Sejak beberapa bulan lalu, Diandra merasa ada hal yang aneh. Tetapi, dirinya tidak menemukan bukti yang kuat. Sehingga, dia tidak bisa melaporkannya ke pihak berwajib.
Setiap harinya, Diandra hanya bisa bersikap waspada. Gadis itu juga selalu membawa semprotan cabai dalam tasnya. Untuk berjaga-jaga bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pulang malam bagaikan menjadi uji nyali bagi Diandra. Tubuhnya selalu merasa merinding. Terlebih, pikirannya selalu membayangkan hal yang tidak-tidak. Diandra berharap itu hanya imajinasinya saja.
Diandra menengok ke arah belakang. Perasaannya menjadi tidak enak. Gadis itu merasa seperti ada yang sedang mengikutinya. Tetapi, dia tidak menemukan siapa pun.
Sayup-sayup Diandra dapat mendengar suara langkah kaki seseorang dibelakangnya. Sehingga, Diandra pun berjalan dengan cepat menuju apartemennya.
Let's play a game called simons says
Simon says, spread open yo legs
And put yo hands behind yo head
Simon says, take a deep breath
Cause tonight we gon make a mess, baby
Terdengar lagu kesukaan Diandra yang diputar oleh seseorang dari arah belakangnya. Diandra ingin berteriak. Gadis itu ketakutan setengah mati. Jangan-jangan kecurigaannya selama ini benar.
Diandra mempercepat langkahnya. Agar, gadis itu dapat segera sampai ke apartemennya. Keringat dingin terus bercucuran dari tubuhnya. Bahkan, dirinya terlihat sedikit gemetar.
Setelah sampai tepat di depan lift, Diandra merasa ada tepukan dibahunya. Gadis itu menoleh ke belakang dengan takut. Tetapi, dia tetap berusaha memberanikan diri untuk melihat siapa orang itu.
"Are you okay?"
Diandra menghembuskan nafas dengan lega. Ternyata, yang menepuk bahunya adalah tetangganya yang bernama Wira.
"Aku gapapa."
Diandra mengenal Wira sudah cukup lama. Selain itu, tetangga yang paling sering berinteraksi dengannya adalah Wira. Sebab, pria itu selalu bersikap baik dan ramah kepada Diandra.
"Aku punya teh, mungkin bisa bikin kamu lebih tenang."
Wira menatap Diandra dengan penuh rasa khawatir. Pria itu seolah sedang merasa kasihan pada Diandra. Sehingga, Diandra merasa tidak enak untuk menolak tawaran pria itu.
"Gak ngerepotin kan?"
"Santai aja."
Sekarang, Diandra sudah berada dalam apartemen Wira. Gadis itu sedang duduk di ruang tamu. Tetapi, Diandra merasa bosan hanya duduk sendirian. Dia memutuskan untuk melihat foto-foto yang dipajang oleh pria itu.
"Dari kecil udah lucu."
"Siapa yang lucu?"
Diandra dikagetkan oleh kedatangan Wira dari arah belakangnya sambil membawa teh. Gadis itu seperti tertangkap basah oleh Wira. Sedangkan, Wira hanya tersenyum melihat reaksi Diandra.
"Sorry, liat foto kamu tanpa izin."
Wira dengan santainya malah tertawa dan menunjukkan fotonya sendiri sambil menjelaskan mengenai foto tersebut. Gadis itu mendengarkannya dengan antusias sambil meminum tehnya.
"Hoam."
Diandra tidak sadar bahwa dirinya menguap didepan Wira. Memang, hari ini terasa sangat berat bagi gadis itu. Apalagi, tadi dia sudah dikejar oleh stalkernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAIRYTALE | NCT ONESHOOT
Fanfiction[M] 21+ Oneshoot NCT yang wajib dibaca sebelum tidur. Berisikan konten dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan.