O.O

741 43 20
                                    

Sekolah saat sore hari bisa dibilang sangat sepi, apalagi hari ini tidak ada kegiatan ekskul sama sekali. Semua guru sudah pulang tentunya, ruangan-ruangan yang ada disana telah dikunci. Hanya satu ruangan yang masih terbuka yaitu ruang osis.

Di sana hanya ada ketua osis yang sibuk dengan beberapa dokumen. Ada banyak yang harus dia periksa, belum lagi dia harus mulai membimbing calon ketua osis yang baru saja terpilih kemarin. Jabatannya akan segera berakhir jadi dia ingin melakukan yang terbaik di waktu-waktu terakhirnya.

Brukk!!

Pemuda yang menyandang jabatan sebagai ketua osis itu baru saja terjatuh dari tempat duduknya. Dia bingung kenapa bisa jatuh, padahal dia diam-diam saja sedari tadi.

"Nih kursi udah rusak kali ya?" Ucapnya.

Tok tok tok

Suara ketukan terdengar, itu membuatnya sedikit terganggu. Jujur saja dia tidak takut dengan hal seperti ini. Dia mulai berpikir kalau itu adalah ulah salah satu temannya yang ingin mengusilinya, tak jarang dia mendapati temannya mencoba membuatnya terkejut.

"Gue tau lo di sini bro, keluar lu cepet" ucapnya dengan santai.

Krek...

Apalagi sekarang? Suara pintu yang di dorong, fokus pemuda itu hilang karena suara-suara aneh ini. Dia benci ini, seharusnya dia cari saja temannya yang berbuat usil sekarang.

Pada akhirnya dia memutuskan untuk berjalan mengelilingi ruangan namun tak menemukan apapun, dia terus mencari hingga tiba-tiba lampu di ruangan itu hidup dan mati secara terus-menerus, awalnya tak ingin panik tapi tiba-tiba semuanya menjadi gelap.

Dia berjalan mendekati pintu keluar.

BRAKK!!!

Pintu itu seakan dibanting seseorang, dia mulai mencoba membukanya namun tak ada gunanya, pintu itu sudah terkunci.

"Sialan lo pada, ngepranknya niat banget. Di pikir gue bakalan takut?!" Pemuda itu terus mengoceh tanpa menyadari bahwa ada sosok dengan rambut panjang berdiri di belakangnya.

Sosok itu memegang pundaknya, terasa dingin dan itu mampu membuatnya berhenti mengoceh.

Brak!!

Meja yang dia gunakan tadi jatuh tanpa sebab. Ingin sekali dia menoleh kebelakang namun rasa takut yang dia rasakan semakin kuat dan membuatnya ragu.

"Kamu akan baik-baik saja~~" bisik sosok itu.

"Siapapun pliss tolong gue" gumamnya.

°

°

°

Berita mengenai ketos sudah menyebar luas keseluruhan penjuru sekolah. Pagi tadi seorang guru muda yang sebelumnya merupakan seorang siswa disini menemukan ketos dengan keadaan yang sangat sangat membuatnya terkejut.

Terdapat luka yang lumayan di bagian kepalanya, tangan dan kaki yang terikat dan jangan lupakan beberapa goresan luka di tangannya. Melihatnya itu dia langsung membawa ketos ke uks dan guru segera memanggil ambulans kemari agar hal yang tak diinginkan jangan terjadi.

Tidak heran kalau berita ini menjadi topik hangat bagi siswa-siswi disana. Terutama siswa kelas 11 jurusan IPA, beberapa siswa dari kelas 11 IPA 1 berkumpul di kelas 11 IPA 2 hanya untuk membicarakan kejadian ini dengan teman-temannya.

Kyujin mengajak Lily dan juga Haewon untuk pergi ke kelas 11 IPA 2. Dia tidak ingin ketinggalan juga, pokoknya dia harus ikut membahas hal ini.

"Gue masih gak nyangka sih kejadian begini bakalan ada di sekolah kita" kata gadis dengan rambut panjang yang terurai dengan indah. Panggil saja dia Jinni, gadis ini masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang