Ray & Ica (1)

41 28 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

"Rayyyyhaaaannnn semangaaaaatttt"teriak seorang gadis kepada seseorang lelaki yg tengah bertanding basket.sebut saja mereka si pemeran utama kita.

Rayhan yg mendengar teriakan itu tersenyum simpul lalu sedikit melirik Luisa yg tengah duduk di Tribun paling depan dengan mulut yg terus saja berteriak menyebut namanya.setelah itu ia kembali fokus kepada pertandingan.skip

Pertandingan telah usai,tim Rayhan berhasil pulang dengan kemenangan.saat ini Rayhan tengah terduduk lelah sambil membawa handuk kecil yg ia gunakan untuk mengelap keringatnya. Lelaki itu terkesiap saat sebuah suara kencang memasuki rongga telingannya.ia menoleh dan mendapatkan Luisa yg tengah berlari sambil membawa sebotol air mineral kearahnya.

"Rayhaaaannnnn hebat bangett tadi,Ica jadi bangga punya sahabat kayak Ray"ucap Luisa sambil tersenyum manis kearah Rayhan. Rayhan tersenyum simpul menanggapinya.ia bergerak mengambil air mineral yg sedang gadis itu pegang sekarang.

"Ini buat gw kan??"tanya Rayhan yg dibalas anggukan dari Luisa."gak usah terlalu sering teriak Ica,nanti tenggorokan lu sakit,kalau sakit yg ada lu ngerengek lagi ke gw,males banget"peringat nya.

"Jadi Ray males kalau Ica ngerengek ke Ray trus??"teriak Luisa yg membuat Rayhan memutar bola matanya malas."yaudah Ica mau punya pacar ah,biar Ica ada tempat ngerengeknya,Ray mau kenalin teman Ray yg itu ke Ica gak??"tanya Luisa menunjuk salah satu teman Ray yg memiliki angka 7 dibelakang bajunya.

Rayhan melihat arah tunjuk Luisa lalu menghela nafasnya gusar"Gak"jawabnya singkat yg membuat Luisa kesal.

"Yaudah kalau Ray gak mau kenalin,biar Ica aja yg kenalan"ucapnya hendak berdiri namun hal itu di gagalkan oleh tarikan kuat milik ray yg membuatnya terhuyung dan terjatuh ke pelukan sahabatnya itu.

"Gausah banyak tingkah,dia gak suka sama lu"gumamnya tanpa melepaskan tubuh Luisa darinya.

"iiii Ray jorokk,badan Ray lagi keringetan jadi jangan peluk peluk Ica "kesel Luisa sambil berusaha melepaskan dekapan Rayhan. Rayhan terkekeh pelan lalu melepaskan pelukannya.ia mencubit pipi Luisa gemas.

"Dasar manja"ejeknya. Luisa mengerucut bibirnya kesal.

"Ray,Ray,gimana kalau Ray aja yg jadi pacarnya Ica"ucap Luisa antusias. Deg,Rayhan mematung ditempat,ia menatap Luisa kaku.melihat hal itu Luisa langsung tertawa."Ica cuman bercanda kok Ray,jangan dibawa seriuuss" Raihan memutar bola matanya malas.

"Ray Ray ,Ray kapan punya pacar??kalau punya pacar,Ray kenalin ke Ica ya,jangan pacaran diem diem nanti Ica marah sama Ray"ucapnya lagi.luisa memang tipe gadis yg sangat aktif,cerewet,dan manja.namun ntah mengapa Rayhan menyukai nya,menurutnya Luisa sangat menggemaskan.

"Gak akan" Luisa mengerutkan keningnya.

"Rayhan mau jadi bujang tua??,ih serem bangett"ucap Luisa merinding ngeri.

"Gw cuman mau pacaran sama lu"ucap Rayhan menatap Luisa serius. Luisa yg mendengar hal itu kini mengerjapkan matanya.benar benar menggemaskan. "Bercanda"

"Rayhan ayo pulang,disini dingin"ajaknya sambil mengusap kedua tengannya.tanpa menjawab apapun Rayhan menarik tangan Luisa untuk berdiri. Ia berjalan menghampiri segerombolan teman setim nya.

"Tunggu disini"suruh Rayhan,Luisa mengangguk. Ia memperhatikan Rayhan yg kini tengah mengambil tasnya lalu berbicara sesuatu kepada temannya. Kemudian sekarang Luisa bisa melihat lelaki itu tengah berjalan menghampirinya.rayhan membawa sebuah jaket yg langsung di pakaikan padanya.

"Pakek,biar gak dingin"suruhnya lagi.luisa memasang jaket yg membuat tubuhnya tenggelam karena ukuran jaket itu yg lumayan cukup besar ditubuhnya.setelah itu Rayhan merangkul pundak Luisa lalu beranjak pergi meninggalkan area pertandingan.

Rayhan membawa Luisa menuju parkiran.ia mengambil kunci motor yg berada disaku jaket yg Luisa sedang pakek.

"Tunggu disini,jangan kemana kemana"ucapnya lalu melangkah pergi menuju motor ninja kesanyangannya.setelah membayar parkir ia segera menghampiri Luisa."naik" titahnya,yg segera dilaksanakan oleh Luisa.

"Rayhan bawa motonya pelan pelan aja ya,Ica kedinginan" ucapnya

"Masih dingin emang"tanya Rayhan yg langsung dibalas anggukan oleh luisa.

"Peluk gw,badan gw lagi keringetan,panas,nanti lu pasti bakal lebih anget"

"Gak mau, badan Rayhan lengkett"

"Dari pada nanti sakit,peluk cepet"suruh Rayhan yg lagi lagi membuat Luisa tak bisa menolak.
.
.
.
.
.
To be continued

RayhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang