10

101 7 0
                                    

"aku telah tau semuanya, maukah kau memaafkanku?" ucap Mark yang terlihat memohon pada Jane. sejujurnya, Ia takut Jane akan pergi jauh lagi darinya seperti saat itu. saat mereka bertemu Jera di sebuah Mall saat akan makan siang bersama.

"Jane, bicaralah"
"ayo, jangan diamkan aku terus"
"Jane, aku moh—"

"untuk apa kau memohon pada wanita sialan yang terlihat seperti seorang jalang ini?" ucap Jera dengan lancang dan ia juga memotong ucapan Mark.
"jalang? bukankah kau yang jalang? suruh tuan Huang menikahimu. kalian bahkan telah memiliki satu anak. dasar tidak mengaca" Ucap Mark memperingati Jera. bagaimana ia bisa mengatakan orang lain adalah jalang sedangkan dirinya sendiri juga begitu. sangat aneh. tidakkah ia berkaca?

Jane hanya melihat interaksi keduanya. Mark terlihat tidak terima saat Jera menghina Jane, sedangkan Jera tampak terlihat tidak suka pada Jane dan menjulinginya. sungguh kekanak kanakan.

Jane terus diam, tidak mungkin ia memaafkan Mark jika Mark saja sudah bertindak sejauh ini. maksudnya, ia meninggalkan Jane sendirian diruangannya bersama Jera. dan tak disangka Jera menusu—

sudahlah, Jane sudah melupakan kejadian itu. tidak penting menurutnya, untuk apa dia memikirkan masalah yang membuatnya harus tidur disini?

"Jane, porgive me please?"





hening, namun seketika Mark terdiam dengan jawaban Jane.

"never, sorry. u can go out from here"

tidak, tidak mungkin Jane mengusirnya, bahkan Ia tak tau salahnya apa, mungkin kemarin ia terbawa emosi tanpa mendengarkan apa apa.

"but Jane, i love y—"
"i hate you."

DEG

Jane membenci Mark. Sejujurnya ia menyayangi Mark, namun ia tak tau harus bersikap seperti apa sekarang.

disatu sisi, dia menyayangi dan mencintai Mark. namun disatu sisi ia kecewa terhadap Mark karena meninggalkannya kemarin.

Jera yang berada dibelakang sedari tadi hanya diam. tanpa disadari siapapun, ia tersenyum tipis. seperti melambangkan kemenangan.

. . . . . . . 🖇 . . . . . . . .

Guru yang mengajar Mayin memandang pohon keluarga buatan Mayin. Ia tersenyum getir, ayah dari Mayin secepat itu move on darinya?

. . . . . . . . 🖇 . . . . . . . . .

Mark dan Jera berdua saat ini berada di sebuah restoran yang tak jauh dari rumah sakit. Mark dan Jera tadi diusir oleh Jane. Jane mengatakan bahwa saat ini ia sedang ingin sendiri dan tak ingin diganggu gugat oleh siapapun. oleh karena itu, Mark mau tak mau meninggalkan Jane sendirian.

Mark saat ini sudah tidak bersama Jera. ia pergi dari restoran setelah selesai dengan makannya. ia dari tadi tak berbicara apapun pada Jera. Ia membencinya. Jera merupakan awal dan dalang dari segala permasalahan di hidup Mark.

Mark sudah sampai di kediamannya. Sebelumnya ia menitipkan Mayin pada kakek dan neneknya. he said he need a rest.

Mark naik ke kamarnya, membersihkan diri dan merebahkan dirinya di ranjangnya. menatap langit langit yg kosong. Ia teringat, ia perlu meng-chat Jera.

Mark pov :

Mark pov :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yes, Sir || Mark Lee (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang