Happy reading 💋💋
8.lomba cerdas cermat chapter 3
Dua hari menuju lomba yang di adakan digedung SMA LINTANG SATU, dimana semua SMA di ibukota Jakarta sekarang berkumpul, terdapat banyak siswa/i yang datang dengan pembimbing dari sekolahnya masing-masing.
Kegiatan yang dilakukan didalam gedung, adalah pembukaan lomba cerdas cermat antar sekolah di ibukota Jakarta,bukan hanya itu hari ini juga pembagian undian untuk masing masing kelompok.
"Selamat pagi dan sejahtera bagi guru dan siswa/i yang ada dalam ruangan ini, saya selaku pembawa acara pada hari ini ingin menyampaikan apa saja fase fase yang harus di ikuti dalam perlombaan ini, yang pertama masing masing kelompok dari 1 SMA harus memilih salah satu dari kelompok untuk mengikuti ujian tulis, dan kita akan memilih 6 kelompok yang nilainya paling besar dari siswa yang terpilih tersebut, untuk yang kedua adalah dari kelompok yang terpilih tersebut membuat kelompok yang terdiri dari 4 siswa/i, dan setelah itu siswa memilih undian, dan setelah itu panitia akan masuk dan memberi intruksi seperti apa ujian yang akan diberikan, kurang lebihnya mohon maaf, dan sekarang seluruh siswa/i yang dipilih untuk ujian tulis, silakan maju kedepan dan mengambil undian" seluruh siswa/i yang terpilih dipanggil satu persatu nama SMA mereka, untuk mengambil undian.
"Oi siapa yang wakilin nih"ucap Fian menatap ketiga siswa yang duduk berjejer dengannya.
"Biar indah aja"ucap Bu Tutik pembimbing SMA LINTANG SATU dalam lomba cerdas cermat.
"Gimana dah mau Lo?"tanya Fian memastikan.
"Hm, boleh aja"ucap indah tidak mengalihkan pandangannya ke arah salah satu siswa dari SMA yang berbeda darinya.
Seutas senyum terbit di bibir indah melihat siswa itu juga menjadi wakil ujian tulis dari SMAnya.
"SMA LINTANG SATU, silakan perwakilan menuju ke atas panggung" indah berdiri dari duduknya dan menuju ke arah panggung, tangannya sibuk mengotak Atik akuarium berbentuk kotak itu untuk mengambil undian, indah membuka undian itu dan mendapatkan nomer 5, dia memberikan undiannya ke panitia.
"Nomer lima"Ucap indah .
"Baik nanti saat lomba dimulai kamu duduk dikursi yang nomer lima ya"ucap panitia memberikan kalung/id card yang menandakan dia peserta dalam ujian tulis.
"Bawa itu saat ujian dimulai, jangan sampai hilang jika hilang tidak dapat mengikuti ujian" indah hanya mengangguk sekilas dan turun dari panggung menuju tempat duduknya.
"Kak indah dapet nomer berapa?"tanya putri, indah menunjukan id card yang ia dapatkan tadi.
"Astoge lo belakangnya si itu"ucap Fian mengkode dengan matanya.
"Hm"senyum terbit di bibir indah, Fian hanya menatapnya sedih, memang susah jika orang yang kita suka masih terjebak sama masa lalunya.
Indah menyadari jika Fian suka kepadanya tapi dirinya masih menyukai mantan pacarnya, dirinya hanya bisa berpura pura tidak tau agar tidak menyakiti hati Fian.
Indah menepuk lengan Fian untuk duduk "duduk, gak cepe berdiri terus?" Fian hanya menanggapinya dengan senyum palsu.
Indah tidak bodoh dia tau senyum kebohongan itu, sedangkan siswa beda sekolah itu hanya menatap datar siswi yang berstatus mantannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI CUPU MILIK SI BULYY
Fiksi RemajaSingkat saja,Arjuna yang membutuhkan kasih sayang dan Vero yang memberi kasih sayang dengan caranya sendiri, dengan membully Arjuna, agar dia bisa dekat dengan Arjuna, memang berbeda tapi itu yang Vero inginkan, walaupun sering di-bully oleh Vero Ar...