lakukan terhadap kamu jalang!!" Bentak elvi.

"Saya tidak pernah merebut siapapun dari kamu Elvi" jawab Farah dengan suara lemah.

"Hahaha, lucu sekali ucapan kamu barusan Farah saya terhibur dengan itu" jawab Elvi sambil mengeluarkan pisau dari saku celananya.

Farah yang melihat benda tersebut langsung ketakutan, ia takut kalau Elvi akan berbuat nekad kepadanya dan calon anak di dalam kandungannya.

"Kamu mau apa, jangan berbuat yg aneh-aneh Elvi, saya lagi hamil ," ucap Farah was-was.

"Saya tidak akan aneh-aneh kok, saya hanya akan bermain-main sebentar, sebelum kamu benar-benar musnah dari kehidupan Anton" jawab Elvi.

"Jangan, plis jangan lakuin itu Elvi, aku mohon" ujar farah memohon.

"Bacot" ucap Elvi.

Sret, pisau tersebut berhasil membuat kaki Farah terluka.

"Shhhh, sakit" lirih Farah karena tidak kuat lagi.

"Hahaha, bagus sekali karya yg saya buat ternyata" ucap Elvi sambil tertawa bahagia.

Brak, pintu yg semulanya tertutup kini terbuka lebar karena seseorang mendobraknya.

"Farah" gumam Anton, orang yg mendobrak pintu tersebut.

"Mas tolong aku, aku udah ngk kuat" ujar farah lemas.

"Elvi, apa yg kamu lakukan hah!! Kamu mau membunuh istri saya" bentak Anton kepada Elvi karena sudah berhasil menyentuh miliknya.

"Kalo iya kenapa sayang, kamu suka kan?, bentar lagi kita akan bersama" jawab Elvi gila.

"Kamu udah gila ya, kenapa kamu berbicara seperti itu" ujar Anton tak habis pikir.

"Ya, aku emang sudah gila Anton, dan itu semua gara-gara kamu!" Bentak Elvi.

"Kamu ngomong apa sih?" Tanya Anton sama sekali tak mengerti.

"Kamu masih ngk ngerti Anton, selama ini aku udah suka sama kamu Anton, bahkan dari SMA, apa kamu tidak sadar akan hal itu, kanapa kamu memilih menikah dengan dia dibanding dengan aku hah!" Ujar Elvi sambil menangis.

Anton terdiam mencoba mencerna ucapan dari Elvi.

"Aku tanya sama kamu, kenapa kamu malah diam seperti ini !" Ujar Elvi.

"Saya benar-benar tidak tau kalau kamu suka sama saya dari dulu, saya minta maaf " ujar Anton meminta maaf.

"Segampang itu kamu meminta maaf Anton, tapi tidak apa, sekarang kamu akan jatuh ke pelukanku setelah hama ini musnah" ujar Elvi sambil menunjuk ke arah Farah.

"Jangan lakukan itu Elvi, Farah sedang mengandung anak kami, jadi saya mohon jangan sakiti dia lagi" ujar Anton memohon.

"Kamu bersujudpun saya tidak akan melepaskan dia" ujar Elvi.

Saat pisau tersebut hampir mengenai perut Farah, Anton lebih dahulu menendang pisau yg ada di tangan Elvi dengan cepat. Hingga pisau itu terhampas ke lantai.

"Sudah cukup kamu menyiksa istri saya, sekarang kamu pergi atau saya akan lapor ke polisi atas kasus ini" ancam Anton.

"Sial" umpat Elvi lalu pergi meninggalkan mereka.

Flashback off

Haiiii gimana flashback cerita ini??

Tetep baca terus ya guys, supaya nanti kalian ngk bingung sama part salnjutnya:)

Vote dan komen ya guys 😉

See you di next part guys 💛


ADNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang