08 Surprise (NC)

648 49 6
                                    

Bagi yang underage bisa skip chap ini, ntar nambah dosa bahaya...

-

Aku menginjakkan kakiku di salah satu tempat yang sangat familiar bagiku.

Restoran mewah favoritku, aku sering menghabiskan waktu disini bersama ayahku dulu. Aku sangat merindukan suasana hangat dari tempat ini.

Tunggu,bagaimana Sehun bisa tahu ini restoran terfavoritku di kota Seoul?

"Bagaimana kau bisa ta-" Ucapku terpotong ketika Sehun mengandeng lenganku, seperti pasangan suami istri yang sedang dimabuk asmara.

Aku bertambah heran, tak biasanya restoran ini sepi. Bahkan aku sama sekali tidak melihat adanya pelanggan satupun disini.Hanya ada beberapa orang pelayan saja.

"Atas nama Ooh Sehun." Sehun berseteru ke arah wanita muda yang berada di meja kasir.

"Mari saya antar." Ucapnya diiringi langkahku dan Sehun di belakangnya.

Kita menelusuri seluruh inci lantai bawah restoran mewah ini, dan mulai menaiki tangga kaca menuju ke lantai 2.

"Ini ruangannya tuan" Ucap sang pelayan sambil membungkukan badannya dan bergegas meninggalkan kami.

"Wah, kita datang disaat yang tepat. Disaat restoran ini tidak begitu ramai." Aku mulai membuka obrolan kembali.

"Ramai bagaimana maksudmu? Aku sudah menyewa seluruh restoran ini. Bahkan bukan hanya ruangan ini saja. Seluruh ruangan di restoran ini tentunya!" Aku sangat terkejut ketika Sehun mulai menjelaskan situasi keadaan restoran saat ini.

"Untuk apa? Kau ini boros sekali!" Aku memukul kepalanya pelan.

"Kau bilang tidak suka tempat ramai, apa lagi jika sedang berkencan denganku." Untuk pertama kalinya Sehun peka terhadap keadaanku. Aku cukup terkejut, tapi disisi lain aku juga sangat senang.

Aku sangat membenci tempat yang ramai, apalagi jika sedang bersama dengan Sehun. Banyak sekali orang orang yang menatap sinis ke arahku. Meskipun Sehun tidak mengenali orang orang itu.

Kini ditambah lagi, ia resmi menjadi Talent SM Entertainment. Tak lama lagi ia akan debut, habislah aku. Pasti makin banyak yang tidak menyukai hubunganku dengannya.

Pikiranku terus mengalir bebas memikirkan hal yang tidak penting itu. Dan tanpa ku sadari, Sehun mengguncang pelan badanku.

"Hei,jangan bengong. Aku sudah memesan makanan ini untukmu. Makanlah!" Ucap Sehun sembari menjulurkan sebuah piring yang telah terisi penuh oleh Spaghetti alla Puttanesca makanan yang paling aku sukai dari restoran ini. Lagi lagi darimana Sehun mengetahuinya? Dia sangat misterius.

Masa bodoh,yang penting aku kenyang.

"Terima kasih Chagi."Aku meraih piring yang disodorkan ke arahku dari tamgan Sehun.

Aku segera menyantap makanan Spaghetti mewah ini, berbeda dengan Spaghetti biasanya ditambahkan toping mweag seperti Capers, oregano, dan black olives yang menambah kesan nikmat dan gurih ketika makanan ini bersentuhan dengan lidah.

Di tengah tengah aktivitas ku yang sedang menyantap makanan enak ini, Sehun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Sebuah liontin indah, dan pastinya sangat mewah.

Tanpa persetujuan dariku, ia langsung memakaikan liontin indah itu ke leher jenjangku.

"Kau sangat cantik sekali!" Sehun menatapku dengan hangat, saking hangatnya pipiku sampai merona dan berubah warna.

"Ish,jangan melihatku seperti itu." Ucapku sambil mengambil tissu dan menggosokannya ke mulutku. Aku malu jika mulutku belepotan dipenuhi oleh pasta seperti anak kecil.

"Kau ini,lucu sekali." Sehun tekekeh geli  melihat kelakuan ku yang sedang salah tingkah ini.

-

Seusai kegiatan makan siang romantis ini, Sehun mengantarku ke rumah.

Kebetulan keadaan rumahku saat ini sedang kosong. Aku tahu bahwa Eomma dan Kai sedang keluar untuk belanja bulanan ketika melihat notifikasi di HPku.

Aku duduk disofa, sedangkan Sehun bergegas ke kamar kecil.

Aku mencari keberadaan benda persegi panjang kecil untuk menyalahkan televisiku.

Aku terus memencet tombol bulat menonjol ini untuk mengganti chanel televisiku, aku pun berhenti ketika menemukan film yang menurutku menarik.

Fifty Shades Of Grey

Tulisan kecil di ujung layar televisiku, yang merupakan judul dari film yang terputar saat ini.

Tiba tiba Sehun duduk disampingku. Ketika pandangannya menuju ke arah televisi, matanya nampak melotot dan kaget. Iapun memalingkan pandangannya ke arahku.

"Ada apa?" Tanyaku sembari fokus ke arah televisi.

"Sejak kapan kau suka menonton film seperti ini?" Bukannya menjawab, ia malah bertanya balik ke arahku.

"Memangnya kenapa, aku dari tadi sudah berputar putar chanel. Hanya chanel inilah yang menarik menurutku.

"Hmm, Baguslah. Biar pengetahuanmu makin luas lagi!" Ucapan Sehun membuatku bingung, pengetahuan apa yang ia maksud?

"Apa ini film romantis yang ini berbeda dengan film romantis lainnya? Apakah  mengandung nilai moral didalamnya seperti film anak anak?" Hati dan pikiranku penuh pertanyaan dibuatnya.

Awalnya baik baik saja, seperti film romansa pada umumnya. Tetapi aku mulai merasa ada yang janggal dalam film ini.

"Shit" aku menutupi mataku dengan bantal ketika melihat adegan panas sang aktor dengan aktris di depanku ini.

Sedangkan Sehun,ia terlihat sangat menikmati adegan tersebut.

"Matikan Hun, cukup sudah!" Pintaku sambil menjulurkan tanganku yang sedang menggengam remot ke arah yang random, karna mataku masih tertutup rapat oleh bantal.

Bukannya malah mengambil remot yangku sondorkan ke arahnya. Ia malah menarik bantal yang sedang menutupi mataku itu.

"Aah.. Sehun kembalikan." Aku masih terus berusaha menutupi kedua mata dengan tanganku.

"Kau sendiri yang ngeyel tadi, lagi pula umurmu juga sudah dewasa." Ucap Sehun tanpa merasa berdosa.

Aku sangat malu, ketika Sehun menatapku. Tatapannya berbeda dari tatapan biasanya.

Shit! Apa aku membuat nafsunya meningkat?

Aku mulai merasakan tubuh sexynya mulai mendekat ke arahku yang masih terus berusaha menutupi ke dua mataku.

Sehun menarik kedua tanganku. Kini perisai ku sudah hilang. Aku hanya bisa memejamkan kedua mataku.

"Kau ini lucu sekali!" Ntah sudah berapa kali Sehun mengatakan kata itu.

"Huun-" Ucapanku terpotong ketika bibir Sehun menyambar bibir milikku.

Aku tidak bisa kabur,karna ia sudah mengunci pergerakanku dengan tangannya.

Aku tidak membalas ciumannya itu.

Aku terus meronta ronta agar Sehun melepaskanku, namun sepertinya aku keliru. Ia malah mempererat kedua tangannya.

Setelah ia melepaskan ciumannya itu, ia menggendongku ke kamar.

Ia melempar tubuhku ke ranjang layaknya sebuah barang. Dan ia mulai melepas dan melempar dasi yang mengalungi lehernya sedari tadi pagi dengan kasar. Terlihat sangat Sexy!

Lagi lagi ia mengunci pergerakanku dengan kedua lengannya. Untuk yang kesekian kalinya ia mencium bibirku dengan kasar yang membuatku mengerang kesakitan

"Aah.." Satu desahan lolos dari mulutku tanpa kusadari.

Tangan Sehun bergerak memegang kedua belahan dadaku. Dan mulai mengelus dan mencubitnya sesekali.

"Akan ku buat kau mengerti." Ujarnya disela sela ciuman panasnya itu.

Tbc...
Hayo yg kesel siapa, lagi bagian ena ena malah bersambung hahahahha

He or Him? •  [✔] Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang