PART 03🌞🌞

8.6K 592 32
                                    

Seorang pria terduduk dengan mata sembab nya sambil memegang dengan erat sebuah belati kecil, dia meremat belati itu sampai sebuah cairan merah mengucur deras di tangan nya, ini adalah cara untuk melampiaskan amarah nya dan rasa sakit nya selama beberapa bulan terakhir ini.

Gulf berdiri saat cairan itu mengucur deras dia meletakkan belati nya di nakas dan melangkah ke kamar mandi membasuh cairan kental itu. Meringis pelan saat air menyentuh luka nya Gulf mendongak menghalau air mata yang akan keluar.

Dirinya terjatuh dengan posisi bersender pada tembok lalu menangis dengan kencang, tangisan yang mempunyai arti dari semua yang Gulf rasakan.

"Aku kira rasa nya tidak menyakitkan, ternyata salah ini sangat sakit" Gulf memukul dada nya untuk menghilangkan rasa sesak di dada nya.

Gulf memeluk lututnya dia meredam suara tangisannya agar tidak terdengar oleh mama nya, semenjak kehamilannya kamar nya di pindah kan di kamar yang tidak suara nya.

Setelah lama menangis dan merasa sedikit lega di hati nya Gulf beranjak dan mengobati luka nya, dia mengelap dengan telaten darah kering di sekitar telapak tangannya. Berdiri dan berkaca Gulf memegang perut nya yang sudah membuncit ada rasa haru dan bahagia saat tangannya memegang perut ini. Semua kecemasan dan kekhawatiran yang dia rasakan seakan lenyap saat melihat janin nya di foto usg, dia berdebar perasaan nya membuncah saat mendengar detak jantung bayi nya.

"Kira-kira saat kalian lahir nanti bagus nya memanggilku dengan sebutan apa? Aku bahkan belum mempunyai nama panggilan kalian untuk di janin, bahkan nama kalian dan jenis kelamin kalian aku tidak tau.. " Gumam Gulf dia melengkung kan bibirnya sedih

"Mungkin aku tidak bisa memberi kalian keluarga yang lengkap tapi aku bisa memberi kalian kemewahan, dengar kan aku hidup kalian akan berjalan dengan baik selama kalian mempunyai banyak uang. Dan juga maaf tadi dan kemarin-kemarin aku selalu memaki kalian, mulai sekarang aku janji untuk menerima kalian dan juga mari hidup bersama temani buna untuk berjuang "lanjut nya lalu dia terkekeh gemas.

Gulf membuka kaos nya sebatas perut dia memandang perut nya dengan gemas.

Mendengar ketukan Gulf segera membenahi pakaiannya dan segara membukakan pintu.

New menerjang anak nya dengan pelukan di sertai isakan. " Sayang ada mama disini jangan khawatir semua akan baik-baik saja"

Gulf tersenyum dia membalas pelukan mama nya erat dan mengangguk untuk menjawab perkataan mama nya dia yakin semua akan baik selama ada mama dan papa nya.

Tujuh bulan kemudian.

Sudah empat bulan ini sejak dia memutuskan untuk pindah ke amerika bersama Mild sahabatnya, dan sudah dua bulan juga dia mengawasi Mew.

Gulf menyuruh beberapa orang untuk mengawasi semua pergerakan Mew dan baru minggu kemarin dia mendapatkan kabar dari anak buah nya jika Mew sudah mempunyai seorang istri. Dan kata nya pernikahan mereka di tentang oleh keluarga Mew, bahkan istrinya sedang terbaring sakit selama dua tahun ini.

"Jika mereka hanya menikah secara siri artinya aku masih memiliki kesempatan untuk merusak nya bukan? Pernikahan mereka tidak di karuniai anak, dan seingat ku istri dari Mew itu seorang pria" Gumam Gulf kecil sambil memakan buah yang sudah di siap kan oleh Mild.

"Lalu apa kau akan merusak pernikahan orang yang saling mencintai Gulf?" Tanya Mild kesal, dia tidak mungkin membiarkan sahabatnya menjadi perusak.

"Mew sudah merusak ku jadi sebagai ganti rugi nya pernikahan mereka juga harus rusak, anak ku harus mendapatkan marga dari ayah nya"

"Hanya marga? Gulf kau yang bilang sendiri jika kau tidak membutuhkan Mew waktu itu karna dirimu sanggup membesarkan anak-anak mu" Mild heran untuk apa marga Mew karna setau nya marga Gulf lah yang menjadi nomor satu di negara ini.

single mother (END) S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang