Dalam kehidupan seorang Valerie Agatha, hari minggu merupakan hari yang sakral. Sebab, hari minggu adalah jadwalnya untuk bermalasan seharian. Bahkan, sejak tadi, dirinya tidak melangkahkan kaki untuk keluar dari kamarnya.
"Ting tong..."
Terdengar suara bel yang berbunyi dari arah pintu apartemennya. Valerie yang sedang dalam mode malas, tidak menghiraukan suara tersebut. Lagipula, dirinya tidak ingin menerima tamu.
"Tit...tit...tit..."
Suara lain terdengar dari pintu apartemen Valerie. Valerie sangat yakin, suara itu adalah tanda pintu apartemennya berhasil dibuka. Valerie menerka-nerka mengenai tamu yang datang ke apartemennya.
Tiba-tiba saja, sosok tetangga tampannya muncul. Pria itu bernama Tio Pratama. Tio menghampiri Valerie dan mengecup bibirnya sekilas. Lalu, pria itu bergabung bersama Valerie untuk menonton drama Korea.
"Mau ngapain lu ke sini?"
"Emang gue gak boleh ke sini?"
"Pasti lu lagi pengen sesuatu kan? Ngaku!"
Valerie menatap Tio dengan tajam dan penuh curiga. Gadis itu sangat tahu, Tio menginginkan sesuatu dari dirinya. Makanya, sekarang Tio datang kepadanya.
"You know me so well babe."
Valerie ingin sekali menendang Tio. Jika bisa, Valerie berharap pria itu patah tulang. Agar, Tio tidak bisa lagi mendekatinya. Terlebih, sepertinya, Tio ketagihan untuk 'bermain' bersama Valerie.
Sebenarnya Valeria tidak sengaja bermain dengan Tio. Sebab, waktu itu, Valerie sedang dalam keadaan mabuk. Akhirnya, mereka pun melewati malam yang panas bersama.
"Coba main pake gaya baru yuk."
"Gak. Gue lagi gak mood main."
Tio yang mendengar penolakan Valerie merasa sangat kesal. Padahal, drama itulah, yang membuat dirinya menjadi kepanasan. Apalagi, gadis yang berada disampingnya hanya mengenakan lingerie berbahan satin. Sehingga, Tio merasa semakin tergoda.
"Gue gak mau tau, lu harus tanggung jawab Vale!"
Awalnya, Valerie tidak terlalu memperdulikan perkataan Tio. Toh, Valerie merasa hal tersebut bukan kesalahannya. Sebab, Valerie tidak menyuruh Tio untuk menonton drama bersamanya.
"Plaakkk"
"Ahhhhhh"
Tiba-tiba, Tio menampar bokong sintal Valerie dengan keras. Gadis itu pun mendesah kegirangan. Tio memang sudah tahu betul titik kenikmatan yang dimiliki oleh gadis itu.
"Masih gak mau main sama gue?"
Tio menjambak rambut Valerie. Valerie yang diperlakukan begitu, malah merasa semakin antusias. Bagi Valerie, kesakitan sama dengan kenikmatan. Oleh karena itu, Valerie ingin Tio menyiksa tubuhnya lebih lama lagi.
"You like it right?"
Tio mencekik leher Valerie dengan tangan kekarnya. Pria itu tahu bahwa gadis dihadapannya ini, menyukai permainan yang kasar.
"No... Anghh... Yes..."
Tio segera membalikkan tubuh Valerie menjadi terlentang. Pria itu dengan tidak sabaran melucuti lingerie yang dikenakan oleh Valerie. Hingga hanya tersisa underwear yang menutupi area intim Valerie.
Tio melanjutkan aksinya dengan menciumi tubuh Valerie. Tio pun memberikan banyak kissmark pada tubuh Valerie. Sesekali, Tio menusukkan jarinya pada vagina Valerie dari luar celana dalam gadisnya. Satu tangan Tio juga aktif meremas payudara Valerie.
"Hngghhh... Anghh..."
Valerie yang mendapatkan rangsangan dibeberapa titik sekaligus, merasa bagian bawahnya sangat basah. Valerie ingin vaginanya dimasuki oleh sesuatu yang besar. Tangan Valerie pun, berusaha menggapai penis Tio. Lalu, Valerie meremas penis Tio dengan kuat.
"Please put in... Angghh..."
"Put what baby? Hnggh..."
Tio meremas payudara Valerie dengan kasar. Sebenarnya, Tio tahu apa yang dinginkan oleh Valeria. Tetapi, pria itu ingin menggoda gadisnya terlebih dahulu.
"Your dick... Angghh..."
Tio merasa tidak tahan lagi. Pria itu segera melepaskan baju dan celana yang melekat pada tubuhnya. Tio pun melepaskan underwear yang dikenakan oleh Valerie.
Valerie dapat melihat penis besar Tio mengacung dengan tegak. Gadis itu pun segera membalikkan posisi mereka. Sekarang, Valerie ada di atas tubuh Tio dan memposisikan penis Tio untuk masuk ke vaginanya.
"Jlebb"
"ANGGHH... SO BIG..."
Valerie mendesah kenikmatan. Penis Tio memang paling pas untuk vaginanya. Bahkan, penis Tio tidak pernah mengecewakannya sama sekali.
"Hngghh... Kenapa masih sempit..."
Tio merasa penisnya terjepit oleh vagina Valerie. Padahal, Tio tahu bahwa gadis itu sering bermain bersama kekasihnya. Tetapi, entah kenapa, vaginanya tetap terasa sempit.
"Gak tauhhh... Ahhhhh..."
Valerie merasa vaginanya diregangkan oleh penis besar Tio. Setelah memastikan penis besar Tio telah masuk sempurna ke dalam vaginanya, Valerie mulai menggerakkan tubuhnya secara perlahan.
Lama kelamaan, tempo gerakkan yang diberikan Valerie semakin meningkat. Tio pun ikut menghentak penisnya dengan kencang. Tangan Tio aktif untuk menggesek, memutarkan, dan mencubit klitoris Valerie dengan kasar.
"Mau cum... Angghhh..."
Valerie semakin mempercepat gerakannya. Bahkan, sekarang, gadis itu bergerak seperti kesetanan. Sebab, dirinya merasa akan segera mencapai kenikmatannya.
"Gue juga... Hnggh..."
Tio merasakan vagina Valerie menjepit kuat penisnya. Tidak lama kemudian, cairan bening bagaikan tumpah keluar dari vagina Valerie. Cairan bening tersebut, mengalir sampai membasahi kasur Valerie.
"Crooottt... Crooottt... Crooottt..."
"Crooottt... Crooottt... Crooottt..."
Tio ikut mengeluarkan cairan kenikmatannya dalam tubuh Valerie. Cairan keduanya bercampur menjadi satu. Valerie yang sudah kehabisan tenaga, terjatuh ke dalam pelukan Tio dan langsung terlelap.
"I love you Valerie."
Tanpa Valerie sadari, Tio telah jatuh cinta kepadanya. Sayangnya, Tio belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasannya kepada Valerie. Tio hanya mengungkapkan perasaannya pada Valerie saat gadis itu sedang terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRYTALE | NCT ONESHOOT
Fanfic[M] 21+ Oneshoot NCT yang wajib dibaca sebelum tidur. Berisikan konten dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan.