2.BULAN DAN VENUS

97 32 16
                                    

Happy reading 💋💋

2. Bulan dan Venus


Sindi yang sedari tadi tertawa melihat wajah merah Arjuna, sebab dari tadi Sindi menggoda Arjuna karena berani sama Vero , apakah Sindi harus kasih tau kalo Moe cucu dari pemilik SMA LINTANG SATU.

"Hayo 'kalo gue dapet beasiswa emang kenapa?,ada masalah' " ucap Sindi mengikuti gaya bicara Arjuna.

"Diem, jangan ungkit ungkit lagi dong, malu woii" merajuk Arjuna menahan malu, dia saja masih gak percaya kalo ngebentak Vero .

"Iya iya hahahaha, andai lo tau Vero tu seperti apa" raut wajah Arjuna berubah, mendengar apa yang di ucap kan Sindi, dia baru ingat kalo Vero anak dari pemilik SMP yang ia tempati dulu.

Sindi yang melihat itu merasa kawatir, bagaimana kalo Arjuna kenapa napa, Vero terlalu brutal untuk Arjuna yang tidak tau apa apa ini, dia sudah pernah merasakannya, menjadi saudari tiri Vero  itu benar benar menyiksa.

Sekarang mereka berdua sedang berada di belakang Sekolah, di belakang SMA LINTANG SATU terdapat taman yang cukup luas, mereka sedang duduk di salah satu kursi yang disediakan di tempat tersebut.

"Jun"

"Iya?"

"Tau planet Venus gak?".

"Tau, planet yang di juluki bintang fajar kan?, planet kedua di tata surya ini setelah Merkurius".

" Yap, Venus itu tempat gue curhat, gue selalu nunggu in fajar tiba sambil memandang ke langit".

"Venus?, Kenapa gk liat bulan aja?"ucap Arjuna, bukan kah lebih baik memandang bulan dari pada menunggu fajar, menunggu fajar itu lama, tapi kalau melihat bulan cukup saat malam datang kan? pikir Arjuna.

"Bulan?......haha. ucapan lo seperti Ayah gue dulu, dia selalu bilang, kalo ada masalah liat bulan aja soal nya bulan itu pelengkap malam" ucap Sindi "malam tanpa bulan itu kurang, siang tanpa bulan sudah biasa, jadi bulan memiliki makna tersendiri untuk di pelajari, di tata surya ini bulan hanyalah untuk bumi, bukan untuk planet lain".

"Itu yang sering Ayah bilang ke gue" ucap Sindi panjang lebar.

"Jadi, bulan itu melengkapi dan menyinari bumi saat malam hari, tapi bulan tidak perlu menyinari bumi saat pagi dan siang hari bukan?, Jadi waktu yang tepat di saat kamu banyak pikiran itu malam hari, hanya butuh melihat bulan pikiran akan menjadi tenang" ucap Arjuna, itu benar dia sering melihat bulan untuk menenangkan pikiran, di saat siang hari dia tidak sempat merenungkan diri, karena sekolah dan bekerja, waktu yang pas itu hanya malam hari.

"Iya betul"ucap Sindi,
merasa tenang jika dia berbicara kepada orang yang mengerti hidup yang sekarang ia alami, jarang orang yang memiliki sifat seperti Arjuna.

"Hari ini kegiatan nya cuma mengambil seragam sekolah dan memilih ekstrakulikuler kan?...., Lo kelas berapa sin?" Tanya Arjuna,sebenarnya dirinya hanya basa basi ke Sindi, saat selesai percakapan tentang tadi kelihatan nya Sindi sedang merindukan seseorang.

"Iya juga ya, sekarang hampir waktu pembagian siswa, gue gk tau gue kelas apa,... Aduh pakek segala liat Mading lagi, dodol banget si gue" Sindi lupa kalo sekarang juga waktunya pembagian kelas, mungkin sekarang sudah selesai acaranya.

"Lo kelas X IPS 2"

"Anjir, setan"

"Astaghfirullah"

Sudah 5 menit Vero  berada di belakang kursi yang mereka berdua duduk Ki sekarang.

"Napa Lo pada?" Ucap Vero, dengan menaik satu alisnya.

SI CUPU MILIK SI BULYY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang