Pada akhirnya seperti inilah kisah asmara Yoora berakhir. Tak pernah ia sangka jika pada akhirnya ia akan berlabuh pada seorang lelaki yang sangat tidak ia duga. Kakak kelasnya, tetangganya, bahkan pria yang belum ia kenal dengan baik. Yoon Sanha, entah kenapa lelaki itu berhasil membuat Yoora yakin sampai gadis itu mau membuka hatinya bahkan genap dihari ketiga ia berpisah dengan Minhyuk.
Tidak ada perubahan signifikan mengenai hubungan mereka, pun perasaan Yoora sejak satu bulan lalu ia menerima Sanha hingga saat ini. Sanha memperlakukannya dengan sangat baik, sangat manis. Namun ia tak bisa berbohong bahwa hatinya masih sama, masih untuk seorang Park Minhyuk yang sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun bersamanya.
Yoora menjadi bimbang pasal perasaannya sebab secara terang-terangan, Minhyuk kembali mendekatinya. Sanha tahu hal itu, sehingga ia hanya perlu mempertahankan Yoora disisinya. Sementara sang gadis hanya pasrah mengikuti alur. Jauh dilubuk hatinya ia sangat ingin kembali dengan Minhyuk. Namun urung ia lakukan mengingat kini ia memiliki Sanha disisinya.
Walaupun Minhyuk tak kunjung mengutarakan perasaannya untuk mengajaknya kembali, namun Yoora seratus persen sadar jika sikap Minhyuk seolah-olah ingin merebut dirinya dari tangan Sanha. Maka dari itu, Yoora akan tetap diam mengikuti alur, menjalani kisah asmaranya dengan penuh kebimbangan.
"Ra, temenin aku ke toko buku yuk. Buat cari referensi tugas Choi Ssaem."
Yoora hanya mengangguk menanggapi Minhyuk yang kini tengah menatapnya. Sementara ia sibuk mengemasi buku-buku mengingat jam belajar hari ini telah usai. Setelah ia memakai tas gendongnya, barulah ia menoleh kearah Minhyuk.
"Yuk," ajak Yoora.
Mereka berjalan berdampingan di koridor menuju tempat parkir. Tiada percakapan diantara mereka. Hanya keduanya yang saling menatap kedepan sebelum akhirnya keduanya dikejutkan dengan kehadiran Sanha ketika meleka berbelok dari koridor. Yoora sedikit membolakan matanya, sementara Sanha seperti biasa hanya menatap datar.
"Ayo pulang," katanya singkat.
Yoora diam, sibuk meremat kedua lengannya dengan gelisah.
"A-aku mau ke toko buku dulu, boleh Kak?"
Sial sekali. Kenapa juga Yoora harus berbicara dengan terbata pada saat-saat seperti ini. Tentu saja ia sangat persis seperti seorang kekasih yang kepergok selingkuh.
"Sama dia?" tanya Sanha memastikan, seraya melirik Minhyuk melalui ekor matanya.
"Iya Kak, mau cari referensi buat tugas Choi Ssa–"
"Yaudah hati-hati."
Sanha berlalu begitu saja setelah memotong penjelasan Yoora, meninggalkan keduanya dengan sejuta perasaan bersalah milik Yoora. Tak mereka sadari jika wajah Sanha mengeras, maka dari itu ia memilih untuk pergi daripada nantinya ia tak dapat mengontrol emosi yang tengah ia rasakan.
Sanha bukanlah tipe yang selalu menunjukkan emosinya. Wajah datarnya yang selalu menjadi topengnya. Sanha merasa dirinya harus mengambil sikap dewasa dalam hubungannya dengan Yoora. Karena jika tidak, Yoora akan meninggalkannya. Maka dari itu Sanha lebih memilih mengalah, dan akan selalu seperti itu nantinya.
Ting!
Bunyi notifikasi dari ponselnya membuat Sanha harus merogoh saku celananya untuk mengeluarkan benda berbentuk pipih yang ia kantungi. Membuka layar kunci ponselnya, kemudian membaca pesan dari sang gadis untuknya.
Moon Yoora
Maaf ya kak ga izin dulu |
Abis pulang nanti, aku main ke apart |Sanha menghela nafasnya. Hanya menatap pesan Yoora selama beberapa saat, hingga akhirnya jemarinya mulai mengetikkan pesan balasan untuk Yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision - Astro
FanfictionTentang kisah anak remaja. Kisah klise percintaan tiga anak SMA yang seakan-akan tidak memiliki ujung, cinta segitiga. "Ayo kita putus." "Kenapa?" "Aku udah ga ada rasa sama kamu." Entah itu perpisahan, ataupun sebuah pertemuan dengan orang baru. "G...