Hei heiiii.....
🐈🐈
BRAKK
Ada seseorang yang membuka pintunya dengan sangat keras. Ada 3 orang yang masuk ke dalam toilet yaitu Bryan dan kedua temannya yang bernama Felix dan Edward. Bryan sengaja membawa kedua temannya itu untuk mencelakai Delvan.
Setelah ketiganya masuk, Bryan menutup pintu dan menghalangi Delvan yang akan keluar dari toilet.
“K-kak maaf aku mau keluar”, Delvan berbicara dengan takut-takut karena memang orang ini terlihat menyeramkan dimatanya
Bryan langsung memukul pipi Delvan.
Bugh
Mata Delvan berkaca-kaca. Kenapa orang ini memukulnya. Ia tak pernah merasa punya musuh.
“K-kakk kenapa pukul aku, aku salah apa sama kakak?”
Bryan mencengkeram kedua pipi Delvan“Gara-gara Ray, pacar gue jadi mutusin gue. Ray emang brengsek!!”
“Felix, Edward cepet pegangin bocah ini”
Bryan menyuruh Felix dan Edward untuk memegang Delvan agar ia bisa memukuli Delvan dengan leluasa
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bryan memukuli wajah dan perut delvan. Delvan menangis saat ini, mau melawan pun tak bisa. Setelah puas memukuli Delvan, Bryan dan kedua temannya pergi dari toilet.
Delvan merasakan seluruh badannya sangat sakit. Untuk sekedah berdiri pun ia tak memiliki tenaga.
.
.
.
Disisi lain, Delvin masih menunggu Delvan di mobilnya. Sudah 15 menit adiknya itu belum kembali juga. Tiba-tiba Delvin ingat dengan pesan kakaknya.
“Sial, aku melupakan pesan kak Ray”, gumam Delvan
Ia segera keluar dari mobil dan berlari menuju toilet. Ia membuka pintu toilet dan benar saja, disana ada adiknya yang sedang terduduk dengan muka yang lebam, pelipis serta ujung bibir adiknya juga terluka.Delvin lantas menggendong adiknya ala koala. Delvan mengalungkan tangannya pada leher sang kakak dan menyandarkan kepalanya pada bahu kakaknya.
“K-kakkk…hiks…sakit”
“Maafkan kakak karena tidak becus menjagamu prince”
Delvin segera menuju tempat parkir dan masuk ke mobilnya. Ia tetap mendudukan adiknya dipangkuannya sambil mengelusi punggung adiknya. Adiknya itu masih terus menangis.“jangan menangis lagi prince, nanti kamu demam jika terus menangis. Kita kerumah sakit sekarang”
“hiks..hiks..hiks”, ia tak menjawab kakaknya dan terus menangis
Sebelum bergegas kerumah sakit, ia menelfon Ray
“Kak aku mau kerumah sakit. Si brengsek itu melukai prince kita”“sialan, aku akan membalas berbuatannya”, Ray lantas menutup telfonnya
Delvin segera menuju kerumah sakit
.
.
.
Di rumah sakit, tentunya rumah sakit ini milik keluarga Avilash
“cepat tangani adikku”
“baik tuan muda”
Delvin keluar dari ruangan tersebut dan menunggu diluar. Delvin menelfon papanya untuk memberitahukan bahwa Delvan ia bawa kerumah sakit.
“Halo pa”
“ada apa Delvin?”
“pa Delvan dipukuli oleh musuh kak Ray lalu delvan kubawa kerumah sakit”
“sialan, berani-beraninya dia melawan keluarga Avilash. Apa keadaan prince baik-baik saja?”
“Dokternya belum selesai memeriksa pa, aku belum tau apakah ada luka serius atau tidak”
“Baiklah, kamu tunggu dulu disitu. Papa akan segera kesana”
“Baik pa”
Delvin menutup telfonnya.
Selang beberapa saat sang Dokter keluar dari ruangan adiknya.
“Saya sudah mengobati luka yang ada di wajah dan perut tuan muda Delvan. Tidak ada luka yang serius, tuan muda Delvan hanya perlu beristirahat. Tuan muda Delvan juga demam sekarang, nanti saya akan memberikan obatnya. Saya permisi dulu”
“Baiklah, terimakasih”
Delvin masuk ke dalam ruangan adiknya, ia melihat adiknya yang tengah berbaring dan adiknya dalam keadaan terinfus sekarang.
Delvin tau bahwa Delvan sangat benci diinfus.
“Kakakk, tangannya sakit…hiks…engga mau diinfus…hiks”, Delvan menangis sambil mengeluh tangannya sakit
“sini tangannya kakak elus ya biar ngga sakit lagi”
“iya…hiks”
“udah dong nangisnya, prince demam sekarang soalnya kebanyakan nangis”
“i-iya kakk”
Delvin menghapus air mata yang membasah pipi adiknya
“Kakak, mau gendong”
“sini kakak gendong”
Delvin menggendong adiknya dengan hati-hati. Delvin juga mengelusi punggungg adiknya agar ia cepat tertidur.
Beberapa menit kemudian adiknya telah tertidur di bahunya lalu Delvin membaringkan adiknya dan menyelimutinya.Cup
Delvin mengecup kening adiknya
“Maafkan kakak yang gagal menjagamu prince. Kakak juga akan membalas orang yang telah menyakitimu”
Delvin lantas duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut sambil menunggu sang papa.
.
.
.
Di sekolah
Saat ini Ray memanggil para bodyguardnya sekitar 10 orang untuk mencari keberadaan Bryan. Ternyata Bryan dan kedua temannya sedang berada di belakang sekolah.
Tadi Ray dikabari oleh bodyguardnya bahwa Bryan mengajak 2 orang itu untuk membantunya mencelakai prince kesayangannya.
“Kalian urus dua orang itu, biarkan aku yang menghajar Bryan”
“Baik tuan muda”, ucap mereka dengan kompak
Bugh
Bugh
Ray memukul Bryan
“lo apa-apaan brengsek”, ucap Bryan dengan nada marah
“lo udah berani nyentuh adek gue, ini balasan buat lo”
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Ray memukuli Bryan bertubi-tubi sampai Bryan berdarah-darah.
“cepat bawa si brengsek ini dan kedua temannya di tempat biasa”
“Baik tuan muda”
Bodyguard itu membawa Bryan dan kedua temannya keruang penyiksaan yang berada di markas mafia milik papanya.
🐈🐈
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel dan Delvan
Short StoryNgga jago bikin deskripsi ceritanya... Cuss baca ajaa 😁😁