Chapter 3

14 1 0
                                        

3. H-1 UNTUK CAHAYA

Pagi ini udara sangat dingin, sinar mentari belum menampakkan cahaya nya. Jalanan masih terasa sepi, sama hal nya SMA Bina Bangsa yang masih terlihat sunyi, hanya beberapa siswa yang baru saja berangkat.

Cahaya, ia berjalan menuju kelas nya sembari memegangi perut. Balutan jaket baseball warna putih dan tas ransel berwarna abu menjadi ciri khas Cahaya di pagi ini.

"Ayaaa" Sapa Khillia.

Cahaya hanya tersenyum dan duduk di tempat nya sambil meremas kasar perut nya.

"Kenapa?" Tanya Khillia.

"Hari pertama"

"Lah ngapain berangkat, tiduran aja dirumah"

"Hari ini ada PH Matematika Minat, hedehhh sialan" Cahaya pun menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan.

"Ya kan lo bisa ikut susulan aja"

"Lo tau kan pak Uki ngak suka susulan, ntar yang ada gue dikasih proyek mandiri"

"Iya juga sih, ya udah lo tiduran di UKS aja biar enakan, sambil minta di kompres"

"Matematika jam pertamaaaa"

"Lah, iya juga"

"Udah lah gampang, hari jumat pulang awal, ntar juga sakit nya ilang sendiri gara gara pusing mikir" Ujar Cahaya.

"Hedehh"

***

Saat penilaian berlangsung, Cahaya tidak berkonsentrasi akibat rasa keram di perut nya semakin menjadi.

"Sialan, sakit nya nanti lagi dong" Rintih Cahaya.

"Aya, lo ngak apa apa" Tanya Dhena berbisik.

"Ngak tau, kaya nya gue mau pingsan aja deh, wleeehhh"

"Weh, jangan pingsan disini woy"

"Ngak lah, ya kali pingsan waktu PH, ngak aesthetic banget" Dhena pun memutar bola mata nya malas.

Triiingg

Bel istirahat berbunyi, menandakan waktu mengerjakan gelombang 2 selesai.

"Baik, semua lembar jawab di kumpulkan" Ucap pak Uki.

"BAIK PAKK..."

Cahaya pun membantu untuk mengurut kan lembar jawab nya sesuai absen.

"Terima kasih mbak"

"Sama sama pak" Cahaya pun membungkuk kan badan dan duduk.

"Baik, saya akhiri, selamat beraktivitas" pak Uki pun berjalan keluar, meninggalkan ruang MIPA 1.

"Aya, mau ikut ke kantin?" Tawar Anka.

"Ngak ah, mager gue"

"Justru lagi haid, lo kudu semangat" Sela Khillia.

"Masalah nya perut gue sakit, huhu"

"Ya udah lo mau nitip ngak, gue beliin"

"Air putih aja Dhen" Dhena pun mengangguk dan berjalan keluar kelas bersama Khillia, Anka dan Diana.

Ia pun memilih untuk tiduran di kelas sembari terus memegang perut nya.

Saat diri nya tengah memejamkan mata nya sejenak, tiba tiba

"Nih"

Cahaya membuka mata nya dan mendongak menatap seseorang yang memberi nya kompres haid.

Ia tersenyum dan menerima nya, "makasih Ar"

ANXIETY (dark side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang