3. |✧| Bunda Dan Dia

3.8K 417 138
                                    

HALO PARA READERS GREYDANPERBEDAAN!!

APA KABAR DENGAN KALIAN SEMUA? BAGAIMANA DENGAN HARI INI? SEMOGA SEMUA BAIK-BAIK SAJA.

JANGAN LUPA VOTE PER-CHAPTER, DAN JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR ANDA DI CHAPTER INI!

JIKA ADA TYPO TOLONG TANDAI DAN BANTU KOREKSI (●'◡'●)-!!

THANKS ♡︎-!!

HOPE YOU LIKE TO READ THIS STORY-!!

HOPE YOU LIKE TO READ THIS STORY-!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

└─═━GREYDANPERBEDAAN━═─┘


Menghela nafas kecil, dan duduk di samping makam bundanya, ia tersenyum kecil menatap nisan bertulis nama bunda itu.

"Assalamualaikum bunda, ini Grey, putri sulung bunda..." Sapa Grey membersihkan keramik makam bundanya dengan lap yang baru saja ia beli.

Sebelum memulai cerita kehidupannya pada makam ini, Grey membersihkan makam bundanya terlebih dahulu.

Jika dulu bundanya yang membersihkan tempat tidurnya. Sekarang keadaan sudah berbeda, sekarang ia lah yang membersihkan makam peristirahatan bundanya.

Sama-sama membersihkan namun beda tempat.

Ia berdoa untuk bundanya terlebih dahulu, segala doa-doa ia panjatkan untuk bundanya disana.

Dilanjut dengan menaburkan bunga-bunga di atas makam, dan menyiram makam berserta nisan dengan air mawar perlahan.

Sakit? Pasti.

Menggunakan tangannya sendiri, ia menaburi bunga-bungaan diatas makam bundanya yang sudah di timpa oleh tanah kuburan.

Grey mengelus dadanya yang sesak, dan memijit pelipisnya. Air matanya turun tanpa di perintah.

Sangat sesak melihat makam didepannya ini, makam di mana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bunda yang selalu menguatkan hari-harinya dikubur, didalam gundukan tanah yang kini kian berubah menjadi makam yang cantik.

"Bunda sayang banget sama Grey ya? Sampai-sampai bunda hanya pergi sendirian."

"Biar Grey masih bisa ngelihat Matahari, ayah, dan Xenno ya?" Tanya Grey mengelus makam keramik bundanya.

"Tapi sayangnya Grey nggak bisa ngeliat bunda untuk selama-lamanya."

"Bunda tau nggak? Dari ribuan orang yang Grey temuin di dunia, nggak ada satupun yang mirip sama bunda. Mungkin karena bunda cuma satu. Dan setelah kehilangan bunda, mau aku cari sampai keujung dunia pun nggak akan ada yang sama persis kaya bunda." Ucap Grey sambil memainkan bunga-bungaan sisa yang masih ada diplastik.

GREY DAN PERBEDAAN || [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang