prolog

16.9K 802 21
                                    

Pria cantik itu terduduk lemas di kamar mandi dengan tangan gemetar melihat hasil persegi panjang yang menunjukkan dua gari merah.

Hamil.

Gulf menggeleng dengan brutal diri nya tidak menerima kondisinya yang aneh, mana mungkin seorang pria hamil. Kodrat seorang pria hanya menghamili bukan untuk hamil, dia memukul perutnya dan menampar diri nya berharaplah semua ini hanyalah mimpi.

Beberapa menit dia menghentikan aksi nya menyakiti diri sendiri Gulf berteriak dengan frustasi karna ini semua nyata.

Tok tok tok.

"Gulf sayang kau kenapa? Buka pintunya jangan membuat mama khawatir" Teriak mama Gulf dengan panik dia mendengar suara teriakkan sang anak dan tangisan anak kesayangannya menggema di seluruh ruangan.

Gulf keluar dengan wajah sembab dan penampilan acak-acakan dia langsung memeluk wanita yang sangat dia sayangi, menangis di pelukan pria itu menumpahkan semua perasaan yang menjadi satu. Antara bahagia, kecewa, marah dan merasa jijik atau benci itu melebur menjadi satu.

Mama Gulf yang melihat tangan sang anak memegang benda persegi panjang yang dia tentu tau benda apa langsung memeluk anak nya.

"Mama... Maaf hiks Gulf... "

Mama Gulf langsung memeluk anak nya erat dia mengusap dengan penuh kasih sayang pada punggung anak semata wayangnya.

Papa Gulf langsung berlari melihat dua orang tersayang nya menangis pilu dia memeluk dunia nya yang sedang rapuh itu dengan erat.

Gulf mendongak dia memeluk papa nya dan menangis dia kecewa dan malu terhadap papa dan mama nya.

"Hiks maaf.. Pa Gulf"

Papa Gulf melepas pelukan anak nya dia memberi senyum untuk mengatakan bahwa semua nya akan baik-baik saja.

"Gulf malu, Gulf malu karna udah ngecewain papa sama mama"tangis Gulf dia meremat jas yang di kenakan ayah nya. "Gulf gak berguna jadi anak, Gulf bikin nama keluarga kita kotor, Gulf hamil di luar nikah, hiks Gulf pria aneh, Gulf. . Gulf.. Mama hiks! GULF BENCI SAMA DIRI SENDIRI KARNA GAK BISA JAGA DIRI, GULF JALANG MA, PA.. GULF GAI PUNYA MASA DEPAN! GULF ANAK GAK BENER, GULF GAK PUNYA HARGA DIRI!" Gulf memukul perut nya dengan keras berniat membunuh sesuatu yang sekarang hidup di perut nya.

Tay langsung melepas pelukan nya dari sang istri dia langsung berlari memeluk anak nya yang menyakiti diri nya dan janin yang berada dalam kandungan. Pria itu mendekap putra tercintanya dengan erat yang lepas kontrol, Tay mencium puncak kepala anak nyanya, mengelus dengan sayang dan membisikkan sesuatu yang memenangkan.

"Anak papa yang kuat, anak papa yang hebat, anak papa udah ngidam apa aja? Hm? Kalo ada sesuatu yang di pengenin bilang ya? Jangan nanggung semua nya sendiri ada papa yang siap untuk kamu, besok kita sama-sama periksa ke dokter ya untuk lihat perkembangan baby nya"tutur Tay dengan lembut mungkin rasa kecewa memang ada tapi Tay tidak bisa menghakimi anak nya, anak tercintanya sedang hancur, putra kecil nya sedang tidak baik-baik saja, dunia Tay terasa hancur melihat bagaiamana pandangan sendu anak nya selama ini dia berusaha membahagiakan keluarga kecil nya. Bekerja keras untuk hidup yang terjamin agar putra nya dan dunia nya tidak merasa kesulitan atau pun kesusahan, hari ini hati nya sakit melihat putra nya yang putus asa.

"Anak mama kita rawat baby bersama oke? Ada mama ada papa yang selalu di samping kamu, jangan merasa sendiri" Dia ikut memeluk anak nya yang sudah mulia tenang di dekapan suami nya, dia tidak menyangka jika hidup anak nya akan sama seperti nya. Pria hamil dan New dulu sulit menerima itu tapi lama-kelamaan dia bisa menerima semua nya dengan perlahan, suatu hari nanti New yakin anak nya akan menerima semua ini.

single mother (END) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang