"permisi apakah ini anak anda?"
Mark menatap mereka berdua, tersenyum lalu bernafas lega, Tuhan menyelamatkan anaknya hari ini."benar, dia anak saya" ucap Mark seraya tersenyum dan memegang dadanya
"terima kasih nona" Mark membungkuk pada Jane
"ehh, tidak apa apa, sudah kewajiban saya" Jane berucap lalu ia berpamitan dan kembali ke kursinya."lain kali bilang sama Daddy ya" ucap Mark
"tadi aku uda blg sama Daddy, cuman Daddy terlalu asik ngomong, jadi aku uda kebelet aku pergi aja" ucap Mayin dengan nada sedihnya"iya, Daddy ngerti, tapi lain kali tunggu Daddy bilang iya dulu ya, sweetie?" ucap Mark penuh kasih sayang
"ay ay captain!!" ucap Mayin dengan tangan menghormat
Mark tertawa pada tingkah lucu Mayin, mengusap kepalanya lalu mendudukkan Mayin dipangkuannya dan melanjutkan meetingnya.Sekitar pukul 11.25 mereka menyelesaikan meetingnya.
"huhh, cape bgt dad" Mayin dengan nada yg dibuat selesu mungkin untuk menarik perhatian Mark
"Daddy lebih cape, May" Mark sambil membawa Mayin kedalam dekapannyaMark teringat dengan perempuan yang menemukan anaknya tadi, Ia pun mencoba mencari Jane dan akhirnya dia menemukannya.
Mark dan Mayin berjalan bersama menuju tempat dimana Jane duduk, Jane tetap berada disitu selama hampir 2 jam-an setelah ia menemukan Mayin yg dikira hilang oleh Mark.
"permisi, did you the girl who find my daugther?"
tanya Mark membuat Jane terkejut
"yap, ayahnya Mayin ya?" tanya Jane dengan hati hati
"iya" ucap Mark sambil tersenyum seakan akan mengucapkan terima kasih kepada Jane
"boleh saya duduk?" tanya Mark
"boleh, silakan" Jane seraya mempersilakan Mark duduk didepannya
"bisa kita perkenalan dahulu?" Mark memulai pembicaraan
Jane mengangguk lalu membiarkan Mark memperkenalkan dirinya"saya Mark, Mark Lee, saya tahun ini 25 tahun, dan ini anak saya, Mayin, Mayin Lee"
"aku Jane, Na Jane, usiaku 19" ucap Jane membalas perkenalan diri Mark dengan senyuman
Mark terlihat kaget dengan Jane, entahlah, mungkin menurut Mark Jane terlalu muda untuk disini sendiri dan juga Jane yg terlihat sedih dan murung
"heyy, bukankah terlalu muda untukmu disini sendirian? tidak ada yg menemanimu? dan kenapa raut wajahmu terlihat murung" tanya Mark bertubi-tubi
"tidak, aku dari Indonesia, ayahku orang Korea-Canada, ibuku orang Indonesia, aku disini untuk melanjutkan pendidikanku" Jane berkata sambil menunjuk buku catatan yg tidak ia buka sama sekali
"lalu kenapa kau terlihat sedih?" tanya Mark lagi
"entahlah, aku tidak punya siapa siapa disini, bahkan uangku saja sudah menipis, mungkin kedepannya aku tidak akan makan" Jane tersenyum kecut meratapi nasibnya"lalu kau tinggal dimana? mau pulang bersamaku?" tawar Mark
"aku tidak punya rumah disini, aku baru saja diusir, lihat, bahkan aku membawa barang barangku kesini" Jane menunjuk tas merah maroon dan koper yg berwarna senada"tidak ingin bercerita lebih dalam?" tanya Mark
"tidak usah, aku bisa bertahan dengan diriku yang ini"
"jika kau tidak keberatan, maukah kau tinggal dirumahku?" Mark menawarkan diri untuk menampung Jane
Jane terlihat terkejut dan bingung
"kita baru saja kenal, tidak mungkin aku langsung ikut denganmu"
"aku bukan orang jahat, aku orang baik, tidak gratis, kau harus menjadi babysitter untuk Mayin" Mark juga menawarkan pekerjaan pada Jane
"yayaya baiklah" Jane menerima semua itu saat Mark memberinya pekerjaan. . . . . . . . . 🖇 . . . . . . . . . .
"Mayin, daddy harus pergi bekerja sekarang, kamu bantu aunty Jane beres-beres barangnya ya? sekalian kasih tau seisi rumah" Mark memberikan perintah agar Mayin mengajak Jane untuk house-tour dirumah Mark yg mungkin bagi Jane sudah termasuk hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
yes, Sir || Mark Lee (NCT)
FanficMark Lee, CEO perusahaan ternama di Canada, akrab dipanggil Mark oleh teman temannya, di usianya yang baru menginjak 25 tahun, ia terpaksa harus merawat putrinya, Mayin seorang diri. Na Jane, putri tunggal dari keluarga Na, terpaksa harus bekerja di...