Sepasang

1.2K 82 1
                                    

Jika ada kesamaan nama karakter, tempat, unsur lainnya dalam cerita ini merupakan suatu hal yang tidak disengaja.

"Mari bersulang untuk pernikahan Namjoon dan Yoonji" ucap seorang pria paruhbaya yang sangat antusias.

Semua orang yang ada di sana pun kompak mengangkat gelas yang ada ditangan mereka untuk selanjutnya saling bersulang.

"cheers!"

Suasana terasa hangat di private resto hotel malam ini.

Ya, siang tadi Namjoon dan Yoonji telah resmi menikah. Meski tidak dilandasi oleh cinta, pada akhirnya pernikahan itu pun tetap berlangsung.

Aura bahagia terpancar di wajah semua orang yang ada disana. Namun tidak bagi Yoonji, meskipun sedari tadi Ia tak berhenti menunjukan senyumnya, tetap saja senyum itu terasa palsu.

drtt drtt

Namjoon mengambil HPnya yang berada di saku celananya.

Ahjussi, Aku ngantuk.

Sebuah pesan singkat dari kontak yang diberi nama Yoonji itu berhasil membuat Namjoon tersenyum.

Bagaimana tidak, padahal saat ini Yoonji sedang berada di sampingnya. Namun Ia lebih memilih untuk mengirim pesan dibanding mengatakan langsung pada Namjoon.

"Joon, jangan main handphone jika sedang berkumpul seperti ini" tegur Ayah Namjoon.

"staff kantor mengirim email soal pekerjaan" sahut Namjoon sambil tersenyum.

"Namjoon benar-benar pekerja keras, dihari pernikahannya saja masih memikirkan pekerjaannya" ucap Ayah Yoonji sambil tertawa

"Bagaimana kalau kita tambah 1 botol lagi?" 

Yoonji refleks menginjak kaki Namjoon.

"argh"

"Kenapa Joon?" tanya sang Ibu panik

Namjoon melirik ke arah Yoonji yang sudah melototinya.

"Joesonghamnida, Eomoni, Abeoji, Aku izin istirahat ya" ucap Namjoon

"Aigoo, baru jam 10 Joon" gumam Ayah Namjoon

"Yeobo, biarkanlah. Mungkin mereka berdua lelah. Lagipula ini kan malam pertama mereka" ucap Ibu Namjoon.

"uhuk..uhuk.." Yoonji tiba-tiba tersedak minumannya sendiri.

Namjoon refleks menepuk-nepuk punggung Yoonji.

"Gwenchana?" ucap Namjoon.

Yoonji mengangguk.

"Baiklah, kalau gitu Aku dan Yoonji pamit dulu ya. Selamat malam" ucap Namjoon sambil menggandeng tangan Yoonji.

Mwo? Beraninya ahjussi ini menyentuhku!

Namjoon dan Yoonji pergi meninggalkan orang tua dan keluarga mereka di resto hotel. 

Saat di lift,

"aw, wae wae?" ucap Namjoon yang bingung karena mendapat serangan pukulan dari Yoonji.

"Dasar mesum! berani-beraninya megang tanganku" ucap Yoonji emosi

"Loh? apa salahnya? Aku kan suamimu" 

"Eoh, nan ara. tapi kita tidak saling cinta. Aku sudah punya pacar, Ahjussi lupa?"

"Nado ara. tapi bisakah kita bersikap seperti pasangan suami istri pada umumnya didepan orang tua kita? Lagipula tadi kenapa kau diam saja saat ku gandeng eoh? Bukankah kau juga menyukainya?" goda Namjoon

"Ih apaan sih. Dasar mesum!" gerutu Yoonji sambil berlari keluar dari lift.

Namjoon terkekeh melihat tingkah sang istri, Yoonji.

Usia gadis yang dinikahinya 10 tahun lebih muda dari usianya.

Sampai detik ini, Ia tak mengerti dengan alasan orang tuanya yang begitu menginginkan dirinya menikah dengan seorang gadis yang masih duduk di bangku sekolah SMA.

Namjoon yang baru selesai mandi dibuat bingung oleh tingkah Yoonji saat ini.

"Sedang apa?" tanya Namjoon yang langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ahjussi, Stop!" ucap Yoonji histeris

"Wae wae?" Namjoon refleks bangun dari kasur King size itu.

"Jangan sampai melewati perbatasan ini" sahut Yoonji sambil menunjuk ke sebuah batas yang telah Ia buat dari tumpukan bantal.

Namjoon terkekeh melihat tingkah lucu Yoonji (lagi).

"Kenapa ketawa? Apa ada yang lucu?" gerutu Yoonji.

Tanpa sepatah kata, Namjoon mengambil bantal yang menjadi dinding pembatas tersebut dan membawanya ke sofa dekat jendela. Selanjutnya, Ia merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Tidak perlu membuat pembatas, Aku akan tidur di sofa" ucap Namjoon sambil memejamkan matanya.

"Ahjussi.."

"hm?"

"Bisa tolong matikan lampunya? Aku tidak bisa tidur kalau pencahayaannya seterang ini" ucap Yoonji.

"Tepuk tangan saja" sahut Namjoon

"Hah? tepuk tangan? gini?" Yoonji mencoba untuk bertepuk tangan.

"Eoh? Ternyata lampu di kamar ini menggunakan sensor suara. daebakk" ucap Yoonji kagum.

Ia mengulanginya lagi, untuk sedikit bermain dengan sensor lampu kamar.

"Yoonji-yaa, mataku bisa sakit kalau kamu terus-terusan mainin sensor lampu" ucap Namjoon dengan suara beratnya.

"hehehe, mian" sahut Yoonji menghentikan keseruannya itu lalu menarik selimut dan berusaha memejamkan mata.

Akhirnya mereka berdua mulai terlelap dalam tidurnya masing-masing.

Ya, seperti inilah malam pertama versi Namjoon dan Yoonji.

Jangan harap ada kegiatan malam pertama pada umumnya, jika mereka saja tidur terpisah. 

Hai...

gimana? Lanjut gak?

HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang