Zoom - Sean

23.1K 176 8
                                    

Halo! Udah lama aku gak up ya? Ada yang kangen gak sama cerita aku? Maaf banget baru bisa up sekarang. Semoga kalian suka sama cerita ini♥️

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Hari ini, Sean sedang ada mata kuliah yang dilakukan secara online. Sejak pagi, Sean sudah mempersiapkan diri untuk melakukan kuliahnya. Pria itu sudah mandi dan berpakaian rapi. Sean juga duduk di depan laptopnya sambil menunggu dosennya memulai perkuliahan.

"Tit... Tit... Tit..."

Terdengar suara seseorang yang menekan pin apartemennya dari luar. Padahal, seingat Sean, dirinya tidak memiliki janji dengan siapa pun hari ini. Siapa orang yang tidak ada kerjaan bertamu jam segini?

"Sayang."

Tiba-tiba, kepala sang kekasih menyembul dari depan pintu kamarnya. Ah, Sean baru ingat bahwa kekasihnya itu mengetahui pin apartemennya. Pantas saja, gadis itu muncul di apartemen Sean pada jam segini.

"Hmm?" Sean berdeham sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Kamu ada matkul?" Tanya sambil melirik ke arah laptop Sean.

"Iya. Lagi nunggu dosennya." Sean menganggukan kepalanya.

Tepat setelah Sean menjawab pertanyaan Alisa, dosennya memulai perkuliahannya. Sean pun segera membuka kameranya dan kembali fokus ke depan laptopnya. Sehingga, pria itu tidak memperdulikan kehadiran kekasihnya tersebut.

"Bagi mahasiswa yang belum menyalakan kamera, silahkan dibuka kameranya."

Perkuliahan Sean pun di mulai. Awalnya, Alisa hanya memperhatikan dari kasur yang berada di samping Sean. Tetapi, kelamaan, gadis itu merasa bosan. Sehingga, dengan iseng Alisa diam-diam merangkak mendekati kekasihnya itu.

Setelah berada di dekat Sean, tangan Alisa bergerak untuk mengelus kejantanannya yang masih tertutupi oleh celana. Tentu saja, hal tersebut membuat Sean segera mencengkram tangan lentik milik Alisa.

"Kenapa? Bukannya kamu suka?"

Sean hanya membalas pertanyaan Alisa dengan lirikan tajam. Yang benar saja, sekarang pria itu sedang berkuliah. Masa kejantanannya harus berdiri tegak di bawah sana?

"Main yuk."

Sekali lagi, Sean benar-benar speechless. Sebenarnya, Sean sih mau-mau saja. Tetapi, sekarang keadaanya sedang tidak memungkinkan. Bagaimana bisa Sean melayani nafsu kekasihnya itu?

"Aku yang mimpin deh?"

Mendengar perkataan Alisa, Sean hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sungguh, jangan sampai ide gila di pikiran kekasihnya benar-benar terjadi. Bisa-bisa nanti Sean diberi nilai E oleh sang dosen.

"Please, aku lagi pengen."

Perkataan Alisa membuat Sean menghela nafasnya. Apakah kekasihnya ini tidak bisa menahan nafsu sampai dia selesai zoom saja? Toh, Sean yakin zoomnya tidak akan berlangsung lama.

"Boleh ya?"

Tiba-tiba, Alisa langsung duduk di atas kejantanan milik Sean. Gadis itu menggesekkan vaginanya untuk menghilangkan rasa gatal yang dirasakannya. Untung saja, tadi Sean sempat mematikan kameranya.

Sean yang sejak tadi sudah curiga dengan gelagat kekasihnya, refleks menutup laptop yang berada dihadapannya. Persetan dengan kelas hari ini. Lebih baik, nanti dia mengarang alasan saja kepada dosennya.

"Baby, tunggu sebentar."

Mendengar larangan Sean, Alisa semakin semangat menggesekkan alat kelamin keduanya. Yah, walaupun memang rasanya tidak seenak ketika mereka bersentuhan secara langsung. Tetapi, anggap saja ini sebagai pemanasan.

FAIRYTALE | NCT ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang