Terbangun di keesokan paginya, Sam merasa tubuhnya sudah lebih baik.
Ia mencoba mengangkat badannya untuk duduk di tempat tidur dan bersender pada bantal.Terlihat Thomas yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Ohh Sam, maafkan aku tadi malam. Aku sengaja menyuruh dokter untuk menyuntikkan cairan penenang agar kau bisa beristirahat. Untuk kebaikanmu juga kan.." ucap Thomas bersimpati.
"Ya, terima kasih juga kau mau menolongku semalaman" tambah Sam membalas kebaikan Thomas.
Thomas hanya mengangguk dan tersenyum.
"Jadi..?" tanya Sam bermaksud menagih penjelasan atas kejadian semalam.
"Hm jadi sebenarnya Lilly..."
"Sam!"
Ucapan Thomas terpotong oleh teriakan seorang perempuan yang tiba-tiba masuk ke ruangan perawatan pasien dimana Sam dan Thomas berada, beruntung ruangan Sam saat itu tidak ada pasien lain selain dirinya tentu saja. Jadi tak ada yang terganggu dengan teriakan Lilly.
Ya, itu Lilly.
Lilly yang melihat keadaan Sam kemudian menghampiri dan memeluknya.
Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam otak Sam, tapi melihat bahwa Lilly tak terluka sedikit pun ia akhirnya menghiraukan pertanyaan-pertanyaan itu.
"Thomas? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Lilly yang baru menyadari seorang pria tengah duduk disamping Sam adalah Thomas.
"Aku yang membawanya kesini semalam, saat tubuhnya sudah tak berdaya dijalanan" sahut Thomas dengan melipat kedua tangannya di dada.
"Baiklah, Thomas. Bisakah kau yang menjelaskan pada Sam?" gumam Lilly mengarahkan pandangannya pada Thomas.
Sam mengangkat kedua alisnya seakan ingin mengetahui sesuatu dari Thomas.
Thomas yang sadar oleh tatapan itu kemudian mulai bercerita.
"Okey, jadi Lilly adalah seorang Elf. Lebih tepatnya adalah Elf hutan atau Elf alam. Dan usiaku yang sebenarnya adalah 24 tahun, aku hanya memalsukan identitas agar dapat masuk ke sekolah kalian. Aku adalah penjaga bangsa Elf. Tugasku adalah mengawasi Lilly, satu-satunya bangsa Elf yang hidup didunia manusia. Aku juga bisa berteleport atau berpindah tempat, tapi belum 100% aku menguasainya. Aku juga akan mengajarkan Lilly cara mengendalikan sayapnya, benda emas yang kau lihat dari punggung Lilly itu sebuah sayap. Hal ini biasa terjadi apabila seorang Elf sudah mencapai masa dewasa mereka, ya seperti Lilly. Jadi karena Lilly hidup didunia manusia dimana keberadaan seorang Elf bukan menjadi suatu hal yang biasa, maka dari itu lah aku diutus untuk membuat Lilly tetap terlihat normal" jelas Thomas panjang lebarkepada Sam kemudian menghembuskan nafas panjangnya.
Sam hanya diam, tak menyadari mulutnya yang sedikit terbuka. Sedikit demi sedikit mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Thomas.
"Semalam butiran cahaya emas itu menerbangkanku kesuatu tempat seperti hutan. Kemudian Thomas datang menolongku, dia mulai menyuruhku untuk tenang dan fokus. Dengan sedikit arahan darinya, butiran emas itu lambat laun mulai menghilang. Tapi setelah butiran emas itu menghilang, aku merasa sangat lemas. Kemudian Thomas yang membawaku pulang. Percayalah Sam, ini benar adanya" sanggah Lilly berusaha meyakinkan Sam.
Sam mulai berpikir ini seperti lelucon, tapi mereka tidak terlihat bercanda.
Tapi tak ada alasan bagi Sam untuk tak mempercayainya."Okey, jadi Thomas akan selalu bersamamu?" tanya Sam bingung.
"Hanya beberapa hari sampai aku menguasai butiran berbentuk sayap emas di punggungku ini yang mungkin saja muncul diwaktu yang tak terduga seperti kemarin, Sam" jawab Lilly yang mencoba menenangkan Sam.