chapter 12

19 6 0
                                    

Rabu, 16.55, Prancis.
Apartemen.

"Ohh no!" ucap yoona kaget

"Kunci gue!! Manaa?! Huaaa masaa hilang gimana gue masuk nyaaaaa!" ucap yoona terduduk di depan pintu

"Mamiiii!! Tolongggg yoyonn haaa..."

"Udahlah hilang, mana gue gak tau rumah pemilik nya.. nasib nasib" kata yoona nyerah

Krincing, Krincing..
Yoona melihat ke depannya

"Ini kunci lo kan?.." ucap seseorang berdiri didepan yoona lalu menggelantung kan kunci didepannya

"Wahh iya, makasihhh banyakkk makasihhh makasih" ucap yoona terus berterimakasih sambil menyatukan tangannya

"Haha santai aja kali" ucap nya terkekeh

"Kalo gak ada lo gua gak bisa masuk kamar, sekali lagi terimakasih"

"Hm iya juga, pasti lo sudah balik kan?"

"Iya gue ngadu sama mami gue"

"Oh ya lo ingat sesuatu gak?" tanya dia

"Apa?"

"Astaga, lupa ya lo? Gue orang yang minta tolong sama lo waktu itu"

"Yang bener?? Lo takut anjing?" tanya yoona nyeletos

"Ehmm apa ya.. gue gak suka aja" jawab nya ragu karna ditatap intens sama yoona

"Ohh, btw dapat kunci gue dari mana?"

"Tadi pagi pas gue mau berangkat ke kampus baru gue, kunci lo geletak dilantai sekitaran sini jadi ya gue simpen aja dulu sampai lo datang dan panik panik gini" kata nya menjelaskan semua kejadian pagi tadi

"Ohhhh iya, gue lupa mungkin kalo belum masuk kesaku gue"

"Ck makanya hati hati, yaudah gue cabut dulu" ucap nya lalu beranjak pergi ke kamar nya

"Eh? Kita belum kenalan anjir main cabut aja.." kata yoona tapi tidak dihiraukan oleh nya

"Baiklah seterah" yoona kemudian masuk juga ke dalam kamar nya.

Cklek..

"Apa yang harus ku lakukan sekarang??"

"Aku sudah tidak menemukan nya ke semua penjuru negara yang ku datangi.."

"Kemana sih dia sebenarnya, kalau tidak ketemu pasti aku yang diterror mimpi oleh nya"

"Ck kembaran apa nya? Aku saja anak tengah yang mempunyai kakak dan adik!!" ucap nya ingin melempar buku tapi ia urungkan.

"Hahhh"

"Zora lagi apa kira kira, bentar??" yoona memikirkan sesuatu "Cewe tadi? Punya bekas luka sama kayak gue dan zora?? Apa artinya itu?" ucap yoona bertanya tanya

"Eh iya yang beda nya dia sebelah kanan zora kiri kalo gue lengan?? Wht?? Perbedaan macam apa ini?"

"Apa hubungannya? Kami bertiga? Gak mungkin gue aja sudah punya orang tua dan mereka juga..?"

"Akhhh bodo, mikirin ini tambah pusing lebih baik tidur."

"Aaah berhenti lah memimpikan nyaa, dia mengerikannn.."

"Lebih baik aku mengerjakan sesuatu, tapi aku tidak punya tongkat sihir bagaimana ini apa disini dijual?" zora berfikir "Ahh mungkin tidak" ucap zora kemudian duduk di meja belajar

"Wingardium Leviosa" ucap zora mengayunkan tangan nya seperti tongkat sihir untuk menyihir pensil supaya ia terbang tapi tidak bisa

"Hahh.." zora menghela nafas nya les

"Seperti nya benar, harus bertanya apa ada yang tau kalau di Prancis memiliki sekolah sihir" ucap zora

"Dannnn aku tidak sabar untuk menggunakan kemampuan sihir ku.. pasti kakak atau pun profesor akan terpukau hahaha" ucap zora diakhiri tertawa

"baiklah mari tidur, selamat malam" zora kemudian merebahkan diri nya di kasur empuk nya dan tertidur dengan damai dan tenang.

Kamis, 06.20, Prancis.

Ini sudah memasuki hari ketiga yoona, gibran, dan rey di Prancis, beberapa hari lagi mereka akan pulang jika tidak menemukan sekolah sihir yang di bilang gibran.

"Ck!, kita masih belum menemukan nya sialan" decih gibran

"Siapa suruh gak nanya goblok!" potong rey

"Santai teman santai, gimana hari ini kita bertanya-tanya saja pada rakyat rakyat prancis?" ucap gibra lagi

"Kalo lo gak nanya, gue lempar lo ke jurang" kata rey nyelekit

"Oke deal.."

"Sebaiknya kita harus menemukan secepatnya" usul zora

"Kok jadi baku banget bahasa lo?" tanya rey

"Sudah sering, kalian juga kenapa tidak memakai bahasa baku saja biar sopan??"

"Akan kami coba"

"Harus, apa lagi kalau mengadap ke profesor dan madam"

"Iya iya, by the way ayo sarapan" ajak yoona

"Makan apa? Lo sudah masak belum?" tanya rey

"Belum sih, ke kantin aja kita"

"Kantin bawah itu?" tanya gibran

"Terus mau dimana? Sekalian kita nyari lagi itu sekolah"

"Hmm, ok gue ikut aja.." ucap gibran pasrah.














































TBC. Tunggu di chap selanjutnya ya, btw jangan lupa di vote apa susah nya tinggal mencet icon bintang hem.. yaudah byee.

Sihir (𝗛𝗜𝗔𝗧𝗨𝗦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang