25. New Life

375 41 6
                                    

Aku mendesah lega ketika mendengar kata dokter yang menyatakan bahwa luka di hidung Kai tidak terlalu parah dan akan sembuh paling lama seminggu.

Dokter segera meninggalkan hotel ini.

Kai masih terbaring tidak sadar, nafasnya terdengar tidak teratur. Mungkin karna luka yang dialaminya.

Aku menatap tajam ke arah Chanyeol yang masih sibuk menyantap makan malamnya sambil mengobrol dan ketawa tawa dengan Yuna dan Seulgi.

Kurang ajar dia. Aku tidak mengerti mengapa dad mau menjodohkanku dengan lelaki yang jelas jelas tidak memiliki hati seperti Chanyeol.

"Makanan kamu abisin tuh." Kak Yoora nepuk pundakku yang membuat padanganku teralihkan ke arahnya.

"Gak napsu kak." Aku sedikit membuang muka.

"Maafin Chanyeol ya, sebagai salah satu anggotanya. Jujur, aku juga malu banget ngeliat kelakuan Chanyeol yang kaya gitu." Kak Yoora mengelus pundakku.

Aku hanya terdiam.

"Sebentar kasihan Kai kalo kamu tidurin di sofa, mending bawa dia ke kamar hotel aja. Sebentar ya aku panggil receptionist buat bantu angkat Kai ke kamarnya." Kak Yoora berjalan ke arah meja Receptionist.

Seorang lelaki muda tubuhnya tinggi yang tak lain merupakan receptionist yang di panggil kak Yoora barusan.

Ia langsung mengangkat tubuh Kai dan membawanya ke kamar, disusul oleh langkahku dibelakangnya.

-

"Terima kasih mas." Aku membungkukkan badan kearahnya.

"Ah, iya sama sama nona cantik." Receptionist itu ikut membungkukkan badannya.

Malam ini sudah kuputuskan, aku akan tidur di Kamar Kai. Bodo amat kalo si Chanyeol make kamarnya buat tidur sama Yuna.

-

Skip keesokan pagi.

Setelah terbangun dari tidurku aku mulai bangkit dari tempat tidur.

"Kai mana." Tanya hatiku ketika melihat ke arah sampingku, kosong.

Aku melihat pintu kamar mandi di ujung ruangan tertutup, samar samar terdengar suara percikan air dari dalamnya.

Aku mendengus lega, Kai sudah sadar.

Aku berjalan keluar kamar menuju ke kamar Chanyeol untuk mengambil baju ganti. Aku akan mandi di kamar mandi Eomma karna aku malas melihat muka Chanyeol terlalu lama.

Cklek

Aku membuka pintu perlahan tanpa mengetuk. Dan ya, seperti apa yang telah ku prediksi sebelumnya.

Terpampang dengan jelas pemandangan yang amat sangat tidak aku sukai.

Terlihat Yuna yang masih tertidur pulas didalam pelukan Chanyeol.

"Sial. Apa apaan ini." Umpatku lalu bergegas membuka lemari di samping ranjang. Dan mulai mengotak atik untuk mencari baju.

Sesekali aku menengok kearah mereka kembali, masih tertidur pulas. Baguslah.

Setelah mendapatkan baju dan beberapa alat alat yang aku inginkan, aku segera menutup lemari dan berjalan keluar.

-

Setelah mandi aku masuk kembalu ke kamar Kai untuk mengeringkan rambut dengan hairdryer yang telah ku ambil dari kamar Chanyeol.

Cklek
Terdengar pintu toilet yang dibuka.

"Gimana udah baikan?" Tanyaku sembari menatap ke arah cermin yang memantulkan sesosok laki laki tinggi dibelakangku.

"Udah,cuma rada perih aja nih. Kok kamu ga tidur ama Chanyeol semalem?" Tanya Kai sambil merapihkan kasur.

"Males." Aku menjawab judes.

"Bilang aja pasti khawatir sama aku." Kai ngelempar bantal kearahku yang mengenai kepalaku.

"Iss BANGKAIIII!!" Aku mengambil bantal itu dan melemparkannya kembali kearah Kai dengan kecepatan turbo.

Lemparanku tidak meleset, bantal yang ku lempar barusan mengenai tepat pada wajah Kai hahahah.

"Ga abis pikir sama Chanyeol, dia udah lama seligkuh sama cewek murahan itu?" Tanya Kai mengalihkan topik.

"Iya, sebelum aku dijodohin juga udah pacaran mereka. Makanya aku ga ngerti kenapa dad ngejodohin aku sama cowo lain yang udah punya kekasih.

"Lah terus Sehun" Lagi lagi Kai bertanya.

"Gak tau dimana dia, udah jarang banget kontakan bahkan kayanya udah gak pernah lagi." Aku mulai merias wajahku dengan Foundation.

"Lah,kok ga ngasih tau aku?" Sudah ke3 kalinya Kai bertanya kepadaku secara bersamaan.

"Ngapain juga? Nanti malah ganggu yang ada." Kataku sambil mengoleskan eyeliner ke mataku.

"Oh iya, Tadi Kak Yoora nyariin kamu. Tapi kamunya belum bangun, kasian aku banguninnya. Tidurnya sampe ngorok hahah." Kai ketawa kencang.

"Ooh oke deh." Aku mengoleskan lipstick merah muda ke bibirku.

Hari ini aku tampil sederhana hanya mengenakan foundation,eyeliner dan lipstick saja.

Aku segera keluar dari kamar Kai dan kebetulan banget berpapasan langsung sama kak Yoora.

"Eh,udah bangun kamu? Mr. Park eh maksudnya dad Park mencarimu di Lobby hotel. Haha kamu panggil dia dad park aja mulai sekarang, kan udah resmi jadi menantunya." Kak Yoora mencubit punggungku pelan.

Aku hanya tersenyum dan berjalan menuju Lobby hotel yang dimaksud oleh Kak Yoora.

Terlihat Mr.Park yang sedang duduk dengan Eomma Chanyeol.

"Ada apa ya memanggil saya Mr- Dad?" Tanyaku sambil membunggkukkan badanku ke arah mereka.

"Saya sudah belikan kamu apartemen baru yang lebih besar, sebagai permintaan maaf kami atas kejadian semalam yang sangat memalukan." Jelas Dad Park.

"Wah gila, minta maafnya aja dibeliin apartemen baru." Ucap ku dalam hati.

"Nanti seusai Check out, Chanyeol bakal bawa kamu ke apartnya. Mulai nanti malam sampai seterusnya, kamu bakal tinggal di apart itu sama Chanyeol. " Timpal Eomma.

"Apa gak terlalu berlebihan?" Tanyaku.

"Tidak, tidak sama sekali. Saya dan eomma hanya ingin kalian berdua bisa akur. Siapa tau dengan suasana baru, bisa menambah kedekatan kalian satu sama lain." Jelas Dad Park.

"Soal Yuna, keluarganya sudah saya telfon. Kalo sampe dia masih berani nampakin dirinya, jangan segan segan segera kabari saya." Dad Park meneruskan ucapannya.

Aku hanya menangguk dan berterima kasih.

-

Seusai check out, mobil Chanyeol berjalan membawaku ke Apartemen baru yang dimaksud oleh Dad Park barusan.

Gila, apartnya bener bener luas dan besar. 2x lebih besar daripada apartemen lamaku.

"Disinilah hidup baruku akan dimulai..." - TIFFANY

End for He or Him...

-

Hi gak nyangka banget bisa namatin satu cerita gini. Hahah padahal biasanya cuma sampe chap 10 aja terus stop dan beakhir di draft.

Intinya thx for all readers and jangan lupa vomment terus.

Cerita masih terus berlanjut, tapi ganti buku (Sequel) yang pastinya ceritanya lebih intens + lebih greget lagi. Wait for it ya!

Buku ini bakal aku revisi kalo sequel udh komplit, sorry bgt kalo banyak typonya. Thx:3





He or Him? •  [✔] Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang