Hai haiii...
Jangan lupa vote, komen, dan follow yaaa🤗🤗
🐤🐤
Di kamar Ray…
Ray sudah bangun beberapa menit yang lalu, ia masih setia memeluk Delvan sambil sesekali mengecup kening adiknya atau mengelusi pipi adiknya itu. Ia akan menjaga prince-nya ini dengan baik.
“ jangan sampai kejadian itu terulang lagi.”, Batin Ray
“ughh…”, Delvan mulai mengerjapkan matanya, ia merasa ada yang mengelusi pipinya
“Kakak udah bangun dari tadi?”, ucap Delvan
“Iya, kenapa prince?”
“Gapapa kok kak, Delvan cuma nanya aja. Kakak kok belum mandi?”
“sebentar lagi prince”
“Yaudah kakak mandi aja sana”
“Nanti dulu, kakak masih mau meluk prince nya kakak ini”, ucapnya sambil tersenyum pada sang adik
“umm, sebenernya Delvan juga masih mau dipeluk sama kakak..hehehe”
“tadi katanya mau kakak siap-siap, ternyata masih mau dipeluk yaa”, ucap Ray sambil mencolek hidung adiknya, adiknya ini memang sangat manja kepadanya
Delvan hanya tertawa menanggapi perkataan kakaknya. Delvan sangat menyayangi kakaknya ini. Karena tangan Ray pegal, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan membawa adiknya kepangkuannya. Sesekali ia mengelusi kepala adiknya.
Beberapa saat kemudian, Ray menggendong adiknya untuk dia bawa ke kamar mandi yang berada di kamar Delvan.
“prince mandi dan siap-siap, kakak juga mau siap-siap. Nanti berangkat sekolahnya bareng sama kakak dan Delvin”
“umm, iyaa kakk”
Cup
Cup
Ray mengecup kedua pipi adiknya lalu berjalan keluar. Namun sebelum itu tangannya ditahan oleh adiknya
“Kakak, sini nunduk dulu”
Ray lantas menunduk untuk menyamakan tingginya dengan tinggi adiknya
Cup
Delvan mencium pipi kanan Ray sambil tersenyum manis, lalu ia berkata
“Delvan sayang kakak”
Ray pun menjawab
“Kakak lebih menyayangimu prince”, sambil mengelus kepala adiknya
Lalu Ray kembali kekamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.
.
.
.Dikamar Dirga dan Diana…
“Baby mandi dulu yuk”, Diana mengajak Daniel untuk segera mandi
“umm..iyaa mama”
Saat Diana akan menggendong anaknya, Dirga mengambil alih sang putra kedalam gendongannya
“Baby biar mandi sama aku aja, kamu siapin bajunya yaa”
“Baik mas”
Dirga membawa Daniel ke kamar mandi
“Papa…iel mandi sendiri aja yaa”
“Papa mandiin aja ya baby, nanti kalo jatuh di kamar mandi gimana?”
“ummm…yaudah deh pa”
Akhirnya Dirga memandikan anaknya ini. Ia mendudukkan anaknya di bathtup
“papa, iel pingin main pake bebek itu”, memang didekat bathtup ada bebek mainan yang sengaja disiapkan
“ini baby”, Dirga memberikan 5 mainan bebek itu kepada Daniel
“Makasih papa”, ia tersenyum manis kepada papanya
“Baby mainnya jangan lama lama ya, nanti baby malah sakit”
“iya papa, iel engga lama kok mainnya”
Beberapa saat kemudian, Dirga dan Daniel keluar dari kamar mandi.
Diana sudah menyiapkan pakaian untuk putranya berupa sweater berwarna biru muda dan celana panjang berwarna putih, ia juga menyiapkan minyak telon dan bedak bayi untuk anaknya itu.
“sini baby pake bajunya sama mama aja ya, papa biar mandi dulu”
Daniel menganggukan kepalanya
Dirga lantas pergi kekamar mandi dan bersiap-siap karena akan berangkat ke kantor.Diana memakaikan minyak telon pada Daniel agar putranya tetap hangat lalu memakaikan dia bedak bayi.
Setelah selesai memakaikan pakaian pada putranya, Diana menguncir rambut anaknya gaya apple hair
“Mama kenapa lambutnya iel dikuncil”
“Gapapa, biar anaknya mama makin gemes”, ucap Diana sambil menciumi wajah putra imutnya itu
“Yuk baby, kita kebawah buat sarapan”, ucap Diana
“waktu tinggal di panti iel biasanya ngga pelnah salapan ma soalnya ngga boleh sama ibu panti”
Diana yang mendengar perkataan putranya itu sangat sedih, bagaimana sebenarnya kehidupan putranya selama tinggal di panti? Ibu panti yang seharusnya bersikap baik pada anak asuhnya kenapa malah bersifat jahat?
“Kan sekarang baby udah tinggal dirumah ini lagi, jadi baby harus sarapan tiap hari ya biar sehat. Nanti kalo ngga sarapan perutnya sakit”
“Siap mama”, ucap Daniel sambil hormat kepada mamanya
Diana hanya tertawa melihat tingkah laku putra bungsunya itu.
Mereka lantas turun ke lantai satu untuk sarapan bersama.
.
.
.Dimeja makan sudah ada Ray, Delvin, dan Delvan yang menunggu.
Daniel menghampiri kakaknya sambil berlari kecil.
“Kakakkk….”
“Baby jangan lari-lari ya, nanti jatuh”, ucap Delvin
“heheheh..maaf kak”
Ketiga kakak Daniel memeluk dan mencium adiknya secara bergantian untuk melepaskan kerinduan mereka. Lalu Dirga datang
“Ayo kita mulai sarapannya, nanti kalian terlambat ke sekolah”
Mereka kembali ke kursinya masing-masing dan memulai sarapannya
“Baby mau makan pake apa sayang?”, ucap Diana
“emmm…mau makan ayam boleh mama?”
“Boleh dong sayang, makan yang banyak yaa”
Setelah 15 menit kemudian semuanya selesai makan kecuali Daniel. Diana lantas menyuapi anaknya itu
Semua telah selesai sarapan. Papa dan ketiga kakak Daniel berpamitan lalu berangkat ke kantor dan ke sekolah.Dirga berangkat ke kantor dengan supir yang menyetir mobilnya sedangkan ketiga anaknya tidak menggunakan supir karena yang menyetir adalah Ray.
🐤🐤
Next ngga ni??
Semoga kalian suka chapter ini 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel dan Delvan
NouvellesNgga jago bikin deskripsi ceritanya... Cuss baca ajaa 😁😁