14. |✧| Blue

3.6K 584 1.4K
                                    

HALO PARA READERS GREYDANPERBEDAAN!!

APA KABAR DENGAN KALIAN SEMUA? BAGAIMANA DENGAN HARI INI? SEMOGA SEMUA BAIK-BAIK SAJA.

JANGAN LUPA VOTE PER-CHAPTER, DAN JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR ANDA DI CHAPTER INI!

JIKA ADA TYPO TOLONG TANDAI DAN BANTU KOREKSI (●’◡’●)-!!

THANKS ♡︎-!!

HOPE YOU LIKE TO READ THIS STORY-!!

HOPE YOU LIKE TO READ THIS STORY-!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

└─═━GREYDANPERBEDAAN━═─┘

Setelah kejadian memalukan di UKS tadi, Grey sangat malu untuk sekedar  menampakan wajahnya di hadapan Fagan.

Ya, benar. Fagan lah yang menciduk mereka berdua saat di UKS dengan posisi Grey sedang membuka kancing seragamnya di hadapan Arron.

Itu sangat memalukan.

Flashback on*

"Lo berdua ngapain!?" Kaget Fagan saat membuka tirai bagian brankar Grey.

Grey dan Arron sedikit terlonjak kaget karena kedatangan Fagan yang mengagetkan mereka berdua dengan keadaan timing yang tak tepat.

Grey cepat-cepat menutup 2 kancing atas yang sudah terbuka, dan Arron sigap menutup tubuh Grey agar Fagan tak melihat bercak darah serta dada Grey yang sedikit terekspos karena kancing yang terbuka.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Arron dengan wajah datarnya.

Fagan terkekeh sinis, dan beralih menatap Grey dengan pandangan yang meremehkan.

"Kalau mau mesum jangan di UKS, modalan dikit." Sarkas Fagan, dan selanjutnya dia langsung keluar dari UKS dengan wajah datarnya.

Flashback off*

"Rasanya gua mau pindah sekolah aja bangke." Misuh Grey yang sedari tadi tak menyimak guru yang sedang menjelaskan materi.

Hingga pandangan guru tersebut terfokus pada salah satu muridnya yang tak sama sekali menyimak penjelasan materinya.

"Greysire!" Panggil Pak guru untuk ketiga kalinya dikacangi oleh Grey.

Seluruh murid di dalam kelas ini pun langsung memusatkan pandangan mereka pada Grey yang masih misuh-misuh tanpa suara.

Pak guru akhirnya berjalan menghampiri meja Grey, namun Grey tetap tak kunjung sadar dari lamunannya.

Bruk!

"Nggak gitu Fag--" Latah Grey menyebut suatu nama yang untungnya bisa sedikit ia hentikan.

Satu gebrakan keras dari tangan Pak guru pada meja Grey.

GREY DAN PERBEDAAN || [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang