22. The birth of the twins

499 34 0
                                    


🦋 HAPPY READING 🦋

3

Bulan kemudian. Kandungan Jihan sudah menginjak 9 bulan, sudah ada waktunya Jihan melahirkan dua kecebong (kata Althaf ya😌). 1 bulan yang lalu, Althaf sudah mengambil cuti untuk menemani istrinya persiapan lahiran. Jihan sering kali mengalami kontraksi, itu membuat Althaf semakin khawatir bahwa dua bayi didalam perut Jihan akan segera keluar.

Jihan terbangun dari tidurnya, saat ini masih jam 2. Ia terbangun karena merasakan perutnya berkontraksi lagi, kali ini lebih sakit dari biasanya. Ia berusaha membangunkan sang suami.

Jihan "akhh A-Althaf!!"

Althaf sontak bangun dari tidurnya.

Althaf "kenapa kenapa???"

Jihan "perut aku-akhh sakit bangethh Althaf!"

Althaf "kamu kontraksi lagi??"

Jihan menganggukkan kepalanya "tapi ini lebih sakit Althaf! hiks aaaaaa sakitt banget!"

Althaf berdiri dari ranjangnya. Ia mengambil kunci mobil, lalu menuntun Jihan keluar rumah.

Althaf "kita ke rumah sakit ya, tenang. Mungkin mereka udah nggak betah didalem sana"

Jihan "IYA ALTHAF JANGAN BANYAK OMONG!"

Althaf memasukkan Jihan ke dalam mobilnya lalu ia mentancap gas mobilnya menuju rumah sakit.

Skip ya.

Jihan menatap langit-langit berwarna putih sambil menahan sakit diperutnya, ia menghirup bau obat obatan. Jihan sudah ada diruang bersalin, siap untuk melahirkan.

Jihan "akhh Althaf! Sakit banget..." Ucapnya mengeluarkan sedikit cairan bening.

Althaf "iya sayang sabar ya tahan sakitnya!"

Dokter Miranda "Ibu Jihan sudah berada dipembukaan 8 ya sudah siap untuk melahirkan"

Jihan "DOK INI KAPAN LAHIRANNYA! SAYA UDAH GAK KUAT!"

Dokter Miranda "sabar dulu Bu Jihan, ini belum pembukaan 10. Sebentar lagi ya"

Jihan menangis. Sungguh, ia tidak kuat menahan rasa sakit ini, apa lagi ia harus mengeluarkan dua bayi.

Althaf "cebongnga papa...tahan dulu ya didalem, kasihan mamanya!"

Jihan "Althaf!!" Sentak Jihan meremat tangan Althaf, itu membuat Althaf menjerit seketika.

Althaf "akhhh Jihan sakit! Lepas itu tangannya lepas!"

Jihan "ENAK AJA KAMU YA ITU ANAK KITA KAMU PANGGIL CEBONG!AKU GAK TERIMA AKHH!"

Althaf "iya iya maaff!"

Althaf "lepas dulu ya, aku mau nelpon mama papa"

Althaf merogoh handphone nya. Ia menekan kontak mama Winda.

Althaf "mah!"

"Kenapa Al?jam segini telpon"

Althaf "ke rumah sakit mah! Jihan mau lahiran!"

"Hah lahiran?! Ah iya mama ke sana sama papa!"

Althaf "kabarin mama Sandra sama papa dewan juga mah!"

"Iya iya!"

Tutt.

Panggilan tersebut mati dalam sepihak.

Dokter Miranda "sudah pembukaan 10 ya. Siap melahirkan Bu Jihan?"

Jihan mengangguk ribut.

Jihan mengangguk ribut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALTHAF  || END [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang