11. Kejutan

73 11 0
                                    

Jihoon baru saja kembali dari minimarket setelah disuruh Jisoo untuk berbelanja.

"Mama ini belanjaannya."
"Mama mana sih kok nggak ada?"

"Mama?"

Menyerah mencari Jisoo, Jihoon akhirnya membiarkan belanjaannya tergeletak di meja makan dan berjalan menuju kamar.

Sedikit merasa aneh sebenarnya karena rumahnya yang sepi dan hening.

Cklek

Greb

Jihoon mematung di tempat saat merasa tubuhnya di peluk dari belakang.

Jihoon kira itu hantu karena rumahnya sekarang sepi.

"Surprise."bisikan lembut tersebut mengalun indah di telinganya membuatnya langsung tersadar jika sang tunangan lah yang berada di belakangnya.

"Saengil chukae Jihoon-ie."

Jihoon langsung berbalik dan memeluk Yoonbin erat.

"Hyung."

"Wae?"

"Kamu inget?"

"Apa?"

"Ulang tahunku."

"Tentu saja ingat emang kamu enggak?"

"Aku lupa "

"Hhh dasar."

"Terima kasih Hyung."

"Sama-sama tapi kamu bisa lepasin pelukanmu dulu nggak?"

"Maaf."

"Ayo ke bawah."

"Kenapa di bawah nggak ada orang Hyung?"

"Ada kok ayo."

Yoonbin menggenggam tangan Jihoon lalu menariknya pelan menuju ruang makan.

Di sana semua keluarga Jihoon juga Yoonbin serta teman-teman mereka berkumpul di ruang makan.

"SELAMAT ULANG TAHUN JIHOON!!!"Teriak mereka serempak.

Seunghoon dan Jisoo langsung memeluk Jihoon setelah kue ditangan Jisoo diambil alih oleh Yoonbin.

"Selamat ulang tahun sayang."

"Makasih Mama sama Papa selalu ingat ulang tahun Jihoon walaupun Jihoon suka lupa ulang tahun kalian."

"Haduuh kamu ini merusak suasana banget sih."

"Hehe maaf."

"Intinya Mama berharap kamu jadi anak yang lebih baik lagi kedepannya jangan suka membantah dan nurut apa kata orang tua juga jangan jahil lagi sama Mama ya."

"Iya Jihoon usahain."

"Dan Papa berharap kamu bisa jadi penerus Papa suatu saat nanti dan terus membanggakan keluarga bisa?"

"Pasti Pa."

Jihoon beralih ke Yoonbin.

"Make a wish?"Yoonbin bertanya sambil menyodorkan kue.

Jihoon mulai memejamkan matanya sambil tangannya berada di bawah tangan Yoonbin.

Huft

Lilin padam setelah tiupan Jihoon berikan dan suara riuh serta tepuk tangan terdengar setelahnya.

Kue diambil oleh Wendy dan diletakkan di atas meja membuat semua orang mengelilingi meja makan penuh makanan tersebut meninggalkan Jihoon dan Yoonbin yang sepertinya butuh waktu berdua.

"Kamu berdo'a apa?"tanya Yoonbin penasaran.

"Rahasia."jawab Jihoon sambil tersenyum.

"Hhh apapun do'a kamu, aku yakin kalau itu yang terbaik untuk kita."

"Pasti."

"Jihoon-ie."

"Hm?"

"Saranghae."

Jihoon terpaku mendengar ungkapan tersebut karena biasanya Jihoonlah yang pertama mengungkapkan tapi kali ini untuk pertama kalinya Yoonbinlah yang melakukannya.

"Jihoon ayo potong kuenya!"seru Junkyu di sana.

"Iya ayo!"Junghwan menyahut.

"Ayo ke sana."Yoonbin kembali menggenggam tangan Jihoon lalu ditarik kearah meja makan.

Siang itu Jihoon merasa jika hidupnya adalah hidup yang paling bahagia.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Journey || HoonBin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang