Haiiiii...
Maaf banget baru sempet update huhu....😭😭😭
Makasih bangettt buat kalian yang mau nunggu ceritanyaaa❤❤❤
Jangan lupa vote dan komennyaa luvvv❤❤❤
.
.
.
Sekarang sudah waktunya untuk beristirahat. Siswa kelas 7 A yang lain sudah keluar kelas untuk menuju ke kantin dan disini hanya tersisa Daniel dan Gara. Daniel sebenarnya juga ingin pergi ke kantin namun ia takut jika ke kantin sendirian.
Setelah beberapa menit mereka diam, akhirnya Daniel buka suara.
“eummm…halo kita boleh kenalan engga? Namaku Daniel, biasanya dipanggil iel” ucap Daniel dengan takut-takut
“panggil bang Gara” ucap Gara dengan singkat
“i-iya bang gala”
Gara lebih tua satu tahun daripada Daniel sehingga ia menyuruh Daniel untuk memanggilnya dengan sebutan abang.
“kantin” ucap Gara
“ha? Iel ngga paham bang gala ngomong apa” iel kebingungan karena Gara hanya mengucapkan satu kata saja
Tanpa basa-basi Gara menggandeng tangan Daniel untuk ia ajak ke kantin.
Sesampainya di kantin banyak yang berbisik-bisik karena Gara pergi ke kantin dengan seorang anak baru. Biasanya Gara sendirian di kantin atau malah tidak ke kantin sama sekali.
Gara membawa Daniel menuju meja yang biasa ia duduki saat makan di kantin.
“duduk” ucap Gara
“iya abang”
Iel pun duduk lalu gara memesankan makanan untuk dirinya dan iel.
Gara duduk disamping iel dan memberikan sepiring nasi goreng yang tidak pedas serta segelas susu hangat.
Sementara untuk dirinya ia memesan bakso dan es jeruk.
“makan” ucap Gara
“iyaa, makasih ya abang gala”
“sama-sama”
Daniel mencoba nasi goreng itu dan menurutnya nasi goreng itu sangat enak. Ia berinisiatif untuk menyuapi Gara agar bisa mencobanya.
“abang, ini nasi golengnya enak loh. Ini cobain”
Iel memberikan sesuap nasi gorengnya pada Gara.
“enak kan abang?” ucap iel dengan mata berbinar sambil tersenyum
“iya enak” melihat iel tersenyum, Gara pun ikut tersenyum tipis tapi tentu saja Daniel menyadari itu
“wahh abang senyum. Abang ganteng kalo senyum hehe” iel sangat bahagia karena ini pertama kalinya Gara tersenyum kepadanya
Gara biasanya tidak begini. Ia biasanya selalu bersikap dingin terutama pada orang yang baru saja ia kenal. Tapi sekarang dengan mudahnya ia tersenyum pada iel yang baru saja ia kenal.
Gara tidak merespon perkataan iel dan melanjutkan makannya, begitupun iel.
“abang, iel mau coba baksonya boleh?”
“pedas” ucap Gara
Memang baksonya sudah ia beri beberapa sendok sambal dan ia tak mau jika iel sakit perut karena makan makanan pedas.
“emmm…tapi iel mau coba dikiiiitttt aja”
“ga boleh”
“tapi iel mau nyobain baksonya abang ya ya ya?” iel menatap Gara dengan tatapan penuh harap
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel dan Delvan
Short StoryNgga jago bikin deskripsi ceritanya... Cuss baca ajaa 😁😁