Haloooo...
Jangan lupa vote, komen, dan follow yaa🤗🤗
🦄🦄
Dirga membawa Daniel dalam gendongan koalanya dan masuk ke dalam mansion. Disana sudah ada Diana dan ketiga kakak Daniel yang menyambut kedatangan mereka.
“Mas…biarkan aku yang menggendong baby iel…hiks…aku sangat merindukannya”, Diana menangis bahagia karena suaminya telah menemukan putra bungsu mereka
“Baiklah, hati-hati. Takut baby iel bangun”, Dirga menyerahkan iel kepada Diana dengan hati-hati. Daniel begitu imut dengan selimut yang masih membungkus tubuh mungilnya
Cup
Cup
Cup
Diana menggendong Daniel dan mengecupi kening serta kedua pipinya. Ia sangat bahagia karena putranya telah ditemukan. Senyum Diana mengembang kala melihat wajah imut putranya itu.
Ketiga kakak Daniel juga mencium kening adiknya secara bergantian lalu kembali ke kamar masing-masing. Untuk hari ini Ray tidur bersama Delvan karena ia takut jika tidur sendirian.
Diana dan Dirga membawa Daniel untuk masuk kedalam kamarnya. Diana menurunkan Daniel di tempat tidur dengan hati-hati. Setelah itu, Diana membersihkan tubuh putranya dengan air hangat lalu mengganti pakaian putranya dengan piyama tebal yang hangat agar putranya tidak kedinginan. Diana dan Dirga tidur disamping kanan dan kiri Daniel sambil memeluk putra kecil mereka, tak lupa dengan selimut yang menyelimuti tubuh mereka bertiga.
.
.
.
Dikamar Ray..Ray memiliki kamar yang bernuansa hitam. Ray memasukkan kode agar pintu kamarnya dapat terbuka. Yang mengetahui kode tersebut adalah anggota keluarganya dan juga anak buah kepercayaan Ray yaitu Joe
Setelah pintu terbuka, Ray menggandeng tangan Delvan untuk masuk kedalam kamar.
“Ganti dulu bajumu prince, tadi setelah pergi kamu belum ganti baju. Kakak juga mau ganti baju”, ucap Ray sambil mengelus rambut adiknya (Ray memanggil Delvan dengan sebutan “prince”)
“Iyaa kak, Delvan ganti baju dulu”
Delvan mengganti bajunya dengan piyama lengan panjang sementara Ray mengganti bajunya dengan kaos lengan pendek dan celana pendek selutut. Setelah itu, mereka berbaring ditempat tidur.
“Kak, Delvan pingin dipeluk sama kakak”
“Kemari prince”
Delvan masuk kedalam dekapan kakaknya. Tangan kiri kakaknya dijadikan bantalan untuk kepalanya.
Ray mengelus punggung adiknya agar adiknya cepat tertidur. Tak lama kemudian Delvan terlelap dalam dekapan Ray.
Cup
Ray mencium kening adiknya
“Kakak menyayangimu prince”, Ray lalu menyusul adiknya untuk memasuki alam mimpi.
.
.
.Pagi harinya…
“ughh…”, Daniel mulai mengerjapkan matanya dan mengucek matanya yang terasa gatal
Dikanan dan kiri Daniel ada mama dan juga papa nya.
Daniel berharap semua ini bukan mimpi, ia sangat rindu dengan keluarganya. Selama hidup di panti asuhan ia kekurangan kasih sayang karena ibu panti tidak menyukai kehadiran dirinya. Walaupun begitu ia tetap bersyukur karena ia bisa hidup di panti asuhan, jika ia tidak hidup di panti pasti ia akan tidur di jalanan.
Di sisi kanan Daniel ada papanya sementara disisi kiri ada mamanya. Ia memiringkan badannya sehingga menghadap kearah mamanya. Tangan mungilnya mulai mengelus pipi mamanya, mama yang selalu ia rindukan kehadirannya. Matanya mulai berkaca-kaca sekarang, ia lantas beringsut masuk kedalam pelukan hangat mamanya.
Pelukan mamanya masih terasa sama seperti 7 tahun lalu. Ia menangis di pelukan mamanya.
Diana merasa ada yang memeluknya, ia pun mulai mengerjapkan matanya dan ia melihat putra bungsunya telah memeluknya sambil menangis. Diana mulai mengelus punggung sempit putranya.“Baby kenapa nangis sayang?”, Diana bertanya pada putranya
“Ma-mamaaa…hiks…iel kangen mamaa…hiks”, Daniel masih terus menangis sambil memeluk mamanya
Mendengar perkataan putranya, Diana merasa sangat menyesal karena baru bertemu putranya setelah 7 tahun lamanya.“Mama juga kangen sama baby iel, maafin mama baru bisa menemukan baby iel sekarang”, mata Diana terasa panas, matanya mulai berkaca-kaca. Tapi ia tidak ingin putranya makin sedih saat melihat mamanya menangis. Diana berusaha untuk menahan tangisnya
“Mama ngga pellu minta maaf sama iel…yang penting sekalang iel udah ketemu sama mama”, tangis Daniel mulai mereda dan digantikan dengan rasa bahagia yang begitu luar biasa
Mereka berpelukan cukup lama. Sesekali Diana juga mengecup pipi lembut putranya itu. Tiba-tiba Diana ingin menjahili putra imutnya itu.
Cup
Cup
Cup
Cup
Diana memberikan kecupan bertubi-tubi ke seluruh wajah anaknya itu.
“hahahaha…udah mamaa…jangan cium-cium ciel terus…hahaha”
Beberapa saat kemudian Dirga bangun dari tidurnya karena mendengar suara putranya yang sedang tertawa
“Kalian pelukan ngga ngajak papa ni?”, Dirga berpura-pura ngambek
“sini papa kita pelukan beltiga”, ucap Daniel sambil tersenyum manis sekali
Mereka bertiga akhirnya berpelukan untuk melepaskan rasa rindunya selama ini. Tidak bertemu orang yang disayangi 7 tahun lamanya tentunya sangat berat bagi mereka. Mereka berpelukan sambil bercanda tawa.
🦄🦄
Next?
Semoga kalian suka chapter ini🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel dan Delvan
Short StoryNgga jago bikin deskripsi ceritanya... Cuss baca ajaa 😁😁