5.ASAL USUL MOE

47 25 2
                                    


Happy reading 💋💋

5.Asal usul Moe

Moe Verolina Derdika atau kerap dipanggil Vero cuma orang rumah saja yang memanggil dengan nama depannya. Anak dari pemilik SMP Bintang, mempunyai banyak uang tentu, tapi semua itu tidak berarti, semua fasilitas mewah tidak ada apa apanya, Vero tidak mendapatkan kasih sayang dari ayah memiliki ibu yang memiliki trauma berat.

Kisah Moe Verolina Derdika, dia memiliki ibu yang bernama Kirana dan ayah yang bernama Gibran, perjalanan kisah cinta mereka berdua sangat harmonis tapi disuatu waktu Gibran ayah Vero berubah sering keluar malam sering pergi ke luar kota, Kirana hanya menganggap itu karena banyak perkejaan, tapi pikiran itu salah Gibran membawa selingkuhannya ke rumah. Seketika hancur semua keharmonisan rumah tangga orang tua Vero.

Di saat Kirana mengandung Vero di saat itu juga selingkuhan Gibran mengandung anak hasil hubungan gelap mereka, tidak ada perhatian yang di berikan Gibran untuk Kirana hanya saja selingkuhan dari suaminya itu selalu di perhatikan, Kirana kecewa dia menyerah tapi tidak bisa ada nyawa yang harus dia jaga.

9 bulan berlalu Kirana melahirkan anak yang diberi nama Moe Verolina Derdika, Kirana merasa lega anak yang dia perjuangkan mati atian sehat, sedangkan selingkuhannya Gibran melahirkan anak yang di beri nama Sindi Alexsia.

Pembantu rumah yang bernama bibi Fitri memberi tau Derdika atau kakek Vero atas yang terjadi saat di rumah sakit, marah bercampur kecewa yang Derdika rasakan, Derdika mencari tau dimana selingkuhan anaknya ini.

"Cepat cari dimana Gibran dan jalang itu" ucap Derdika menahan emosi.

"Baik"ucap suruhan Derdika.

"Kirana maafin om" Derdika meminta maaf dengan membungkukkan tubuhnya, Kirana yang melihat itu menyuruh untuk berdiri.

"om gak salah, berdiri om, om lebih tua dari Kirana"ucap Kirana dengan tubuh yang masih lemas.

"Om minta maaf atas kesalahan Gibran anak om"Derdika menatap mata sayu itu, terlihat jelas terdapat banyak penderitaan yang ia alami.

"Soal itu Kirana gak bisa" Kirana menatap mata biru milik ayah dari suaminya.

"Kalo itu saya tidak memaksa, saya tau bahkan semua kejahatan yang Gibran lalukan tidak semudah itu di maafkan" Derdika mengusap pelan Surai hitam milik Kirana.

Kirana sudah dia anggap anak sendiri, dia pastikan anak brengseknya itu akan diberikan pelajaran yang setimpal.

"Kirana istirahatkan dulu"ucap Derdika lembut.

Kirana tertidur, Derdika melihat ketenangan dan kedamaian di wajah pucat itu, Derdika keluar untuk melihat cucunya, ruangan demi ruangan ia lewati pintu yang terbuat dari kaca tersebut sekarang ada di depan nya, dari situ ia bisa melihat bayi yang tertidur pulas.

"Kakek janji sayang kakek bakal bahagian kamu dan jaga kamu sampai kakek pergi jauh" Derdika melihat dari kaca dan melinangkan air mata.

"Pak, bapak nangis?"ucap Faris selaku asistennya.

"Gak, terharu saja" Derdika menghilangkan air mata menggunakan ibu jarinya.

"Oh,yang mana cucu bapak?" tanya Faris melihat keruangan lewat kaca.

"Itu"tunjuk Derdika ke bayi yang berada di tengah dengan kain yang melilit berwarna pink.

"Astaga lucu"ucap Faris menutup mulut karena terlalu gemas melihat bayi kecil itu.

"Unyu unyu unyu".

"Cepet nikah biar bisa punya bayi" Faris memutar bola matanya malas jengah dengan perkataan yang sering tante tante yang sering datang kerumahnya.

"Aduh pak gak ada calon"ucap Faris lesu.

"Nanti saya carikan"ucap Derdika menatap Faris.

"Beneran pak, Asikkkkkk"ucap Faris gembira.

"Suttt,jangan berisik" spontan Faris menutup mulutnya dengan cengengesan.

"Hehe maaf terlalu bahagia soalnya"

"Pak, kami sudah tau dimana sekarang tuan Gibran berada"ucap suruhan Derdika.

"Oke kita berangkat sekarang, suruh beberapa bodyguard untuk menjaga pintu masuk ruangan Kirana dan panggil bibi Fitri untuk jaga Kirana biar tidak sendirian, awasi terus ruangan ini aku tidak mau ter jadi apa apa dengan cucuku" Ucap Derdika dan menyuruh sopir untuk menjemputnya di RS.

Sesampainya di si RS yang di gunakan selingkuhan Gibran melahirkan, Derdika dan lainnya masuk ke Loby dan menanyakan ruangan yang dia tempati sesampai nya di depan ruangan Derdika langsung masuk dan mendapkan Gibran dan Bunga selingkuhannya Gibran sedang canda gurau bersama,Melihat ayahnya masuk dengan ekspresi wajah marah Gibran panas dingin.

"Ayah kenapa kesini"ucap Gibran was-was.

"Ayah tanya kenapa kamu disini dengan jalang itu" Derdika malah memberi pertanyaan dengan meunjuk ke arah bunga.

Bunga yang sedang di tatap dengan mata elang milik Derdika hanya diam sambil menunduk.

"Ayah kenapa panggil bunga jalang?!" Marah Gibran.

"AYAH KECEWA DENGAN KAMU GIBRAN!!....KALO DIA BUKAN JALANG APA?, DIA UDAH TAU KALU KAMU PUNYA ISTRI DAN ISTRI KAMU SEDANG MELAHIRKAN DAN KAMU?......KAMU MALAH ASIK ASIKKAN DENGAN JALANG INI.....SEHARUS NYA KAMU BERSAMA KIRANA BUKAN DENGAN DIA" Derdika menatap Gibran dengan tatapan bermusuhan dan Gibran juga sama menatap ke arah Derdika dengan tajam.

"Terus mau ayah apa?!,menceraikan Kirana?,oke fine saya akan mengajukan gugatan cerai" Derdika gak habis pikir dengan Gibran.

"Hhhh, baiklah tapi kamu tidak mendapatkan warisan dari ku" final Derdika, dia malas berdebat dengan Gibran urusannya akan lama,lebih baik jika dia menjaga dan merawat cucunya.

"Hah!,gak gak bisa semudah itu"ucap Gibran tidak terima.

"Lalu?,jika kamu nekat ayah jauh lebih nekat"ucap Derdika semirik.

"Ck, baiklah aku tidak peduli dengan itu tapi, aku mau satu perusahaan ayah kasih ke aku".

"Tidak masalah lagian itu tidak ada pengaruh untuk semua perusahaanku yang lainnya"ucap Derdika sombong.

"Sikap sombongmu masih ada ternyata ayah"ucap Gibran menatap ayahnya aneh.

"Mungkin, sampai jumpa Gibran ayah mau ketemu cucu ayah dulu"Derdika pegi dengan senyum merekah.

"Ayah kau tidak mau melihat cucu mu yang satunya?".

Langkah Derdika terhenti,dia berbalik dan menatap Gibran bingung.

"Cucuku cuma lahir dari rahim Kirana, samapai kapan pun itu"ucap Derdika meremehkan mereka.

"Dia juga cucumu!"ucap Gibran emosi.

Derdika pergi tanpa mempedulikan sumpah serapah yang diucapkan anaknya, tujuan utamanya hanyalah cucunya, dia menaiki mobil dan kembali ke RS yang kirana tempat, sesampainya di RS Derdika langsung menuju ke ruangan Kirana tempati.

Tepat di saat itu Kirana sedang menggendong bayi dengan wajah senang, Derdika yang melihat itu ikut senang.

"Udah dikasih nama?"ucap Derdika mendekat.

"Udah"ucap Kirana cengengesan.

"Siapa?".

"Moe"ucap Kirana polos

"Moe?,bagus tambahkan marga Derdika dia cucuku"ucap Derdika.

"Bagaimana kalo Moe Verolina Derdika?"lanjutnya.

Mendengar hal itu Derdika dan yang lain nya senang dan bahagia.

"Moe, cucu dan penerus perusahaan ku"
Ucap Derdika bahagia.

(Kekecewaan akan hilang jika kita pintar mengobati)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. TBC

Hello
Jangan lupa untuk vote komen i

SI CUPU MILIK SI BULYY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang