Lanjut^^
Jangan lupa vote dan komen menurut kalian cerita dari author bagaimana 😉
.
.
.Waktu sudh menunjukan pukul tengah malam, ditambah kaeya kini tengah mabuk gara2 terlalu banyak minum padahal diluc sudh memperingatkannya berkali - kali untuk tidak nambah beberapa gelas bir favoritnya
Kaeya meracau tidak jelas asing mabuknya, lalu bergleyotan dilengan m/n sambil memeluknya
"M/n~~ hic... Diluc tidak mau... Memberikan segelas -Lagi hic... " mengadu ke m/n, sayangnya m/n tetap kalem saja dan berkata...
"yang diucapkan diluc benar, kau terlalu banyak minum" ucap m/n syukurlah ia cuman minum satu gelas bir dengan kadar akohol yg rendah
Kaeya cemberut sejenak menatap m/n dengan mata sayupnya dan wajah yg memerah karna ia kebanyakan minum bir, lalu ia menepuk pipi m/n dengan tangan kirinya
"hic -Kau Dan diluc... Sama saja... " sambil mencubit gemas pipi m/n
M/n yang nampak risih dengan kaeya, berusaha untuk menyingkirkan tangannya dari wajahnya dan berkata,
"hentikan. " menatap kesal kearah Kaeya
Akan tetapi Kaeya justru makin bandel dan tetap melakukannya walau sudh diperingatkan oleh y/n
Diluc yang menatap Kaeya hanya bisa mendengus kesal dan berkata,
"ku harap kau tidak keberatan dengan sikapnya, kalau kau keberatan kau bisa memukul kepalanya sampai pingsan. " ucap diluc dengan kesal
"tidak bisa, kalau ku menghajar seseorang bisa kena pasal tindak kekerasan didepan umum" ucap m/n
"m/n?!... Hic -perhatikan aku.. " dengan tatapan cemberut kearah m/n, sebenarnya menggemaskan ekspresi kaeya kali ini tapi m/n tetap tidak terpengaruh ia tetap menjaga imagenya
Lalu kaeya memeluk lengan m/n dengan erat dan enggan melepaskannya, m/n hanya bisa memijit dahinya dengan pelan karna berada disituasi saat ini..
Lalu menyadari hari sudh larut ia harus segera pulang ke rumah,
"kurasa sudh larut, ku harus pulang... " ucap m/n
"mn... Berhati2lah dan kaeya lepaskan pelangganku dia mau pulang.. " ucap diluc
"huh?... Hic -m/n jangan... -Pulang.. " merengek ke m/n dan masih memeluk lengannya dengan erat
Diluc yang menatap kelakuan kaeya, segera turun tangan ia mencoba menarik kaeya agar genggamannya terlepas dari lengan m/n
"aku tidak mau... Hic jangan tinggalkan aku m/n... " merengek kaeya dan masih tetap bertahan diposisinya walau Diluc mencoba melepaskannya dari m/n
"Kaeya lepaskan" ucap y/n dengan menatapnya kalem
"kau dengar Kaeya dia bilang lepaskan" diluc nampak mengomelnya
"aku mau ikut... Hic" ucap kaeya
nampaknya m/n pulang kerumah bakalan lebih telat karna ini..
Karna kaeya tetap tidak mau melepaskan m/n saat hendak pulang, diluc memintanya untuk mengantarkan kaeya pulang awalnya m/n menolak ucapan diluc tapi melihat kondisi nya yg tidak memungkinkan saat ini jadinya ia harus mengantarnya pulang
Untungnya diluc menuliskan alamatnya diselembar kertas kecil untuk membawa kaeya pulang
Diperjalanan m/n mengendarai mobilnya, ditambah kaeya tangannya masih memegang erat lengan baju m/n dan belum melepaskannya
"panas -Hic" ucap kaeya
M/n yang menyadarinya segera mengarahkan ac mobil kearah kaeya yg duduk dikursi penumpang disebelahnya, selama diperjalanan menuju rumah kaeya berada suasana diantar mereka sunyi
M/n memang bukan tipe yang suka basa basi ia memang tipe pria yang kalem dan bicara jika ada sesuatu yg benar2 penting sisanya dibiarin aja
Di situasi saat ini kaeya protes ke m/n kenapa tidak mengajaknya bicara hal hal yang seru, namun m/n hanya terdiam dan tetap mengemudi kendaraannya
!!!Warning!!!
Merasa diabaikan oleh m/n, kaeya mencari cara agar m/n mau bicara dengannya lalu ia melihat sebuah peluang disana dan melihat kearah m/n yg nampak fokus mengendarai
Dan melihat kearah bawahnya, tangan kaeya segera meluncur kearah celana m/n dan menyentuh miliknya dan merabanya,
"oh~~ milikmu besa-.. " ucapan kaeya terpotong saat m/n tiba2 membanting stir kearah kiri untung saja mereka tidak menabrak pohon yg ada disisi jalan
Dan juga dijalanan tidak ada kendaraan lain yg melintas
M/n dengan geram ia membentak kaeya dan memarahinya atas kecerobohannya yg nyaris membuat kedua nyawa mereka terancam
"kau sudh gila?! Kita nyaris kecelakan ditengah jalan, jangan ceroboh dan hentikan tindakan konyolmu itu?! " ucap m/n dengan nada tegas ke kaeya
"humph! Kau sendiri mengabaikanku saat ku mengajak bicara -Hic" protes kaeya
M/n hanya bisa mendengus dan menahan amarahnya saat ini, ia bersyukur tidak terjadi kecelakaan saat ini dan menyenderkan kepalanya di stir mobil sungguh benar2 pengalaman yg tak terlupakan kali ini,
Ditengah2 amarah m/n, kaeya tetap berikeras mengajak ngobrol dirinya lalu ia melihat m/n menyenderkan kepalanya distir mobil, kaeya menyentuh pundak m/n sontak tangannya digenggam kasar oleh m/n
Dengan tatapan yg dingin ditengah amarahnya ia berkata,
"sudh cukup. Jangan memancing emosiku. Duduklah dengan tenang disana. " ucap m/n dengan nada dinginnya
Kaeya yg mendengarnya pun langsung bergidik, ia baru pertama kali dimarahi oleh m/n ditambah marahnya pun ga main2 seolah2 ia bisa membunuhmu lewat tatapan mata dinginnya
Dan disitu kaeya ke trigger sedikit, memilih diam dikursi
Mereka menlanjutkan perjalanannya untuk mengantar kaeya pulang
.
.Sesampainya mereka dirumah kaeya, m/n menuntun kaeya kedalam rumah dan tak lama ada salah satu maidnya disana yg bernama adelinde yang mengantarkan kaeya kedalam dan berterima kasih m/n sudh mengantarkannya
setelah mengantarkan kaeya pulang dengan selamat walaupun ada sedikit gangguan ditengah jalan, setidaknya y/n bisa bernafas lega kali ini
Baru saja ia kembali kedalam mobil, tiba2 saja ada seseorang yg memeluknya dari arah belakang dengan erat
"hic -Maafkan aku... Jangan marah lagi padaku" ucap kaeya sambil merengek
"t-tuan kaeya... Anda harus kedalam, diluar cuacanya dingin" ucap Adelinde
Lalu berbalik menatap kaeya dan mengelus kepalanya sejenak , "mn... Sana masuk kedalam, nanti kau kedinginan" ucap m/n
"kau benar... Hic -tidak marah? " tanya kaeya
M/n hanya menggelengkan kepalanya sejenak sebagai tanda ia tidak marah, walaupun aslinya ia shock
Menyadari m/n memaklumi tindakannya, kaeya tersenyum ditengah2 kondisinya setengah mabuk dan membuat m/n seketika terpaku sama senyuman dari kaeya
Setelah kaeya masuk kedalam rumahnya yg diantarkan oleh maid tersebut, m/n sadar apa yang ia lihat ia memukul atap mobilnya
"tsk lupakan apa yg kulihat, ku harus pulang" ucap m/n walau aslinya ia tersipu melihat senyuman manis si kaeya
Terkena panah cinta cupid uwu
Next chapter >>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackOut [AU MODERN! SEME READER X DCKZ GENSHIN IMPACT! ]
Fanfictionsekedar imajinasi author saja 😉 [WARNINGG!!! BXB ROMANCE, ACTION, KEKERASAN, EROTIC SCENE] (author sudh peringatkan guys.) Y/n tidak tahu ia akan berurusan dengan beberapa kelompok mafia yang terkenal di teyvat, sebagai ketua polisi pusat ia han...