"Huh? Apa Lola?" Bukan nama yang dipanggil Lola yang menimpali. Tapi seseorang yang ada di samping Lola, yaitu faisal.
Namun sayangnya Lola tidak menatap padanya. Pandangan matanya masih tertuju pada seseorang yang pas sekali baru saja menyelesaikan urusannya dan kini dia sudah berdiri menatap ke arah pintu di mana Lola masih berdiri di sana.
"Bang Rey, a-aku --" Lola tentu saja terburu-buru menghampiri Reynald. Dia ingin bicara dengan pria itu dan mengutarakan semua pertanyaan yang bisa dijawab oleh Reynald ditelepon.
Tapi sayangnya
"Reynald, siapa gadis ini?" Pertanyaan inilah yang membuat Lola tidak jadi bicara. Seseorang yang ada di samping Reynald membuat Lola berdiri kaku. Lola tak siap dengan yang dilihatnya.
'Siapa wanita ini? Dia terlihat elegan sekali dengan pakaiannya. Sangat rapih, seperti wanita berpendidikan tinggi dan sangat berkelas!' Lola berpikir seperti ini bukan karena siapa yang lebih kaya dan siapa yang miskin. Lola juga dari keluarga yang berpengaruh. Tapi dia memang tidak memakai pakaian serapi wanita yang ada dihadapannya yang tampaknya usianya jauh di atas Lola.
Wanita itu menggunakan busana formal. Selaras dengan warna tasnya. Dia sempurna! terlihat sangat cantik dengan riasan wajah tidak berlebihan. Tas yang digunakannya juga tas branded dengan sepatu high heels yang sangat cocok dengan busana yang digunakannya. Begitu memesona dengan tatanan rambut yang membuatnya terlihat semakin menarik sebagai seorang wanita modern. Ini yang membuat Lola tertegun untuk sejenak.
"Bukan siapa-siapa!" ucap Reynald dan dia menengok pada wanita itu. "Ayo Merry!"
"Kau tidak mengenalnya beneran, Reynald?"
"Hmm! Tidak sama sekali!"
NYESS!
Sakit sekali hati Lola ketika mendengar ucapan itu. Reynald mengatakannya datar, tanpa rasa bersalah. Dia juga tak menunjukkan ekspresi apapun.
Lola yang melihat itu mengetatkan rahangnya dan seperti tidak punya tenaga ketika angin terasa saat dua orang itu, Reynald dan Merry melewatinya. Sama sekali tidak menengok lagi padanya. Lola hanya bisa diam mematung memandang ke arah meja yang tadi diduduki oleh Reynald dan dia bisa melihat dari kaca yang ada tepat di pinggir meja bawah Reynald terus aja melangkah keluar dari coffee shop itu tanpa mempedulikan tentang dirinya.
'Bahkan tangan Bang Rey merangkul wanita itu? Dia mengatakan dia tidak mengenalku? Jadi ini akhir hubungannya?' kepala Lola seakan mau pecah. Reynald pernah mengatakan padanya kalau mereka sudah berakhir, maka tidak akan ada lagi pembicaraan diantara mereka. Tidak boleh mengatakan dia mengenalnya dan Reynald juga tidak akan meladeni kalau Lola berusaha untuk mendekatkan diri padanya. Dan ini sekarang terjadi pada dirinya bahkan belum ada satu bulan mereka bersama?
"Hey, kau tidak apa-apa? ayo duduk dulu!" Lola hampir terjatuh! Untung saja Faisal dengan sigap memegang lengannya. Berusaha untuk menjaga Lola supaya tidak pingsan di lantai. Dengan sabar dia membawa Lola ke sebuah kursi yang tentu saja berlawanan dari kursi yang ditempati oleh Reynald
"Tunggu sebentar biar aku ambil air putih ya!" ucap Faisal yang terlihat begitu khawatir dengan Lola meskpun wanita itu nampaknya tidak terlalu peduli dengannya. Lola masih shock dengan sikap Reynald.
'Sepertinya memang betul itu kekasihnya! Kalau tidak dia tidak mungkin menangis begini! Di cafe lagi! Aduh anak ini!’ pikir Faisal yang buru-buru pergi memesan minum dan segera mendatangi Lola lagi
"Apa sekarang kau sudah lebih tenang?"
Pertanyaan Faisal diberikan ketika Lola sudah menghapus air matanya dan wanita itu mengangguk pelan dengan mencoba tersenyum pada Faisal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berikan Aku Cinta
RomanceLola Aurelia (18th) adalah seorang gadis yang haus akan kasih sayang dan berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dengan berbagai cara. Lola akhirnya memberanikan diri meminta bantuan dari seorang Mami untuk mengenalkannya kepada sugar daddy. "Pokokn...