chapter 16

22 5 0
                                    

Jum'at, 07.01, Prancis.

Tok tok tok..

"Iya sebentar!" yuraa mendengus kesal karna pintu kamar nya di ketok dengan barbar

"Buru!" sahut orang yang di luar kamar

Yuraa langsung beranjak dengan males dan membuka pintu

"Apa?" jawab yuraa

"Kami sudah mau pergi, lo ikut?"

"Hah?.. ohh iya gue lupa! Bentar siap siap dulu" ucap yuraa gak santai lalu berlari ke tempat ganti

"Dasar"

07.07, Prancis.

"Lama" kata zora

"Ya namanya juga ganti baju gimana sih lo"

"Yaya, seterah"

"Yaudah ayo kita berangkat" ucap gibran memimpin

Semua orang mengangguk lalu masuk ke mobil

"Oh ya ada yang mau gue ceritain ke kalian" kata yura

"Apa tu?"

"Sepupu gue mau ngikut nyari sekolah sihir yang kalian bilang, tapi karna mobil nya gak cukup jadi dia tinggal di kamar apartemen gue aja" ucap yuraa cukup panjang bagi nya

"Iya juga sih, secara ni mobil kan kek grobak. Kecil.. hahahah" ledek rey

"Bangke lah lo" balas gibran sambil pokus nyetir

"Masih hidup dibilang bangke, tolol" timpal zora

"Kejam deh kata kata nyah" ucap gibran dramatis

"Menye menye"

"Oh ya pinjem dong buku lo jor" kata yoona lalu merampas buku yang zora baca. Yoona no akhlak

"Idih idih! Tumben lo??" ucap zora memantau buku yang dipegang yoona

"Ini buku mantra kan?" tanya yoona, zora mengangguk jawaban iya "Gue mau cari mantra sihir" yoona trus membolak-balik kan halaman mencari mantra yang dia bilang

"Untuk apa njir?"

"Buat mantra gibran supaya matek"

"Astagahh bestiii, jahat bangetttt kameohh" sahut gibran terdengar alay

"Bacot mending diem"

"Oh- ehmm mantra supaya orang mati ya?" ucap zora ragu

"Iya kenapa?"

"YON! NYEBUT YON! LO MAU BUNUH GUE!!"

"Bangke lah berisik, gak ada tongkat juga pea gimana mau sihir lo" kata yuraa mulai kesal

"Mantra sihir untuk mati di bab pertama huruf abjad A" zora lalu membuka kan halaman nya

"Avada Kedavra.." ucap yoona membaca mantra sihir itu lalu melihat gambar yang tercetak di bawah nya. Tertulis kan. Blacton Dundlord adalah penyihir yang pertama kali memakai mantra itu dan mengutuk bawahan nya dengan sihir itu sampai mati, atau mantra itu adalah mantra yang tak termaafkan. Yah kira kira begitulah.

"Akkhh!" ringis yoona zora dan yuraa secara bersamaan tentu membuat kedua sohib yang didepan terherman herman

"Ehh?? Kenapa??" panik si rey

"Kenapa lo pada?"

"Berhenti dulu podoh!" pinta rey ngegas

"Bentar bentar"

Sihir (𝗛𝗜𝗔𝗧𝗨𝗦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang