Haiii, aku update lagi setelah sekian lama..
Ada yg kangen cerita ini ga?
Happy reading 🤗🤗
Hari minggu ini, Daniel dan ketiga kakaknya akan jalan-jalan ke pantai. Dirga dan Diana tidak ikut karena Dirga ada pertemuan bisnis dan Diana menemani suaminya.
Pukul 06.30, Ray dan ketiga adiknya sudah akan berangkat menuju pantai yang dituju. Mereka juga sudah sarapan sebelum berangkat ke pantai. Sebenarnya Ray ingin mengajak adiknya ke Maldives namun karena belum musim liburan maka dari itu mereka ke pantai yang ada di daerahnya. Mungkin saat liburan tiba, Ray akan mengajak keluarganya untuk liburan ke Maldives.
Mereka berempat berpamitan dulu kepada kedua orangtua nya sebelum berangkat ke pantai.“Pa, Ma, Ray sama adik-adik mau berangkat dulu ya” ucap Ray
“hati-hati dijalan ya sayang. Prince sama Baby jangan nakal ya harus nurut sama kakak” ucap Diana
“iya mama, iel nulut kok kan iel anak baik” ucap iel sambil tertawa
“iya mama, Delvan juga nurut kok sama kakak”
“kalo nanti papa dapet laporan dari kakak kalo kalian nakal berarti siap-siap papa hukum” ucap Dirga
“siap papa” ucap Daniel dan Delvan
Papa dan Mama mencium kening Daniel dan Delvan lalu mereka berangkat menuju pantai.
Dirga menyiapkan bodyguard untuk melindungi keempat putranya.
Butuh satu setengah jam perjalanan untuk sampai ke tempat tujuan.Ketika di perjalanan Daniel dan Delvan tertidur. Sekarang mereka sudah sampai ditempat tujuan. Karena Daniel dan Delvan belum bangun akhirnya Ray menggendong Delvan dan Delvin menggendong Daniel.
Hari ini Ray dan Delvin menggunakan kaos putih yang diluarnya dilapisi kemeja lengan pendek dan juga celana putih selutut, tak lupa mereka juga mengenakan kacamata hitam. Sedangkan Delvan menggunakan kaos berwarna baby blue dengan celana putih selutut dan Daniel menggunakan celana yang sama dengan kaos berwarna baby pink.
“baby, bangun yuk, kita udah sampai dipantai” ucap Delvin
“eughhh” iel mengerjapkan matanya. Saat ia membuka matanya rasanya silau.
“uwaaa…kita udah ada di pantai” ucap iel dengan riang
“iya, yuk katanya mau main air sama buat istana pasir”
“yeyyyy…ayo kakak. Tulunin iel kak”
Iel turun dari gendongan Delvin. Ia menggandeng tangan kakaknya, ia ingin segera bermain air dan juga membuat istana pasir.
Sementara itu
“prince, bangun yuk. Kita udah sampai” ucap Ray
“eughhhh…bentar lagi ya kak, Delvan masih ngantuk” ucap Delvan dengan mata terpejam.
“apa kita mau ke hotel aja? Biar tidurnya enak”
Ray menawarkan adiknya untuk tidur di hotel saja. Hotel itu merupakan hotel milik keluarga Avilash dan jaraknya dekat dari pantai.
“engga mau, Delvan cuma mau tidur 5 menit aja kok”
“yaudah kalo gitu”
Ray berjalan menuju kursi pantai dan duduk disana dengan Delvan dipangkuannya. Setelah 5 menit Delvan sudah nampak lebih segar.
“kakak, yuk kita nyamperin adek sama kak vin”
“yuk”
Mereka menghampiri iel dan Delvin yang sedang membuat istana pasir.
“adekkk”
“kak van, ayo bantuin iel bikin istana pasil” ucap iel
“okai bos kecil”
Karena iel dan Delvan asyik sendiri, alhasil Ray dan Delvin duduk di kursi pantai sambil meminum es kelapa muda yang telah dipesankan oleh Joe. Mereka duduk disana sambil mengawasi kedua bayi besar itu.
“Vin, kita harus selalu menjaga mereka berdua, aku tak ingin kejadian yang menimpa prince terulang lagi dan juga minggu depan baby iel akan mulai bersekolah” ucap Ray
“tentu kak. Kita harus memperketat keamanan”
“iya aku setuju. Tapi aku lebih setuju lagi jika mereka berdua homeschooling”
“aku pun berpikiran seperti itu kak. Tapi jika kita membiarkan mereka berada di rumah terus, aku takut kalau mereka jenuh dan malah mencoba kabur dari rumah”
“ucapanmu benar. Untuk saat ini yang penting adalah perketat keamanan mereka”
“iya kak”
Disisi lain, iel dan Delvan perlahan-lahan membangun istana pasirnya.
“huhhh…iel capek kak”
“iya, kakak juga capek. Kita udahan aja yuk main pasirnya. Kita istirahat bentar sambil minta es kelapa muda punya kak Ray sama kak Vin”
“yukyukk”
Mereka berdua menghampiri kedua kakaknya.
“kak lay, iel mau minta minum” ucap iel
“ini minumnya” Ray memberikan es kelapa muda untuk diminum adiknya
“Kak, Delvan juga mau”
“ini diminum” ucap Delvin
Setelah duduk sebentar dan menikmati es kelapa muda, iel dan Delvan bermain air dipinggiran pantai sehingga celananya sedikit basah. Mereka juga berlarian disana.
“kakak, ayo kejal iel” ucap iel pada Delvan
Delvan pun mengejar adik kecilnya itu.“awas ya, nanti kalo ketangkep bakalan kakak gigit pipinya” ucap Delvan sambil mengejar iel
“wleee…ngga kena”
Ray dan Delvin tersenyum melihat tingkah Daniel dan juga Delvan. Saat kehilangan Daniel, Delvan tidak pernah seceria ini sebelumnya. Delvan memang biasanya ceria namun tidak seceria sekarang.
Ray dan Delvin berharap semoga kebahagiaan selalu menaungi keluarga mereka.
.
.
.Hari sudah siang. Matahari begitu terik dan cuacanya sangat panas. Ray dan Delvin memanggil kedua adiknya agar menyudahi acara bermainnya. Mereka harus makan siang sekarang.
Mereka berempat menuju hotel dekat pantai lalu menuju di kamar lantai teratas yang memang khusus keluarga Avilash.
Mereka membersihkan diri terlebih dahulu lalu mengganti pakaiannya. Ray memakai kaos hitam polos dengan celana selutut berwarna krem. Delvin menggunakan kaos putih dengan celana selutut berwarna hitam. Sedangkan Daniel dan Delvan menggunakan sweater oversize berwarna baby blue bermotif awan dan celana pendek putih.
Ray sudah menyuruh Joe untuk menyiapkan makanan di meja makan yang ada di kamar. Mereka mulai acara makan siang.
“baby mau makan pake apa?” tanya Ray
“mau makan udang sama ikan boleh?”
“tentu boleh. Mau makan sendiri apa disuapin?”
“mau disuapin tapi pake tangan engga pakai sendok”
“bentar ya kakak cuci tangan dulu”
“iyaa kak”
Ray kembali setelah mencuci tangannya lalu mulai menyuapi adiknya. Delvan juga disuapi oleh Delvin.
.
.
.Baiii😊😊
Aku pingin bikin cerita baru wkwk, kalian mau baca ngga?? Komen yaaa😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel dan Delvan
Short StoryNgga jago bikin deskripsi ceritanya... Cuss baca ajaa 😁😁