5. Perjodohan

148 15 2
                                    

"APA?"

"Nggak usah teriak Jihoon!"tegur Jisoo.

"Y-ya Jihoon kaget masa kalian mau ngejodohin Jihoon, Jihoon masih sekolah Ma."

"Ya kita sih nggak maksa, kamu ketemu aja dulu sama calonmu kalo cocok kita lanjutin perjodohannya kalo enggak yaudah nggak jadi, gampang kan?"kata Seunghoon memberi penjelasan.

"Tapi kalian tau kan Jihoon suka cowok?"

"Dia cowok kok manis lagi Anaknya nggak bakal nyesel deh kamu."

"Terserah deh."

"Ok nanti malem kita ke rumah mereka."

"Hah nanti malem?"

"Iya kamu siap-siap sana bajunya udah Mama siapin."

"Masih nanti juga eh i-iya Jihoon siap-siap sekarang."kata Jihoon saat mendapat delikan dari Mamanya sementara Seunghoon hanya menyimak pembicaraan sepasang Ibu dan Anak itu.

***

"Mana sih rumahnya nggak sampe-sampe deh perasaan?"tanya Jihoon pada orang tuanya sekalian menggerutu.

"Nih dah sampe."

"Nyesel banget nanya sumpah."

"Yuk turun."

"Wow besar banget rumahnya."kagum Jihoon saat melihat rumah besar di depannya.

"Plis deh Hoon rumah kita juga nggak kalah besar kok dari ini."kata Seunghoon.

"Iya-iya."

"Pencet belnya."suruh Jisoo.

Begitu bel dibunyikan tak lama kedua pintu bercat coklat tersebut terbuka terpampang lah rumah yang bernuansa coklat elegan.

"Eh udah dateng yuk masuk masuk."ucap si tuan rumah, Seungyoon.

Ya bisa dilihat siapa yang akan menjadi tunangan Jihoon.

Nggak tau aja si Jihoon kalau udah tau nggak mungkin bakalan nolak dia.

"Gimana kabar kalian, baik?"tanya Seunghoon basa-basi saat mereka sudah duduk di ruang tamu.

"Kita mah baik kalo kalian gimana?"tanya balik Wendy.

"Baik juga."

"YOONBIN SUNBAE?"teriak Jihoon saat melihat Yoonbin membuat semua orang yang di sana kaget termasuk yang punya nama.

"Kenapa Jihoon?"tanya Jisoo.

"Yoonbin Sunbae."

"Hah eh iya kok tau?"tanya Yoonbin gugup.

"Hihi Sunbae ternyata emang bener;bener manis."celetuk Jihoon.

"Nee?"Yoonbin memiringkan kepalanya membuat Jihoon gemas melihatnya.

"Kenalin aku Park Jihoon calon Adik kelas Sunbae dan calon Suami Sunbae, juga Jihoon terima perjodohan ini."kata Jihoon mantap.

Seunghoon mengangguk-anggukan kepalanya.
"Eh beneran?"tanyanya kemudian.

"Iya Papa."

"Yoonbin sayang kamu gimana nak?"tanya Seungyoon.

"Yoonbin percaya sama pilihan Ayah dan Bunda jadi Yoonbin akan terima perjodohan ini."

"Akhirnya."celetuk Jisoo.

"Akhirnya apa Ma?"tanya Jihoon.

"Nggak papa."jawan Jisoo lalu mojok sama Wendy buat ghibah.

"Yaudah keluar sana."suruh Seungyoon.

"Ayah ngusir Yoonbin?"tanya Yoonbin dengan mata berkaca-kaca mana tadi nadanya ngusir banget lagi.

"Astaga enggak Yoonbin maksud Ayah kamu sama Jihoon keluar dari ruangan ini jalan-jalan sana keluar berdua."kata Seungyoon dengan halus takut-takut nanti Yoonbin salah paham lagi.

"Sana Hoon."suruh Seunghoon mendukung soalnya mereka mau membahas pernikahan keduanya.

Jihoon langsung menarik tangan Yoonbin sedangkan Yoonbin mengerucutkan bibirnya karena mendengar perkataan Ayahnya.

Yoonbin tetap merasa diusir soalnya.

"Aku cipok mau nggak?"tanya Jihoon karena Yoonbin sedari tadi mengerucutkan bibirnya.

"Cipok itu apa?"tanya Yoonbin sambil menoleh ke Jihoon sambil kedip-kedip lucu bikin Jihoon gemas.

'Lucu banget cok'

"Bukan apa-apa kok, duduk situ yuk."ajak Jihoon untuk duduk di ayunan yang ada di pinggir kolam renang.

"Hum."

SEE YOU NEXT CHAPTER

Journey || HoonBin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang