Chapter 9

6 1 0
                                    

9. VOLLY AND HOSPITAL

Hari rabu, dimana di laksanakan nya classmeet voli hari pertama. Setiap kelas wajib mengirimkan 2 tim, yaitu putra dan putri.

Kini Cahaya tengah duduk bersama teman teman nya di lapangan voli sekolah yang tak jauh dari indoor sekolah.

"SEMANGAT KHILL" Teriak Dhena.

"SEMANGAT ANKA" Balas Diana.

Cahaya hanya memperhatikan, ia masih enggan untuk berteriak.

Dhena yang menyadari kelakuan Cahaya pun menyenggol nya, "lo kenapa lagi?"

"Nggak apa apa"

"Kenapa murung, cowok lo udah sehat?"

"Lumayan lah" Jawab nya sembari tersenyum.

Dirinya masih kesal dengan perihal kemaren sore, hingga kini ia lebih memilih untuk tidak menemui Azka dulu hingga suasana hati nya mereda.

"Permisi numpang duduk kak" Ucap seseorang yang baru saja datang.

Cahaya tersenyum sekilas, lalu melirik beberapa anak di sebelah nya.

"Rafa?"

"Berapa berapa?" Tanya Rafa dengan Cahaya.

"Lima belas sama delapan belas, unggul lawan"

Ia pun mengangguk dan mengeluarkan ponsel nya. Dhena melirik sejenak siapa yang ada di sebelah Cahaya.

"Ciee.. cie.. sebelahan"

"Shutt, bawel lo diem ah"

"Salting ya" Bisik Dhena.

"Apaan sih anjir"  Tawa renyah terdengar dari mulut Dhena.

Entah apa yang Cahaya rasakan, tapi ia merasa pipi nya sedikit terasa panas.

"Kelas kita tim putri kapan?" Tanya Willy.

"Terakhir anjir, katrok banget panitia" Balas Anwar.

"Nama nya juga first day, lawan kelas mana?"

"10 IPS 1" Balas Rafa singkat.

"Kelas nya Gina dong?" Batin Cahaya.

Kling...

Cahaya pun segera melihat ponsel nya.

Shavaria Egianaaa:

Modus nih yee

Paan njirr

Ngapain lo sebelahan sama Rafa
Kata nya benci?

Mau benci, suka, gedek duduk sebelah nggak ngaruh Gin

Gue sogrok mulut lo kalo itu jadi fakta

Cahaya pun menengok kesana kemari mencari keberadaan Gina.

Netra nya pun menangkap siluet Gina yang tengah duduk bersama Rinda dan Niki.

ANXIETY (dark side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang