Rindu [Sehelai Kain 2]

80 12 0
                                    


Assalamualaikum wr.wb. chapter kali ini adalah berisi POV Sakura  yaa...

:::::::::::::::::::::

Rasa nya,seperti ingin menangis tapi tidak bisa. Aku benar-benar tertekan. Walau mereka bilang aku beruntung mendapatkan keluarga harmonis tapi itu pandangan mereka bukan diri ku yang tahu rahasia keluarga ku.

Ayah ku,aku pernah melihat ponsel nya ada salah satu vidio rekaman ia sedang vidio call dengan seorang wanita. Wanita itu Argh jika mengingat nya saja sudah muak! Wanita itu memperlihatkan dada nya pada ayah aku sangat marah saat itu!! Aku hanya diam sambil bertanya. "Ayah ini apa?" saat itu umur ku 9 tahun. Di umur 5 tahun aku sudah tau drama atau pertengkaran suami istri bahkan keluarga. Kini menginjak umur 16 tahun. Aku sudah muak sekali dengan dunia ini!!. Aku sempat trauma dengan laki-laki dan selalu menjaga jarak. Untuk lah aku beragama islam yang menjunjung tinggi derajat wanita. Dengan tidak memperbolehkan bersentuhan dengan yang bukan mahram.

Lalu, Ibu ku. Saat usia ku 14 tahun. Aku memutuskan hijrah. Saat itu aku semangat menuntut ilmu agama ku. Akan tetapi yah ibu mengizinkan aku untuk bercadar. Tapi respon ayah ku benar-benar membuat ku sangat sedih sampai berfikir ingin melepasnya. Akan tetapi mengurung kan niat ku.

Aku teringat dengan ibu ku yang menangis karena tingkah laku ku.

Ia menyamakan ku dengan adik ipar nya, yang memiliki sikap kurang ajar pada orang tua nya. Aku tahu itu.

Bibi ku itu,sombong,merasa paling,merasa diri nya yang paling benar. Dan yang membuat ku membenci diri ku sendiri adalah. Kami berdua memiliki wajah yang hampir sama! bukan hampir lagi tapi benar-benar menjeplak. Yang ku tahu,cara berpakaian seperti ku sangat tertutup akan tetapi pengajian yang ia hadiri memiliki spanduk. "Boleh melawan orang tua sendiri karena memiliki hak, tidak apa membentak nya bahkan memukul nya"

Rasa nya aku ingin sekali mencabik orang yang mengajar kan bibi ku sampai sesat!. Astagfirullah...

Bibi memang parah, sementara aku? Aku hanya gadis yang memiliki sikap pendiam dan tak banyak bicara. Ibu ku tidak mengerti sikap ku. Ia sering kali marah karena saat di panggil tidak menyahut walau begitu aku tetap menghampiri nya. Lalu aku berusaha mengubah diri ku untuk lebih dekat dan terbuka. Walau sulit. Tapi berhasil. Aku mengubah sikap buruk ku perlahan-lahan.

Tapi,ibu...bisa kah kau menjaga kata-kata mu? Tidak kah kau tahu anak mu ini sering sekali menangis akibat perkataan mu?. Ayah,bisa kah kau coba mengenal ku sebagai anak mu? Ayah slalu mengira aku hanya anak malas. Jadi,selama ini yang aku lakukan tidak ada guna nya?.

Aku mencintai kalian, walau kadang kalian membuat ku kesal setengah mati. Kadang sampai menangis. Karena kalian adalah orang tua ku yang harus ku hormati.

Itu adalah ujian ku saat hijrah. Ingin menyerah tapi tetap tidak jadi. Niat ku sudah bulat ingin membawa keluarga ku ke Surga-Nya. Dan yang membuat ku terharu dan menangis setiap sehabis sholat adalah. Tanda-tanda Allah merindukan hamba nya.

Allah menguji nya,apa kah ia kuat dengan di berikan nya ujian ini?. Jika ia berhasil maka Allah akan menunjukan nya di hadapan para malaikat dan mengatakan. "Ia telah berhasil melewati semua ujian yang Ku berikan kepadanya" [maaf author agak lupa sama kalimat nya].

Lalu selalu menangis mengingat dosa-dosa nya,hati nya bergetar ketika mendengar Adzan, sering muncul postingan agama di sosmed mu,dan sering terbangun tengah malam.

Dan itu terjadi pada ku semua, apakah Allah merindukan ku?.

Kadang diri ku ingin curhat tentang ke adaan ku pada sahabat ku,akan tetapi aku mengurungkan nya karena percuma bukan? Ujung-ujung nya akan di Ghibah. Lebih baik curhat pada Allah. Itu lebih baik. Dan pasti akan di bantu. Kadang saat menangis dan menyendiri. Niat ku ingin mengakhiri hidup pun tak jadi, tiba-tiba menjadi lebih baik lagi.

Jadi, tidak perlu bercerita masalah pribadi kepada orang lain lebih baik pendam saja. Jangan curhat ke orang lain curhat lah pada yang memberi ujian ini.

Jadi,inti nya aku akan tetap menghadapi apa pun ujian yang Allah berikan pada ku. Allah tahu batasan kemampuan ku. Ia tidak akan memberikan ujian yang di atas batasan kemampuan ku. Di balik ujian ini Allah akan memberikan kejutan di akhir nya. Yang akan membuat ku bersyukur dan berterimakasih.

Jadi, yang sedang mendapatkan ujian apapun itu ujian nya jangan menyerah, Allah bersama mu. Selalu menemani mu. Berdoa lah agar di permudah kan. Percayalah Allah akan membantu mu. Akan ada hari di mana saat itu dirimu akan bahagia dan bersyukur. Rasa Sakit itu akan di ganti oleh senyuman. Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba nya.

Jadi,Ganbatte!





















Hijrah dimulai dari niat, niat yang kuat ingin berubah karena Allah


















Tamat
[ Rindu, (Sehelai Kain 2) ]

Maaf, kalau kurang jelas heheh

Jangan Lupa VOTE!




















ONESHOOT SASUSAKU/NARUTO FRIEND'S | ISLAM [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang