Hai maaf ya baru up lagi. Aku sibuk update dicerita wp aku satunya, yang belum tau bisa liat chapter yang promote.Oiya aku boleh minta tolong? Ini banyak bngettt yang baca cerita Althaf tapi yang nge vote sedikit, gak ada yang komen sama sekali, follow akunku juga gak ada.
Hei... please I'm also a human who needs passion. Jadi, boleh bantu vote+follow?. Kalo gini terus aku gak ada semangat buat up, tapi mungkin percuma karena pasti gak ada yang baca pesan aku ini^^.
oke dari pada kelamaan.
🦋 HAPPY READING 🦋
Althaf "JIHAN?!" Althaf terbangun dari tidurnya, ia refleks terduduk ditengah ranjangnya, keringat dingin bercucuran dipelipisnya.
Jihan "hei?kamu kenapa hmm??" Ucapnya mendekat kearah Althaf.
Althaf "Jihan! Jangan tinggalin aku! Gak, gak mau. Jangan tinggalin aku" ucapnya memeluk tubuh Jihan. tidak terasa ia mengeluarkan cairan bening dimatanya.
Jihan terdiam melihat keadaan Althaf sekarang. Ia baru kali ini melihat laki-laki yang biasanya cuek, dingin, ini menangis.
Jihan "kamu kenapa nangis Althaf?"
Althaf "jangan tinggalin aku"
Jihan "hei dengerin aku, siapa yang ninggalin kamu?ngga ada Althaf, aku disini" ujarnya menangkup pipi Althaf.
Althaf teringat sesuatu. Itu hanya mimpi, ia bermimpi Jihan kecelakaan lalu meninggalkannya.
Althaf "aku mimpi tadi"
Jihan "mimpi apa?"
Althaf "kamu pergi dari aku"
Jihan "itu kan cuman mimpi. Aku nggak pergi, aku disini, jangan takut ok?"
Althaf menganggukkan kepalanya lucu. Sejak kapan es batu didepannya ini menjadi lucu seperti ini?.
Es batunya udah mencair ya.
Jihan "maaf"
Althaf "kenapa minta maaf?"
Jihan "aku pergi dari rumah. Aku salah paham, aku salah belum dengerin penjelasan kamu. Aku tinggalin kamu disini sendirian Althaf, aku-"
Althaf "sstt...udah ngga papa, yang penting sekarang kamu udah disini. Jangan pergi pergi lagi ya?maafin aku juga bikin kamu salah paham"
Jihan "uhm...iyaaa. yaudah sana kamu mandi, kamu mau aku masakin apa?"
Althaf "hmm nasi goreng aja"
Jihan "oke" ucapnya lalu berhati hati menuruni anak tangga satu persatu.
Sekarang Jihan sedang memasak nasi goreng didapur, sambil menunggu Althaf selesai mandi.
Althaf menuruni anak tangga satu persatu. Ia menghampiri wanita hamil yang makin hari auranya makin cantik, bersinar, bercahaya ilahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAF || END [✓]
General FictionJihan Marcela Maharani perempuan cantik baik hati, ramah, dijodohkan dengan seorang lelaki yang sifatnya jauh beda dengannya, cuek, dingin, tidak suka diusik hidupnya, bernama Althaf Gevian Mahardika. Mereka dijodohkan dengan alasan kedua orang tua...