chapter 13

26 6 0
                                    

Pemberian tahuan bahasa bisa berubah kapan kapan saja!! Seperti di chapter ini!!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━


Kantin apartemen.

"Permisi boleh gabung??" tanya seseorang

"Ohh- boleh boleh" jawab rey gak lupa senyum

"Terimakasih" ucap nya lalu duduk di meja nya dengan nampan di tangan nya.

"Loh?? Kau??" kata yoona saat melihat orang yang bertanya tadi

"Eoh? Hai.." sapa nya

"Kalian saling kenal??" tanya gibran

"Gak"

"Jadi??"

"Singkat saja dia pernah menolong ku dan aku pernah menolong nya" jelas nya

"Yoona nolong lo? tanya gibran lalu cewe itu mengangguk "Gimana ceritanya dah? Yoona kan gak pernah baik sama orang"

"Loh loh? Kok gue gak pernah baik? Cimon tuh siapa gue??"

"Ehh iya"

"Kan sudah ku bilang kalau dia pernah menolong ku dan aku pernah menolong nya"

"Oke oke aku paham" kata zoraa

"Karna dari tadi aku nyimak jadi pahamin aja" ucap rey

"Iya deh gue paham, tadi cuman pura pura bego aja"

"ALASAN HUUU.." sorak mereka.

"Oh ya? Nama kau siapa?" tanya zora

"Kim Yuraa, dari korea pindah ke prancis karna ada sesuatu yang belum aku selesai kan" jawab oknum bernama yuraa

"Kau seorang pelajar??" tanya rey

"Tentu, dan aku bersekolah disini" jawab nya lagi dan mereka hanya ngangguk sebagai jawaban iya atau ohh

"Kalian sendiri? Nama kalian siapa?" tanya yuraa

"Aku rey, ini gibran, lalu ini zoraa dan dia yoona" ucap rey memperkenalkan dirinya dan sohib nya.

"Ohh, baiklah, silahkan dilanjut makan nya."

"Yon lo gak-"

"Gak sopan lo gue, aku kau atau aku kamu saja" sela yoona

"Jijik aku kamu, kayak orang pacaran aja"

"Btw kau tidak pakai esbatu??" tanya gibran

"Kau tidak melihat cuaca nya angin semua??" jawab yoona agak males

"Ohhh."

Tidak lama hembusan angin mulai datang dikit demi sedikit angin ini mulai datang berombongan menyerbu siapa saja yang ada disekitar nya terutama geng gibran.

"Anjing angin nya meresahkan" cicit gibran

"Kayak ngajak by one aja" sambung rey di anggukin gibran.

Tiba tiba...

"EHH?? YUR??" sentak zora

"Kenapa??" tanya yuraa tentu nya bingung

"Itu didahi kanan mu??!" tunjuk zora ke dahi kanan yuraa

"Kenapa ada apa?? Katakan.."

"Bekas luka?" tanya zora menatap luka itu

"A-ahh ini? Iya bekas luka kenapa? Tidak usah khawatir luka biasa saja ini"

"Bukan... Ini bukan luka biasa" ucap zora diulang

"Maksud mu?" tanya yuraa bingung dengan tingkah zoraa

Zoraa kemudian membuka sedikit poni nya yang menutup sisi kiri dan terlihat disitu ada bekas luka sama seperti yuraa. Jelas yuraa juga tersentak melihat bekas luka yang sama itu dan berfikir.

"WHT?? APA APAAN ITU? KOK KALIAN SAMA??" ucap gibran tidak santai

"Ya mana aku tau"

"Kalian di samping mata ya? Bagaimana dengan ku yang dilengan?" ucap yoona memperlihatkan bekas luka juga

"Maksud nya apa??" tanya yuraa

"Aku juga tidak tahu" jawab zoraa

"Apa jangan-jangan kalian??" ucap rey

"Gak mungkin lah"

"Siapa tau, kalau kalian saudara"

"HAH?"

"Iya saudara"

"Aku sudah mempunyai kakak dan adik maaf"

"Aku juga sudah mempunyai dua kakak laki-laki"

"Dan aku anak yang pertama di keluarga ku, keduanya laki laki, bagaimana bisa saudara hah?"

"Ehmmm kalau itu aku juga tidak tahu"

"Aku curiga, kalian menyembunyikan apa dari ku?" ucap gibran curiga

"Apa? Kita saja baru kenal" jawab zora

"Benar yang dikatakan si pendek" tambah yuraa

"Ehh? Akuuu zoraa tau bukan si pendek"

"Hemm yang benar? Lalu apa itu??" ucap gibran menunjuk bekas luka mereka

"Mana aku tau"

"Gak mungkin gak tau"

"Apa sih, kan sudah ku bilang kita baru kenal" kata zora mulai kesal

"Yasudah yasudah seterah"

"Ayo kita lanjut kan mencari" ucap yoona duluan

"Hoii tunggu"

"Eh tunggu aku boleh bertanya?" kata yuraa cepat saat mereka ingin meninggalkan meja nya

"Apa?"

"Kalian sedang mencari apa?" tanya yuraa

"Sekolah sihir" jawab zora, yang jelas membuat yuraa bingung

"Hah? Sekolah sihir? Apa ada?"

"Si gibran bilang ada" jawab yoona

"Bukan nya hanya fantasi??"

"Tapi aku yakin sekolah sihir itu ada dan kita akan masuk kesana" jawab gibran yakin

"Kau sangat yakin??"

"100% yakin"

"Dan apa kau mau ikut?" tanya rey

"Apa boleh aku ikut dengan kalian?" tanya yuraa lagi

"Tentu saja boleh, ayo" seru rey

"Ayo"

"Tunggu, apa kau tidak bersekolah??" tanya zora

"Aku bersekolah hanya sementara jika aku tidak ingin yasudah" ucap yuraa

"Yasudahhh ayo!!"



Disini lah misi yang sebenarnya dimulai.





































Gibran belike : susah anjing pake bahasa baku, lo lagi nyuruh gue pake bahasa baku










































TBC. Tunggu di chap selanjutnya ya, btw jangan lupa di vote apa susah nya tinggal mencet icon bintang hem.. yaudah byee.

Sihir (𝗛𝗜𝗔𝗧𝗨𝗦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang