"B-bang Rey, udah gak benci aku lagi?"
"Hmm, sebenarnya aku membencimu ketika aku memikirkan tentang keluargamu dan orang tuamu."
Reynald tersenyum yang lebih menyerupai ringisan dan menunjukkan rasa bersalah di wajahnya, sungguh sebuah senyum yang tak membuatnya bahagia.
"Tapi kau bukan mereka!" Reynald menyadari kesalahannya.
"Seharusnya aku sadar kalau aku tidak bisa melimpahkan semua emosi dan kemarahanku padamu, Lola." Reynald menggelengkan kepalanya pelan
"Tapi kondisinya kemarin sulit sekali untukku Dan aku tahu itu juga sulit untukmu! Dan seharusnya aku memikirkan tentang dirimu aku tidak egois cuma aku tidak tahu bagaimana aku harus berpikir! Aku-- aku sudah menyia-nyiakanmu, Lola. Aku tahu seharusnya tidak semudah ini aku minta maaf padamu setelah apa yang sudah kulakukan padamu."
"Bang Rey, hhh!"
"Hey jangan menangis sayang!"
Reynald dengan lembut mengusap air mata itu dan dia mendekat kepada Lola menempelkan bibirnya di wajah tepat di mana tadi dia menggerakkan tangannya menghentikan aliran air itu.
"Bang Rey, heuheuuuuuu!"
Tapi bukannya diam Lola malah menambah jumlah air mata yang keluar dari sudut matanya dan langsung menempelkan dirinya kembali pada seseorang yang memang sudah sangat dirindukannya itu. Tak ingin berpisah darinya dan ingin sekali merasakan hangat dan aman dalam pelukan yang memang menjadi satu-satunya yang diinginkan Lola.
"Lola, sssh, jangan menangis sayang, aku di sini untukmu!" Reynald mencoba membujuk.
"Hhhh! aku kangen Bang Rey!"
Lola tahu seharusnya dia marah pada pria itu tapi memang ketulusan hatinya dan memang sikapnya seperti bocah membuat dirinya lebih memilih untuk mengungkapkan semua rasanya dan Lola bukan orang yang pandai untuk berpura-pura!
Karena memang dia seperti itu. Polos dan lugu soal permainan hati.
Ini yang membuat Reynald senyum-senyum sambil menepuk lembut kepala Lola
"Kau ini Lola, sangat rapuh dan tidak tahu bagaimana permainan hati tapi sudah berani untuk menjadi sugar baby! Kau! Nekat sekali!"
Reynald jadi gemas dengan wanitanya. Dan dia yang tak tahan lagi, sudah mengecup embun-embunan Lola, tapi masih tak bisa menghilangkan rasa gemasnya itu
Karena itulah ...
BRAAK!
Pria itu sudah menggendong Lola masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintu sembarangan saja agak sedikit kencang dengan menggunakan kakinya.
"Nah, duduk di sini karena kau sedang hamil jadi jangan berdiri terlalu lama ya!"
Reynald bicara, setelah mendudukkan tubuh wanitanya di atas tempat tidur dan tentu saja untuk membuat Lola nyaman dia menaruh bantal di belakang punggung Lola supaya wanita itu bisa bersandar dan nyaman di saat dirinya duduk di tepian tempat tidur sambil, berhadapan dengan Lola dan Reynald bisa menatap wanitanya dengan senyum lega. kedua tangan Reynald masih menggenggam telapak tangan Lola.
"Bang Rey, aku--"
"Aku apa, hmm? Kamu mau apa? Bilang. Nanti aku siapin semuanya!"
'Hatiku serasa hancur lebur dalam beberapa waktu ini tapi sekarang dengan kehadirannya di hadapanku sebentar saja begini dan menanyakan semua itu rasanya seperti meleleh perasaanku! Senang sekali dan sakit itu tak lagi mengganggu!'
Lola bukannya menjawab Dia memang merasa denyutan di dalam hatinya yang begitu bahagia melihat sosok itu begitu memperhatikannya dan ada di hadapannya.
Sosok yang dirindukanny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berikan Aku Cinta
RomansaLola Aurelia (18th) adalah seorang gadis yang haus akan kasih sayang dan berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dengan berbagai cara. Lola akhirnya memberanikan diri meminta bantuan dari seorang Mami untuk mengenalkannya kepada sugar daddy. "Pokokn...