Pagi tadi ketika Sanha memencet bel unit apartemen milik Yoora, ia tak mendapat jawaban apapun dari dalam sana. Maka Sanha simpulkan jika Yoora sudah berangkat bersama Moonbin. Sanha yang awalnya ingin menjemput Yoora akhirnya harus pergi ke sekolah seorang diri.
Ketika ia memarkirkan motornya, ia pun melihat Moonbin yang turut serta memarkirkan motornya. Sanha sempat mengerutkan keningnya lantaran berpikir jika tumben sekali lelaki itu membawa sepeda motornya, ditambah batang hidung Yoora yang tak terlihat disekitaran sini. Apa gadis itu telah pergi menuju kelasnya?
"Bin!"
Yang dipanggil secara otomatis menoleh kearah sumber suara. Lantas Moonbin langsung menghampiri Sanha yang jaraknya tidak jauh dari tempat lelaki itu berdiri barusan. Jemari panjangnya dengan piawai menyisir rambutnya kebelakang seiring dengan langkahnya menghampiri Sanha membuat anak Hawa yang melihat harus menahan jerit.
"Yoora mana?" tanya Sanha ketika Moonbin berdiri dihadapannya.
"Ga sekolah, sakit."
"Sumpah?"
Sanha membolakan matanya, lalu dengan gerakan cepat ia bersiap kembali memakai helmnya begitu melihat Moonbin yang mengangguk. Namun sebelum Sanha memakainya, pergelangan tangannya ditahan oleh Moonbin.
"Mau kemana lo?"
"Pulang lah, liat Yoora."
Moonbin menggelengkan kepalanya, Sanha pun mengernyit heran. Lagipula tumben sekali Moonbin akan membiarkan adiknya yang sedang sakit seorang diri seperti itu. Moonbin yang selalu terkenal overprotektif kepada adiknya, aneh saja melihatnya seperti ini menurut Sanha.
"Yoora gamau diganggu katanya, dia mau istirahat."
"Oh," Sanha mengangguk mengerti kemudian kembali meletakkan helmnya diatas jok motornya. "Lo ga khawatir Bin?"
"Ya khawatir lah gila!" seru Moonbin cepat. "Tapi tadi dia maksa gue buat sekolah, dia lagi pengen sendiri."
"Gitu ya?" gumam Sanha sembari mengulum bibirnya gelisah.
"Emang ada apaan sih? Berantem lo sama dia?"
Sanha menggeleng pelan. "Enggak, cuma kemarin gue ngajak Minhyuk makan bareng bertiga di apart gue."
"Si dongo!!!" umpat Moonbin dengan mata yang sedikit melotot seraya memukul pundak Sanha lumayan kencang.
"Sakit anjing!" keluh Sanha.
"Lo anjing, pasti tu anak lagi kepikiran. Pasti ngomong macem-macem kan lo kemaren?" tudingnya.
"Gua nyindir dikit-dikit doang."
Moonbin mengusap wajahnya dengan gusar. "Yaudah kelas aja ayo lah," tukas Moonbin sembari melangkahkan kakinya menuju kelas.
Sanha hanya mengekor dibelakangnya sembari memikirkan Yoora terus-menerus. Gadis itu sakit, perkataan Moonbin terbayang-bayang dibenaknya. Apa karena kemarin ia terlalu memaksakan diri untuk mengundang Minhyuk bersamanya? Apa gadis itu kepikiran sampai-sampai jatuh sakit?
•°•°•°•
"Heh dipanggil tuh!" Chani mencolek bahu Minhyuk yang tengah fokus membaca buku.
"Dipanggil siapa?" sahut Minhyuk tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.
"Liat dulu sana kedepan!" ucap Chani dengan gurat wajah yang kepalang panik.
Minhyuk berdecak pelan, "Ganggu aja siapa sih?" kesalnya sembari meletakkan bukunya secara kasar.
"Yeh liat lo nanti, bakal nyesel lo ngomong begitu pas tau siapa yang manggil lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision - Astro
FanfictionTentang kisah anak remaja. Kisah klise percintaan tiga anak SMA yang seakan-akan tidak memiliki ujung, cinta segitiga. "Ayo kita putus." "Kenapa?" "Aku udah ga ada rasa sama kamu." Entah itu perpisahan, ataupun sebuah pertemuan dengan orang baru. "G...