01

343 17 5
                                    

Mark terbangun saat jam menunjukkan pukul 06.00, Ia hari ini harus menghadiri meeting penting dengan rekannya yang berasal dari China.

Mark pun bergegas bersiap-siap, lalu membangunkan putri kecilnya yang tahun ini genap berusia 4 tahun.

"May, don't you wanna wake up?" Mark berusaha membangunkan putrinya
"wait daddy, i wan't to sleep for 10 minutes more, please" Mayin membujuk Mark untuk membiarkannya tidur 10 menit lagi
"gabisa May, i need to go to work now, then u need to go to school, right?"
"yahh, Dad" Mayin masih berusaha membujuk Mark
Mark yg tidak tega pun membiarkan putrinya tidur 10 menit lagi
"allright, i give u 10 minutes to sleep more, i'll cook the breakfast"

Mark turun kebawah, menggunakan apron dan mulai membuka lemari pendingin, mencari bahan yg bisa dimasak. Namun, Mark tidak bisa memasak, jadi ia hanya membuat roti bakar yang diisi selai stoberry untuk Mayin dan selai coklat untuknya.

Mark dan Mayin tidak ada yg berbicara sedikitpun, itu karna aturan tata krama mereka yaitu tidak boleh berbicara saat makan.

setelah selesai makan, Mark mencuci segala peralatan yg digunakan tadi, Mayin kembali kekamarnya, mandi dan bersiap untuk kesekolah.

benar, Mayin sudah bersekolah, saat ini dia duduk dibangku playground. sekolah untuk anak anak seusianya. Mayin termasuk anak yang mandiri, mulai dari ia berusia 2,5 tahun, ia sudah bisa makan sendiri tanpa bantuan orang lain, namun baru baru ini, ia baru dibiarkan mandi sendiri karna sebelumnya Mark takut Mayin terpeleset dikamar mandi.

                  . . . . . . . . . 🖇 . . . . . . . . .

Mark dan Mayin sedang berada didalam mobil sekarang, Mark akan mengantar Mayin sebelum ia ke kantornya.

Namun, Mark lupa, hari ini sekolah Mayin diliburkan karena adanya kunjungan dari pemerintah kesekolah Mayin.
Mau tak mau Mark membawa Mayin ikut dengannya ke kantor, Mayin senang hati mengikuti sang Ayah ke kantornya.

"Mayin, kita uda sampai, turun ya?"
"okay daddyy" ucap Mayin dengan nada yg dibuat selucu mungkin, lalu tertawa
Mark terkekeh pelan melihat tingkah putrinya, lalu keluar dari mobil, membukakan pintu untuk Mayin lalu menggendong Mayin untuk keluar dari mobil.

Sesampainya dikantor, mereka berdua menaiki lift menuju ruangan Mark dilantai 7.
dilantai itu hanya ada ruangan Mark dan sekretarisnya.

mereka berdua memasuki ruangan Mark, Mayin langsung berteriak girang, karna Ayahnya jarang mengajak Mayin ke kantor, biasanya setelah menjemput Mayin disekolah, Mark menitipkan Mayin ke orang tuanya lalu melanjutkan pekerjaan di kantor baru ia akan menjemput Mayin sorenya sekitar jam 18.00.

Mark menyadari tingkah lucu sang putri, Ia duduk di kursinya, lalu mendudukan Mayin dipangkuannya.

"Mayin seneng daddy ajak kesini?"
"seneng banget dad" Mayin tersenyum pada Mark

tiba tiba sekretaris Mark masuk, ahh, Mark melupakan meetingnya. Ia akan meeting dengan rekannya dari china, ini sudah pukul 7.30 sedangkan Mark akan meeting pukul 8.30. berarti Mark memiliki 1 jam lagi untuk bersiap siap.

Mark menurunkan Mayin dari pangkuannya
"May, sebentar ya, Daddy mau mengambil berkas dulu"
Mayin mengangguk tanpa menjawab Mark.

Mark kembali duduk dikursinya dengan berkas berkas yg ia kerjakan semalam, membaca ulang hasil lemburnya, ia menghela nafas lalu menyimpan berkas tersebut dalam tas kerjanya.

Mayin yg melihat Mark menghela nafas sontak bertanya
"Dad, are you tired?"
"no, sweetie"

mendengar jawaban dari Mark, Mayin menganggukan kepalanya lalu mengambil tas sekolahnya yg bergambar Frozen.
Mayin adalah seorang fans berat Frozen, sama seperti pamannya Jisung, yg merupakan sohib Mark.

