part 8🌈

150 5 0
                                    

Happy reading♡

Di pagi hari yg cerah, Aqila masih enggan untuk bangkit dari kasurnya. hingga terdengar teriakan dari faniya yg membuatnya membukakan sedikit matanya karena merasa terganggu.

"Qila bangun sayang, udah jam 7, nanti kamu bisa telat ke sekolah!" Teriak faniya sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

"5menit lagi mi" balas Aqila.

"Gak ada, cepat bangun atau mami bilang sama papi untuk sita motor kesayangan kamu itu, mauu!" Ancam faniya.

"Iya, ini qila udah bangun" ujar Aqila pasrah, sungguh Aqila sama sekali tidak mau motor kesayangannya di sita.

"Kalau udah siap-siap langsung turun, mami tunggu di bawah sama papi, kamu harus sarapan dulu pokonya" ujar faniya lalu turun kebawah.

"Ampun dah gue, untung sayang" gumam Aqila menggelengkan kepalanya.

Sesudah memakai seragam sekolah, Aqila tidak lupa untuk  memoleskan bedak bayi dan sedikit lip tint di bibirnya, Lalu turun kebawah untuk menghampiri mami dan papinya.

"Morning aqila" sapa Bima dan faniya bersamaan.

"Morning" balas Aqila tersenyum manis ke arah Bima dan faniya.

"Qila mau makan apa?, biar mami yg ambilin" tanya faniya pada Aqila.

"Roti selai strawberry sama susu aja mi" jawab Aqila dan langsung di balas anggukan oleh faniya.

"Oh ya qila, papi bakal pergi ke luar negeri karena masalah  pekerjaan, kamu kalo ada apa-apa sama mami, kabarin papi ya" ujar Bima lembut.

"Siap pi, berapa lama papi di luar negeri?" Tanya Aqila sambil memakan roti yg baru saja di berikan oleh faniya.

"Mungkin 1 bulan, tapi papi usahain bakal cepat-cepat pulang kalo pekerjaan papi udah beres di sana" jawab Bima tersenyum.

"Ok, kapan papi berangkat?" Tanya Aqila lagi.

"Besok pagi sayang" jawab Bima.

Setelah acara sarapan pagi, Aqila berpamitan dengan Bima dan faniya untuk berangkat ke sekolah.

"Pi, mi, qila pamit dulu ya, assalamualaikum" pamit Aqila lalu mencium tangan keduanya.

"Waalaikumsalam" ujar keduanya bersamaan.

Adnan

Aqila menatap ban motornya yg kempes akibat tadi ia tak sengaja menginjak paku saat di perjalanan.

"Aduhh, apes banget sih gue, kemaren ketabrak gorobak sekarang ban motor kempes, nasip banget sih gue harus ngedorong ni motor, malah hp gue lobet lagi" gerutu Aqila kesal.

"Bengkelnya mana sih, sepi banget ni jalan, kayak hatinya para jomblo aja" ngoceh Aqila lagi.

Titttttt, suara klakson sebuah motor mengagetkan dirinya dari belakang.

" kalo mau lewat ya lewat aja ngk usah di klakson juga, Lo pikir gue budek apa?" Ujar Aqila marah pasalnya ia sudah benar mendorong motornya di pinggir jalan bukan di tegah jalan, lalu kenapa masih di klaksonin.

"Cepetan dorong motornya, jangan sampek telat ke sekolah kalo ngk mau dihukum" bukannya membantu,  tapi orang itu malah menyuruh Aqila.

"Siapa Lo nyuruh-nyuruh gue, bapak gue bukan, kepsek bukan, mak gue juga bukan" balas Aqila jutek.

"Gue ketua OSIS di SMA tempat Lo sekolah" ujar orang itu datar, namun tak terlihat sebab dirinya masih belum melepaskan helm dari kepalanya.

ADNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang