AYO MASUK!

979 57 5
                                    

"Bang Rey ... Tapi bener kan aku masih bisa sekolah?"

"Hmm!" Reynald mengangguk.

"Ya jelaslah kamu masih bisa sekolah! Udah jangan kasih aku pertanyaan yang aneh-aneh!"

Dan Lola baru saja ingin melangkah menaiki tangga masuk ke teras rumah kakeknya tapi ada sebuah mobil yang datang dan ini nampaknya mobil yang dikenal oleh Reynald juga. Dia pun menunggu sampai orang tersebut turun dari mobil.

"Itu adalah orang tua palsumu!"

Kata-kata yang keluar dari bibir Reynald sesaat setelah dia tahu siapa yang datang.

"Selamat malam Bos."

"Apa pekerjaannya?"

"Sesuai yang Anda katakan Bos, pekerjaan dalam acara ini, guru!"

"Kau dengar?" Reynald melirik pada Lola yang kini juga mengangguk.

Aduh orang tuaku nggak sejelek itu kali! Dua orang ini di dapat dari mana? Kayak gembel! hihihi. Aku ngebayangin mama jadi agak sawo mateng kejemur gini, sama papaku pakai baju kayak gitu gimana ya? pikir di hati Lola yang melihat keduanya dengan pakaian biasa. Prianya memakai batik dan wanita yang katanya sebagai ibunya itu juga memakai pakaian batik yang sama. Senada seperti seragam batik pegawai kantoran. Membuat Lola ingin ketawa tapi di dalam hatinya juga ada rasa iri.

Andaikan mama dan papaku bisa pakai baju sama kompakan kayak gini terus kami sekeluarga bisa berfoto bareng dengan pakaian yang sama betapa menyenangkannya! Tapi aku rasa itu semua nggak akan mungkin. Bahkan untuk meluangkan waktu jahit baju pun aku rasa mereka nggak akan ada yang mau! pikir hati Lola. Dia tak mungkin berandai-andai sesuatu hal yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Ini hanya akan menambah sakit hatinya saja. Inilah yang membuat Lola akhirnya berusaha menutupi perasaannya itu.

"Ya sudah ayo masuk!" ujar Reynald yang kini sudah menarik Lola untuk menaiki tangga.

Hati Lola berdesis. Dia pun memegang tangan Reynald. Lola mengamati sekitar sampai dia melirik ke satu tempat dan sedikit mengerutkan dahinya.

Bang Rey ternyata punya mobil yang sama seperti mobil kesukaan papa? pikir Lola karena dia melihat satu buah mobil di parkiran itu. Tidak jauh dari tempat mereka berhenti memang ada sebuah parkiran kecil. Di sana berjajar mobil-mobil termasuk satu mobil yang mirip sekali dengan mobil yang selalu digunakan oleh papanya.

"Bang Rey kita beneran masuk nih?"

Lola memegang tangan Reynald semakin erat ketika mereka melangkah memasuki kediaman kakeknya. Ada degup jantung yang tidak tertahankan di sana. Jujur saja Lola merasa sangat khawatir.

"Ya iya lah, santai aja kakek aku nggak akan membunuh kamu!" ujar Reynald yang kini dihampiri oleh asisten rumah tangga.

"Selamat datang tuan muda! Anda sudah ditunggu oleh tuan besar!"

"Tidak perlu menjelaskan padaku! Aku sudah tahu!"

Reynald bicara lantang. Asistennya pun mengangguk dan segera menuju ke arah yang seharusnya dituju oleh Reynald.

"Bang Rey beneran ini kita masuk?"

Lola masih cemas. Lola juga tak tahu kenapa masuk ke dalam ruangan rumah itu membuat dirinya semakin galau. Segala pikiran menari-nari di kepalanya.

Ya Tuhan aku hanya ingin menjadi sugar baby bang Rey bukan menjadi istrinya! Waktu awal setuju, aku hanya berharap aku dikasihani dan disayangi. Tapi sejujurnya aku mulai ada perasaan sama bang Rey dan aku sengaja mengambil kesempatan ini bukan karena uang yang dia berikan. Tapi karena aku ingin sama bang Rey. Cuman bukan keinginan seperti ini yang aku mau. Aku ingin kami menikah. Kami punya anak terus sama seperti orang-orang, aku disayangin bukan jadi simpanan kayak gini! Bukan cuman untuk nyelamatin dia tapi aku juga bingung. Aku enggak mungkin minta bang Rey, maksa dia untuk sayang sama aku padahal aku tahu kalau dia bukan tipe orang yang bisa menyayangi satu wanita!

Berikan Aku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang