Chapter 4. Pandangan yang Tidak Bersahabat

467 70 11
                                    

Setelah memastikan Jannuar dan Jannete benar-benar menuju area bermain dan tidak kabur ke mana-mana, ia menarik pandangannya.

"Liam, kamu benar-benar sudah menjadi seorang ayah." celetuk Sherlock. William menanggapinya dengan senyum kecil di wajah.

"Jadi, siapa wanita ini, hmm? Ckckck aku tidak menduga kamu justru akan berkencan setelah aku pergi." Ujar Sherlock sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, jelas sekali sedang menggoda William.

William mengangkat sebelah alisnya, "Kurasa kamu akan lebih puas jika menemukan jawabannya sendiri?"

Sherlock lagi-lagi terkekeh. "Kamu mengenalku dengan sangat baik."

"Oh, ya. Aku mengadakan house warming party akhir pekan nanti. Kebetulan sekali kita bertemu, aku sudah berencana mengundang kalian, terutama kau, Mr. Watson."

"Eh? Aku??" Bukannya Sherlock??

William menikmati kebingungan yang jelas tergambar di wajah John.

"Istriku penggemar beratmu. Dia pasti akan sangat senang kalau kau datang."

Mendengar itu, Sherlock mengangkat alisnya merasakan sesuatu yang kontradiktif. Wanita itu menikah dengan William, yang notabene adalah seorang penjahat yang paling ditakuti. Tapi juga merupakan penggemar berat dari John, yang notabene membantu Sherlock dalam menyelesaikan kasus-kasus yang berhubungan dengan Raja Kejahatan itu sendiri.

"Benarkah? Apa judul buku kesukaannya?" John bertanya dengan sumringah, tidak menyangka ada seseorang yang mengaku sebagai penggemarnya.

William tersenyum masam, "The Final Problem."

Seketika raut wajah John menjadi kaku. "T-tapi antagonis di buku itu kan..." dirimu! Suaminya sendiri!

Sherlock tak bisa menahan tawanya. "Sepertinya istrimu orang yang sangat menarik."

William juga ikut tertawa, mengiyakan. Ia memang bertemu dengan seseorang yang benar-benar menarik. Namun tiba-tiba senyum itu menghilang. Ia menoleh ke area permainan, tatapan langsung tertuju pada kedua anaknya yang berada di dekat ayunan. Lebih tepatnya, Jannete terduduk di ayunan dan Jannuar yang tampaknya membantu Jannete mendorong ayunan. Semuanya tampak baik-baik saja. Tapi apa itu tadi? Untuk sesaat William merasakan sebuah pandangan penuh kebencian terarah padanya. Dan tanpa ia sadari ia menoleh ke arah anak-anaknya untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Tidak bisa dipungkiri, kembali ke kota ini, William terus menerus merasa tidak tenang. Sepuluh tahun telah berlalu, meskipun penampilannya sudah banyak berubah, orang-orang yang menyimpan dendam pada dirinya mungkin masih mengingat jelas wajahnya. Bagaimana pun, kebencian dan dendam bukanlah hal yang bisa dihilangkan begitu saja.

"Ada apa?" tanya Sherlock sambil mengikuti arah pandang William.

"Bukan apa-apa." William hanya menggeleng dengan lemah.

Sherlock menyipitkan matanya, entah bagaimana mengerti jalan pikiran William.

"Kamu takut seseorang--salah satu keluarga bangsawan yang menjadi korban huru-hara sepuluh tahun yang lalu--mengenalimu, ingin membalaskan dendam, dan mungkin akan mencelakai keluargamu?"

Pertanyaan itu membuat William mengerutkan keningnya. Tepat sasaran. John memelototi Sherlock. Tidak bisakah Sherlock sedikit memperhalus pertanyaannya!? Orang ini selalu saja blak-blakan!

Dengan geram John mencubit Sherlock, membuat wajahnya berkedut menahan sakit. Tapi untungnya karena itu Sherlock sadar bahwa apa yang baru saja ia ucapkan mungkin sudah keterlaluan.

"Maksudku,, hei, tidak usah khawatir. Kamu sudah banyak berubah. John saja tidak bisa mengenalimu. Apa yang kamu khawatirkan?"

John mengangguk-angguk penuh semangat, kemudian dengan kikuk berkata, "Bagaimana mengatakannya yah, sorot matamu sekarang sangat lembut dan hangat. Jauh berbeda dengan William yang dulu. Itulah sebabnya aku tidak langsung menyadari itu kau..."

Meski kikuk, William dapat merasakan ketulusan salam kata-kata John, membuatnya merasa hangat. Diam-diam dia pun merasa geli. Tak sekali pun ia pernah membayangkan kedua orang akan berusaha menenangkan kegelisahan di hatinya.

×××


Vote oi jangan lupa 😚

[HIATUS] Lembaran Baru (Moriarty the Patriot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang