Chapter 8. Bertemu Keluarga Moriarty

251 30 2
                                    

Tamu selanjutnya yang mereka hampiri adalah sepasang kakak beradik Moriarty. Walau keduanya tidak terikat darah, orang-orang tidak menganggap rendah salah satunya. Si adik angkat, Louis, justru memegang posisi penting di pemerintahan. Kakaknya, Albert, yang meskipun baru-baru ini keluar dari penjara juga segera mendapatkan posisi penting. Semua itu karena sikap dan sifatnya yang berwibawa dan bertanggungjawab. Semua orang tahu alasan Albert meringkuk di penjara adalah karena adiknya yang disebut-sebut sebagai titisan iblis. Albert, yang sama sekali tidak berhubungan dengan keberingasan Raja Kriminal itu justru rela dirinya dihukum atas kejahatan yang diperbuat adiknya, William, karena merasa bertanggungjawab sebagai keluarganya. Tak sedikit orang yang menyayangkan ketulusan hati Albert untuk seorang adik yang bahkan tidak memiliki hati nurani itu. Terkadang mereka heran bagaimana bisa keduanya begitu berbeda, padahal berasal dari rumpun yang sama.

Semua itu hanyalah yang diketahui dan dipercayai para penduduk London. Jika ditanya seperti apa rupa William si Raja Kriminal, tidak ada satu pun penduduk yang bisa menjawabnya. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa rupanya. Sepuluh tahun telah berlalu, cerita dari mulut ke mulut terus mengalami perubahan sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu hingga tidak diketahui lagi cerita sesungguhnya. Banyak yang melebih-lebihkan, membuatnya terdengar semakin mengerikan, membuat orang-orang menggambarkan Raja Kriminal sebagai seseorang yang buruk baik dari sifat dan parasnya. Sayangnya William hanya tahu peristiwa sepuluh tahun yang lalu telah menanamkan ketakutan pada masyarakat dan membuat mereka, baik kalangan bangsawan dan rakyat jelata bersatu--sesuai yang ia inginkan. Ia tidak tahu bahwa, wajah Raja Kriminal yang rupawan kini telah berubah menjadi pria tua berparas buruk di ingatan orang-orang. Hanya sedikit sekali yang tahu, yaitu mereka yang terlibat langsung di dalamnya.

Sesampainya di hadapan kedua tamu laki-laki itu, keempatnya saling bertukar senyum.

"Senang bertemu denganmu lagi, Mr. Goldsmith. Ini pasti istrimu." Sapa Albert  dengan senyum ramah pada Amie. "Ini pertama kalinya kita bertemu, perkenalkan aku Albert James Moriarty dan ini adikku, Louis."

Amie menatap kedua pria di hadapannya dengan mata bulat keemasannya dan tanpa sadar bergumam kecil, "Mo.. ri.. arty..?"

Uh-oh, apakah nama tersebut membangkitkan ingatan buruk? Bagaimana pun juga sejak sepuluh tahun yang lalu, kisah yang mengiringi Keluarga Moriarty didominasi kisah buruk. Apalagi bagi Amie yang berasal dari luar kota, dia bahkan mungkin tidak pernah mendengar sedikit pun kisah baik mengenai Keluarga Moriarty. Orang-orang cenderung lebih suka membicarakan keburukan orang lain. Bagaimana jika dia tahu bahwa William adalah bagian dari Keluarga Moriarty dan Raja Kriminal itu sendiri, Amie Goldsmith akan membencinya?!

Albert dan Louis merasa cemas, berpikir bahwa Amie tidak tahu apa-apa mengenai William. Namun tiba-tiba Amie tersenyum berkata dengan sangat pelan cukup untuk hanya didengar oleh mereka berempat, "Aku sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan keluarga suamiku."

Albert dan Louis tertegun. Bersamaan membatin di dalam hati, beritahu kami kalau istrimu sudah tahu! Membuat panik saja!!

William di sisi tersenyum kecil menikmati setiap detail kecil perubahan warna muka Albert dan Louis.

Albert dan Louis memiliki banyak hal untuk disampaikan, tetapi situasi dan tempat tidak memungkinkan bagi mereka untuk menginterogasi keduanya. Louis, terutama, sangat ingin mengetahui bagaimana hidup Niisan-nya selama tujuh tahun bekalangan ini. Akhirnya Albert melayangkan jurus terakhir yang memang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.

"Sebagai ungkapan terima kasih, bagaimana jika kami mengundang Anda sekalian untuk makan malam di kediaman kami?"

Tentu saja, William dan Amie menyanggupi.

×××

Di sisi lain di tempat acara, Irene yang sedang beristirahat di bangku taman seorang diri sementara Anna mengambilkan minuman untuknya tiba-tiba didatangi seorang pria muda yang kira-kira berusia dua puluh tahunan.

"Boleh aku duduk di sini?"

"Ya, tentu."

Keheningan canggung menyelimuti keduanya. Lalu tiba-tiba pria muda itu bertanya, "Kau mengenal si tuan rumah?"

Merasa aneh tiba-tiba ditanya seperti itu, Irene menjawab dengan hati-hati, "Tidak juga. Aku diajak ke sini oleh kenalanku. Kenalanku lah yang mengenal penyelenggara pesta ini."

"Oh, begitu rupanya. Kulihat kalian mengobrol dengan sangat akrab jadi kupikir kalian sudah saling mengenal sejak lama."

What. Jadi kau sudah memperhatikan William dan aku sejak tadi?

Baru saja ia ingin menyuarakan keheranannya, Anna datang membawa dua gelas air dingin. Pria itu dengan cepat bangkit dan berlalu setelah berujar kecil, "Temanmu di sini. Kalau begitu, aku permisi."

Anna duduk dan menyodorkan salah satu gelas di tangannya sambil bertanya, "James, kamu mengenalnya?"

Irene menerima gelas tersebut sambil menggeleng pelan. Dalam hati dia mencatat keanehan pria muda itu untuk dilaporkan pada yang lain. Berjaga untuk memastikan dia bukan ancaman yang berbahaya.

×××

[HIATUS] Lembaran Baru (Moriarty the Patriot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang