"MARK TURUN SARAPANN!!!"
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi, Suzy dan Haechan sudah siap di meja makan untuk sarapan. Hari ini adalah hari H mereka study tour dan intinya Suzy sedang memaksa Haechan dan Mark untuk sarapan dirumah sekarang
Suzy memasak nasi goreng dan membawakan sandwich untuk bekal mereka nanti dijalan, Haechan sudah makan dari tadi namun yang lebih tua Mark, tak juga kunjung turun, entah apa yang ia lakukan diatas sana.
"Mark ni ngapain sih, heran"
"Ada yang ketinggalan kali"
"Hah kebiasaan, teledor... udah dibilangin tadi malem, suruh masukin yang bener, suruh check ulang tetep aja gak dilaksanain. Ntar kalo ada yang ketinggalan siapa yang repot? Eomma-
"I'm all ears"
Kedua orang itu menoleh dan mendapati Mark yang tengah menjunjung kopernya turun, Mark berjalan lalu ikut bergabung di meja makan untuk sarapan. Sedangkan Suzy hanya melayangkan tatapan jengah pada anak semata wayangnya itu.
"Udah di check semua? Haechan juga barangnya gak ada yang ketinggalan lagi kan sayang?"
Haechan menggeleng dengan mulut penuh, yang dimana itu membuat Suzy sangat gemas dibuatnya.
"Yahh 1 minggu eomma jadi sendirian dehh"
Mark menoleh "Emang napa?"
"Yaa gak enak lah, gak ada yang berantemm, gak ada yang main ke kamar eomma. Gak ada yang makan masakan eomma"
"Kita bertahun-tahun berduaan tanpa eomma juga gapapa tuh? kan eomma hantu kantor, gak jarang pulang tapi kita biasa aja tuh─ AW?!!"
Brak 👟🗯
Haechan menginjak kaki Mark
"Yaa sorry sih, besok eomma banyakin cutinya dehh biar bisa abisin waktu bareng kalian"
"Gapapa eomma, eomma sibuk tuh wajar, kan eomma punya perusahaan. Asal jangan lupa istirahat aja" ujar Haechan.
Suzy mengangguk lalu mereka bertiga pun langsung menghabiskan sarapan mereka.
Untuk pagi ini mereka akan diantar oleh Suzy sendiri, karena hari ini adalah acara pariwisata mereka diadakan, dimana mereka harus meninggalkan Suzy untuk 5 hari kedepan, jadi Suzy nekat mengantar meski ia masih ada rapat di kantor.
Mark dan Haechan memasukkan koper mereka ke bagasi mobil
"Tadi ngapain aja sih diatas? lama banget perasaan. Kan barang-barangmu aku yang masukin, ada yang kurang emang?" ujar Haechan mencoba basa-basi.
Mark menggeleng
"Cuma menuhin HP aja, aku gak mau pake power bank dulu"
"Oalah, yaudah ayoo" ajaknya.
Mark tersenyum lalu mengikuti Haechan untuk masuk kedalam mobil.
a few minutes earlier
Mark baru selesai bersiap, setelah memastikan bahwa tak ada yang tertinggal ia pun langsung keluar dari kamar bersama dengan kopernya, namun baru saja keluar entah mengapa matanya langsung tertuju pada kamar Haechan.
Tanpa berpikir, Mark langsung masuk ke dalam kamar Haechan, masa bodoh dengan tata krama, karena ia tak dapat mengabaikan perasaan yang mendorongnya untuk masuk ke dalam sana detik itu juga.
Mark masuk dan memperhatikan setiap detail kamar Haechan, kamarnya masih wangi dan sangat rapih, selimut sudah dilempit rapi, sungguh berbeda jika dibandingkan dengan kasur Mark yang sudah tak karuan bentukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAR || markhyuck
عاطفيةsejak kecil Haechan tumbuh besar bersama keluarga Mark, sampai akhirnya seiring bertambahnya tahun Mark mulai memiliki perasaan spesial yang membingungkan Haechan. Apakah Haechan harus melihat Mark sebagai kakak seperti yang dikehendaki oleh keluarg...