"Mayin, Daddy harus meeting hari ini, kamu mau ikut Daddy atau disini saja?"
"Mayin mau ikut Daddy" ucap Mayin dengan nada manjanya
"yauda siap siap, check apa yg mau dibawa"

              . . . . . . . . . . 🖇 . . . . . . . . . . .

Mark dan Mayin telah sampai didepan sebuah restoran mewah, tempat dimana Mark dan rekannya akan bertemu.

Mark masuk dengan Mayin digenggamannya, mencari keberadaan rekannya lalu duduk dengannya.

"morning, Mr.Zhong" ucap Mark dengan senyumannya
"santai Mark, tidak usah terlalu formal denganku, jika kau lupa, dulu kita pernah jadi teman saat SMA dulu, namun akhirnya keluargaku menyuruhku kembali ke negaraku"
Mark terkekeh pelan mengingat masa SMA nya, masa masa dimana ia bertemu dengan Ibu nya Mayin. Mark tersenyum lalu mulai membahas pekerjaannya

"siapa anak ini?" tanya Chenle pada Mark
"anakku kalau kau lupa"
"ahh, aku lupa kau telah memiliki anak" Chenle tertawa pelan
"sini, duduk" Titah Chenle pada Mayin
Mark menggeser tubuhnya agar Mayin bisa duduk disampingnya.
"siapa namamu?" tanya Chenle pada Mayin
"M-Mayin paman" jawab Mayin dengan gugup
"tidak usah takut, aku tidak menggigit manusia" Chenle memberitahukan pada Mayin agar Mayin tidak takut dengannya.

Mark terlalu serius dengan meetingnya, sampai tidak menyadari Mayin tidak berada disekitarnya. Sebenarnya, Mayin tadi sempat bilang ke Mark jika ia ingin kekamar kecil. Mark tidak menjawab jadi Mayin kira Mark mengizinkannya.

dilain sisi, Mayin terlihat kebingungan dalam kamar mandi. ia terlihat linglung dengan keadaan lalu duduk dan menangis disitu.

Seorang perempuan datang ke toilet wanita. Ia terkejut melihat seorang anak kecil yang menangis ketakutan disana. Awalnya wanita itu takut untuk mendekati Mayin, namun ia memberanikan diri.

"heyy, ada apa denganmu?" Wanita itu menepuk pundak Mayin
"h-h-hai, aku tersesat disini, tolong bawa aku kembali" ucap Mayin sesegukan
"kembali?, tunggu, apa orang tuamu disini?" tanya Wanita itu
"iya, tolong bawa aku ke Ayahku" ucap Mayin
"baik, sebelumnya, siapa namamu?"
"Mayin"
"ahh, aku Jane, panggil saja kaka Jane" ucap Jane disertai kekehan kecil karna lucunya Mayin yg sedang menangis saat ini.
matanya yg bulat dan bibir yg mancung terlihat merah.

Jane menggendong Mayin lalu berjalan keluar dari toilet wanita.
Mayin menunjuk tempat Ayahnya, Mark.

                    . . . . . . . . 🖇 . . . . . . . . .

"Mark, dimana putrimu?"
"dia disebelahku" Mark menunjuk tempat disampingnya
"coba kau lihat, adakah sosok Mayin disitu?"
Mark menoleh dan tidak mendapati Mayin disebelahnya. Ia melihat kesana dan kemari. namun tidak ada Mayin disitu.
Mark mulai panik dan menyesal karna dirinya yg tidak becus menjaga Mayin.

"aku dengar, tadi Ia blg akan pergi ketoilet, kau tidak menjawab lalu ia pergi. Aku rasa dia menggangap kau memberikan izin padanya untuk pergi ke toilet" ucap Chenle
"benarkah?, aku tidak mendengarkan dia berkata apapun padaku" nada bicara Mark terdengar masih panik dan shock mengetahui putrinya tidak berada di sisinya.
"benar, aku saja bahkan mendengarnya" ucap Chenle.
"ayo kita cari Mayin" ucap Mark
"aku takut dia terluka / diculik oleh orang asing" lanjut Mark.
Ia menggelengkan kepalanya berulang kali agak pikiran negatif tidak datang di pikirannya.

baru saja mereka akan beranjak dari tempat duduk mereka, seorang wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah Jane datang.
Ia datang dengar Mayin digendongannya.

"permisi, apakah ini anak anda?"
Mark merubah raut wajahnya, lalu menatap Jane dan Mayin dengan senyum sumringahnya.

.
.
.
.
.

TO BE CONTINUED ......

Mark aka Mayin Daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark aka Mayin Daddy.

yes, Sir || Mark Lee (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang