Chapter 7. Housewarming Party

269 35 4
                                    

Malam takbir, malah baca FF 👉😌👉

×

×××

×

Sejak pernikahannya dengan putri Keluarga Goldsmith dan mengambil marga mereka, William belajar banyak hal mengenai bisnis. Salah satunya yakni memanfaatkan saat-saat seperti housewarming party sebagai media mengenalkan ranah bisnis mereka kepada orang-orang baru. Jadi sebenarnya, tidak seperti housewarming party pada umumnya yang hanya mengundang teman atau kerabat yang sudah dikenal dengan baik, Keluarga Goldsmith biasanya akan mengundang banyak orang-orang baru. Sebagai 'mantan' orang yang paling dicari se-London, William mencemaskan satu hal--yakni terundangnya seseorang yang mengenali dan menyimpan dendam terhadap dirinya--jika mengikuti cara Keluarga Goldsmith. Jadi dengan beralasan ingin mempertahankan sifat housewarming party yang sederhana, William hanya mengundang beberapa kerabat dan beberapa keluarga besar dan berpengaruh di London--dengan begitu tujuan Keluarga Goldsmith menyelenggarakan pesta ini tetap bisa dicapai. Untuk hal ini tentu saja ia mencari aman dengan mengundang Keluarga Holmes, Moriarty, dan Watson yang memang memiliki pengaruh. Beberapa keluarga besar lainnya juga ia undang setelah dengan sangat hati-hati memastikan tidak ada yang mengenalinya. Namun bukan berarti rencananya ini tanpa celah. Seperti pada saat ini, ketika William dan Amie tengah berkeliling untuk menyapa dan mengobrol dengan para tamu undangan, seorang pria diam-diam mengawasi William dari tempatnya. Dengan sorot matanya yang tidak fokus--seolah hanya kebetulan melihat ke arah William, tidak satupun mencurigainya.

William bersama istrinya, Amie Goldsmith, menyapa para tamu undangan secara bergilir untuk sedikit mengobrol. Sampailah mereka untuk menyapa Anna Bentham. Seorang wanita cantik berambut cokelat dengan dua bola mata bulat berwarna biru tua keabu-abuan. Dia adalah teman dekat Amie.

"Terima kasih sudah datang, Ann!" seru Amie sambil memeluk Anna, diam-diam berbisik menanyakan siapa orang yang bersamanya. Namun tampaknya bisikan Amie terlalu keras sehingga begitu Amie dan Anna melerai pelukan mereka, orang itu memperkenalkan dirinya dengan senyum mempesona yang dapat memikat banyak wanita. Pesonanya begitu menyilaukan, membuat Amie merasa buta untuk beberapa saat.

"James Bond. Nona Anna mengajakku kemari dan mana mungkin aku menolak ajakan wanita secantik dan sebaik Nona Anna." ujarnya memperkenalkan diri. Namun hampir seluruh konten ucapannya berhasil membuat Anna merona merah.

Amie menahan diri untuk tidak memutar matanya. Ia mengenal Anna sejak kecil. Temannya ini selalu saja mengutamakan penampilan dan wajah. Tidakkah dia tahu pria-pria yang pandai berkata dengan manis seperti ini adalah spesies yang paling berbahaya?! Tunggu, seorang pria...?

Amie tertegun dan diam-diam memperhatikan wajah pria bernama James Bond itu. Dia memang tampan, tapi ada juga aura kecantikan dan keanggunan dari dirinya. Orang ini jelas-jelas seorang wanita...??

William menyadari Amie tampak ingin mengatakan sesuatu pada Anna. Tapi hal itu mungkin sesuatu yang tidak boleh didengar orang lain, terutama para pria karena ia tampak resah. Jadi ia dengan lembut berujar, "Am, kamu sudah lama tidak bertemu dengan Anna, pasti banyak hal yang ingin kalian bicarakan. Biar aku yang menemani Mr. Bond di sini." Ia juga ingin mengatakan sesuatu pada Irene berbalut jas pria ini.

Setelah itu Amie menarik Anna ke tempat yang lebih sepi.

"Ann, orang itu--"

"Sangat tampan, kan? Kau tahu, pertemuan kami seperti sebuah takdir. Jadi saat itu aku baru saja tiba di London dan hendak menuju hotel, tapi aku tersesat. Saat itulah aku bertemu dengan James. Dia sangat baik dan perhatian. Dia mengantarku sampai ke hotel. Dia benar-benar baik. Bahkan setelah itu dia menawarkan diri untuk menemaniku berkeliling Kota London. Katanya, supaya aku bisa lebih mengenal London. Bukankah itu kencan!! Dia mengajakku berkencan! Oh, dia pasti juga sangat menyukaiku. Menurutmu kapan aku harus mengadakan pernikahan?" >///<

Amie: ".........................."

Melihat bagaimana Anna bercerita tentang pria yang ia sukai dengan penuh semangat dan cinta, Amie jadi ragu atas penilaiannya sendiri. Bagaimana pun juga ini pertama kalinya ia ke kota. Ia juga merasa belum bertemu banyak orang dalam hidupnya. Mungkin memang ada orang-orang seperti itu--pria yang memiliki kecantikan dan keanggunan dan sebaliknya. Hal sejelas itu, temannya juga tidak mungkin tidak menyadarinya kan?

Jika William diizinkan untuk menyela di sini, ia pasti akan berkata, "Tidak, Am. Orang-orang biasanya tidak akan menyadarinya. Penglihatanmu saja yang terlalu tajam."

"Yang benar saja, Ann. Kalian baru mengenal beberapa hari masa mau langsung menikah?" Aku saja perlu waktu hampir setahun untuk meluluhkan William 🤧

Setelah mengobrol sedikit lebih lama untuk melepas rindu, keduanya kembali dan disuguhi pemandangan William dan James yang mengobrol dengan akrab. Amie tertegun dan merasa lega melihat William bisa sesantai itu dengan orang lain karena selama ini William selalu terlihat tidak nyaman ketika berbicara dengan orang llain

Amie dan Anna kembali dan bergabung dengan obrolan kecil William dan James. Di sini Amie jadi tahu, memang James adalah lawan bicara yang menyenangkan. Topik apa pun, dia bisa menyeimbanginya. Selain itu dia sangat pandai dengan kata-katanya. En, jelas sekali dia seorang lady-killer.

Puas mengobrol dengan James dan Anna, keduanya berpindah ke tamu undangan lainnya. Amie yang masih mengkhawatirkan Anna yang mungkin akan dipermainkan oleh buaya itu diam-diam melirik dan sedikit memperhatikan James untuk memberikan penilaian untuk terakhir kali apakah dia akan cocok untuk bersanding dengan Anna atau tidak.

William, "Ada apa?"

Amie segera menarik pandangannya, "Bukan apa-apa."

James yang sadar telah ditatap lekat-lekat oleh Amie mulai berkeringat dingin. Pasalnya saat ini Albert, Louis, Fred, dan Moran ikut menatap tajam ke arahnya seolah berkata, "Kan sudah kami peringatkan!"

Oh, tidak! Jangan-jangan Amie, istri William itu memang orang yang mudah oleng!?

"James, kamu tidak apa? Kenapa tiba-tiba wajahmu pucat sekali??" Tanya Anna cemas. Untuk sesaat James seperti melihat kilas balik hidupnya selama ini dan kematian seperti apa yang menantinya.

"T-tidak. Aku tidak apa-apa. Anu, mungkin karena terlalu banyak orang di sini."

"Kalau begitu ayo kita ke sana," Anna menunjuk suatu tempat yang lebih jarang orangnya. Sempoyongan, James mengikutinya.

×××


Catatan lebih lengkap mengenai apa itu housewarming party:

Housewarming party, atau pesta pindah rumah, adalah pesta yang diadakan segera setelah pindah ke tempat tinggal baru. Hal ini ditujukan untuk 'menghangatkan' rumah baru tersebut. Biasanya, pemilik rumah akan mengundang teman-teman dekatnya dan yang diundang akan membawa kayu bakar sebagai hadiah atau bingkisan.

Sekian~

Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin 🙏

[HIATUS] Lembaran Baru (Moriarty the Patriot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang