29

1K 55 6
                                    

Mark tengah diam mematung sambil memandangi pintu bus yang nantinya akan membawanya pergi untuk beberapa hari kedepan. Entah memandangnya dengan tatapan excited atau penyesalan yang datang tiba-tiba.

Padahal baru 1 minggu lalu ia berbaikan serta bersenang-senang bersama Haechannya tapi tak terasa sekarang ia sudah harus pergi untuk meninggalkan bayi beruang kesayangannya itu.

Kenapa waktu bergerak begitu cepat?

Mark sedikit menyesal sekarang

"Mark kenapa bengong? Ayo masuk keburu macet nanti jalannya" teriak seseorang.

1 week ago

"Kamu kenapa sih ngulur waktu terus buat setuju sama permintaan Kai saem buat ikut turnamen?"

Mark yang awalnya sedang berbaring dikasur Haechan langsung menegakkan tubuhnya, sepertinya Mark tau kemana arah perbincangan Haechan kali ini.

"Emang kenapa?"

"Ya kepo ajaa, bukannya dimana-mana orang kaya kamu bakal seneng banget ya kalo ada turnamen? Kamu kan cinta mati tu ama basket, kalo lagi dilapangan aja lupa ama aku 😒"

Mark mendengus "Gak gituu, aku lagi males aja chan, lagian ya setiap orang tu beda-beda, kalo orang lain seneng belum tentu aku juga harus seneng kan?"

"Tapi aku kenal kamu hyung, dari kecil kamu kan emang selalu yang paling semangat kalo bahas soal basket tapi sekarang kenapa malah berubah deh, pasti ada alesannya kan?"

"Semua orang bisa berubah"

"Enggak dengan tiba-tiba"

"Bisa"

"GABISA IH!"

Mark bangkit dari tidurnya lalu mendekati Haechan yang tengah sibuk menata bukunya di meja belajar.

"Kusosor lagi loh?!"

"Ck aku serius! emang kenapa sih gak mau ikut? Seenggaknya coba kasi alesan yang jelas gitu biar aku paham, jangan ngomong gak mau dan nolak-nolak terus tanpa penjelasan yang jelas"

Mark menghela nafasnya "Aku cuma gak mau kesana aja, 1 minggu bukan waktu yang sebentar buat aku pergi tanding, jauh dari kamu" Mark memelankan suaranya pada kalimat terakhir

"Cuma ke Daegu hyung? itu gak jauh dan gak akan kerasa lama juga kok, lagian ya aku ditinggal sendiri juga ga masalah kok. Kamu pikir aku anak kecil yang perlu dijagain 24/7 gitu?"

"Yes you are"

"Enggak"

"Iya"

"Hyung-ah sumpah ya?!"

"Sekali enggak ya enggak chan"

Haechan berbalik dan menarik tangan Mark untuk digenggamnya.

"Kenapa harus kata enggak terus sih yang keluar dari mulutmu? Kamu kaya gak nyoba buat mikirin dulu, heran"

"Sekali enggak ya enggak, harus kuulang berapa kali sihh kata-kataku barusan?"

"Denger ya... jangan pernah jadiin aku sebagai alesan buat semua keputusan yang kamu ambil dengan keterpaksaan"

"Aku gak terpaksa chan, sumpah"

"Kalo gak terpaksa kamu gak mungkin nolak gak sih? Aku tau kamu kok, kamu tu suka banget ama basket dan aku tau pasti kamu juga sebenernya udah nunggu moment ini"

BEAR || markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang