A piece of memory

248 10 4
                                    

“Mommy, amnesia itu apa?” tanya Junho

“Amnesia itu nama penyakit, Nak” sahut Yoonji seadanya

“Penyakit jenis apa, Mommy?” tanya bocah laki-laki yang merasa belum puas dengan jawaban sang Ibu

“Penyakit yang menyerang kepala seseorang sehingga membuat ingatan atau memori di otaknya sedikit terganggu.” Ucap Yoonji

“Seperti Daddy?”

Yoonji menghela nafas, berusaha untuk tetap tenang di depan anak-anaknya.

“Dihabiskan dulu makannya ya, Nak. Jangan sambil ngobrol, nanti tersedak.” Sahut Yoonji mengalihkan topik pembicaraan

“Aku rindu Daddy” ucap Junhee lirih

“Aku juga” sahut Junho

Yoonji menatap ke arah langit-langit rumahnya, berusaha sekuat tenaga menahan air mata yang sudah siap jatuh ke pipinya. Ia mengatur nafasnya beberapa saat dan masih terus bersikap baik-baik saja di depan Junho dan Junhee. Padahal yang sebenarnya dirasakan saat ini, hatinya terasa sakit. Ia pun merindukan sosok suami yang begitu dicintainya. Ia merindukan sosok yang selalu menjadi tempat bersandar dan berbagi segala keluh kesah yang Ia rasakan.
Yoonji memeluk kedua anaknya lalu dengan lembut mengusap punggung mereka.

“Mommy juga kangen Daddy” batinnya

Sudah hampir 6 bulan Yoonji menjalani hari-hari yang dipenuhi awan kelabu ini. Sampai saat ini ingatan Namjoon belum sepenuhnya kembali. Namun Yoonji tidak semudah itu menyerah, Ia tetap berusaha mendampingi sang suami hingga kondisinya kembali seperti sedia kala.

“Sayang, ada Beomgyu di depan. Dia mau ketemu kamu” ucap Yoonji

“Beomgyu? Siapa dia?” tanya Namjoon

Namjoon pun berjalan ke living room dan menemui Beomgyu.

“Bosseu” sapa Beomgyu

“Ini aku Beomgyu. Mantan karyawan magang di kantormu, Boss” ucap Beomgyu dengan senyum yang merekah di wajahnya

“Beomgyu?” gumam Namjoon yang nampak berusaha mengingat nama dan wajah pria itu

“Jangan dipaksain kalau emang belum ingat apapun” ucap Yoonji

“Jangan, Hyung. Tidak apa-apa kalau memang belum ingat. Aku kesini mau kasih undangan pernikahan” ucap Beomgyu sambil memberikan selembar kertas yang sudah dihias

“Serius? Kamu mau nikah?” tanya Yoonji sedikit terkejut

“Kenapa kayak terkejut gitu sih? Umurku udah legal loh untuk nikah” sahut Beomgyu

“Nikah sama siapa nih anak” gumam Yoonji sambil membaca undangan

“Yang waktu itu kita pernah ga sengaja ketemu abis konser loh” sahut Beomgyu

“Oh yang ngambek ya? Hahahaha” goda Yoonji

“Yoonji diem ya”

“kalian lanjut saja ya. Aku mau istirahat ke kamar” ucap Namjoon yang tiba-tiba berdiri

“Kepalanya sakit lagi?” tanya Yoonji

Melihat kondisi Namjoon yang masih belum pulih, Beomgyu memutuskan untuk segera pamit.

“Kita mau ke supermarket jam berapa?” tanya Namjoon

“Kamu jadi nemenin aku?”

“Kenapa engga?”

“Tapi emang beneran kamu gak kenapa-kenapa? kalo ngerasa gak enak badan atau pusing, aku belanja sendiri aja” ucap Yoonji yang masih sibuk mencuci peralatan makan yang kotor

Namjoon berjalan ke arah Yoonji
“Biar aku yang lanjutin. Kamu siap-siap sana” ucap Namjoon

“Oke”

Namjoon dan Yoonji pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhan rumah mereka. Hal ini juga sebagai salah satu cara Yoonji untuk mengembalikan ingatan Namjoon. Karena memang biasanya mereka selalu belanja berdua.

Troli yang didorong Namjoon terlihat semakin penuh dengan bahan makanan dan kebutuhan rumah.

“Oh iya, aku lupa belum beli vitamin anak-anak. Kamu tunggu disini sebentar ya” ucap Yoonji seraya berjalan meninggalkan Namjoon yang tengah antri di barisan kasir

Setelah selesai membayar, mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah.
Selama Namjoon dalam proses pemulihan, Yoonjilah yang menyetir mobil. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, saat ini mereka sudah berada di rumah dan sedang menata barang-barang yang tadi dibeli.

“Jungkook itu siapa ya?” tanya Namjoon tiba-tiba

Pertanyaan Namjoon saat ini sedikit membuat Yoonji terkejut. Bagaimana bisa tiba-tiba dia bertanya tentang Jungkook.

“Tadi pas antri di kasir, seorang pria bernama Jungkook datang menyapaku. Dia bertanya tentang kabar keluarga kita. Sepertinya Aku pernah mengenal Dia. Aku berusaha untuk mengingat siapa dia, tapi tidak tau kenapa hatiku terasa sakit”

“Sayang, Aku mau bersihin buah dan sayuran dulu ya” ucap Yoonji berusaha menghindari pertanyaan Namjoon

Namjoon menyadari hal tersebut dan segera menahan lengan Yoonji.

“Siapa Jungkook?” tanya Namjoon dengan tatapan penuh rasa ingin tahu

“Dia orang paling jahat di dunia ini” sahut Yoonji

Wanita berambut panjang itu benar-benar tidak mau membahas hal tentang Jungkook. Karena itu sama saja seperti mengorek kembali luka terparah di hidupnya.
***

Namjoon dan Yoonji baru saja menyelesaikan makan malam mereka. Seperti biasa, setelah membersihkan sisa peralatan makan yang kotor, Yoonji langsung mandi dan masuk ke dalam kamar. Begitu pun dengan Namjoon. Mereka tidur terpisah karena Yoonji tau kalau Namjoon sedikit tidak nyaman setiap mereka tidur berdua.

Yoonji baru saja selesai mandi dan hendak bersiap untuk tidur. Namun tiba-tiba pintu kamarnya terketuk. Siapa lagi kalau bukan Namjoon.

“Kenapa? Apa kepalanya sak-“

Belum sempat Yoonji menyelesaikan kalimatnya, Namjoon justru membungkam Yoonji dengan bibirnya. Tanpa aba-aba atau satu kata yang terucap, Namjoon menyerang bibir sang istri dengan kecupan bertubi-tubi. Yoonji yang sedikit terkejut, memilih untuk tidak mempertanyakan tindakan Namjoon.

Jujur saja, Yoonji sudah sangat merindukan sikap Namjoon seperti ini. Tautan itu dilepas lebih dulu oleh Namjoon. Pria berkaos putih itu masih memandang wajah istrinya.

“Aku mulai ingat sejahat apa Jungkook” ucap Namjoon
Kedua mata Yoonji terbuka lebar, seakan tidak menyangka bahwa Namjoon mulai mengingat memori lainnya di masa lalu.

“Kamu beneran ingat?” tanya Yoonji sambil mengusap dahi Namjoon

“Harusnya tadi Aku hajar dia. Tapi Aku malah tanggepin obrolannya” ucap Namjoon

“Aku kangen banget sama kamu” ucapnya sambil mendekap erat tubuh Namjoon

“Bentar aja. Jangan suruh Aku lepasin pelukan ini” ucapnya lirih

“Kalo kamu gak keberatan, gimana kalau malam ini Aku tidur disini?” ucap Namjoon ragu-ragu

“Boleh. Aku sama sekali gak keberatan.” Sahut Yoonji dengan senyum yang tak bisa disembunyikan lagi

Untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan belakangan, Yoonji dan Namjoon tidur di ranjang yang sama.

Apa aku ajakin olahraga malem aja kali ya? Siapa tau bisa muncul memori yang lain.
Yoonji terkekeh karena lamunannya sendiri.

“Kamu kenapa?” tanya Namjoon

“Enggak kok, tiba-tiba kefikiran olahraga malam” sahutnya asal

“kamu mau olahraga malam?” tanya Namjoon lagi

“Emang kamu tau olahraga malam yang aku maksud?” tanya Yoonji sambil tersenyum malu

Namjoon mendekatkan wajahnya ke wajah Yoonji.

“Tau” bisiknya dan selanjutnya diikuti gerakan pemanasan sebelum melakukan olahraga malam.



Anak kecil gak boleh baca ini hehh wkwkwkwk🤣

HUSBAND || KIM NAMJOON FF (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang