Alfaro Emiliano Addison

13 0 0
                                    

Beberapa sapaan manis nan ramah terdengar. Seulas senyuman singkat diberikan kepada semua pegawainya untuk membalas sapaan hangat untuk dirinya. 

Siapa dia?

Dia adalah Alfaro Emiliano Addison, direktur utama di salah satu perusahaan terkenal di Jakarta. Mempunyai kepribadian yang sangat dingin,tegas dan disiplin membuat semua pegawainya tak berani melakukan kesalahan sekecil apapun kepada pria itu.

Dikenal sebagai seseorang yang memiliki otak yang sangat cerdas dan memiliki paras yang sangat tampan, tentunya berhasil menarik perhatian beberapa wanita yang mengantri untuk menjadi pasangannya. Namun sayangnya tidak ada yang berani mendekatinya karna sifatnya yang sangat dingin itu, alhasil Alfaro tidak pernah berpacaran atau dekat dengan wanita manapun.

Dorr!!!

Suasana mendadak mencekam, tampak seorang pria yang berada di ruangan itu langsung gelagapan dan memasang wajah takutnya melihat tatapan tajam dari Alfaro.

"Menerima sogokan dari teman,kenalan dan orang-orang gundikmu untuk menjual kontrak agar menjadi rekan di perusahaan saya dan kamu juga membangun rumah mewah di lahan perusahaan milik saya. Ada banyak kesalahan yang kamu lakukan, apa kamu menyadarinya?"

"M-maaf pak, dengarkan penjelasan sa.."

"Kamu dipecat" ucap Alfaro kemudian langsung keluar dari ruangan itu.

"Pak Erlangga, mohon dengarkan penjelasan saya dul.."

"Selamat beristirahat dan menikmati masa pengangguranmu pak" ucap Erlangga santai kemudian ia mengotak-ngatik ponselnya lalu menempelkan benda tipis itu di telinganya, dia sedang menelfon seseorang.

"Halo, selamat pagi. Cepat bereskan ruangan pak Rama, besok akan ada manajer baru di kantor" suruh Erlangga kepada orang di sebrang telfon.

Setelah urusan telfonnya selesai, Erlangga kembali menatap tajam pria di hadapannya itu, "pak Alfaro tidak pernah bermain-main dengan ucapannya" ucapnya kemudian keluar dari ruangan itu.

Semua pegawai dibuat terpana dengan apa yang dilakukan Alfaro dan sekretarisnya itu. 

Lihat saja tadi, Alfaro bahkan tak memberi kesempatan pegawainya untuk memberi penjelasan saat pegawainya kepergok melakukan kesalahan yang sangat fatal. Itulah Alfaro, CEO yang dikenal sangat kejam dan tak berperasaan. 

~

"Semua sudah saya bereskan pak" ucap Erlangga kepada Alfaro.

"Bagus. Saya minta file yang kemarin dikirim ke saya"

"Baik pak. 15 menit lagi ada meeting dengan klien pak"

"Oke"

tok tok tok!

Alfaro menghembuskan nafasnya berat tatkala melihat sosok pria paruh baya berjalan memasuki ruang kerjanya.

"Selamat pagi om" sapa Erlangga yang dibalas dengan senyuman hangat oleh pria paruh baya itu.

"Ada apa pah? Semuanya lancar-lancar aja. Ga usah kawatir" ucap Alfaro malas. Benar,yang mendatangi kantornya saat ini adalah papanya. Alfaro sampai bosan karena sering dikunjungi seperti ini, padahal papanya pasti sudah tau kalau perusahaan akan baik-baik saja karna telah diurus oleh orang pintar sepertinya.

"Papa dengar tadi pagi ada keributan, apa benar kamu memecat Rama?"

"Hm"

"Alfaro,kamu pasti sudah tau kan kalau Rama itu anak dari sahabat papa. Ayahnya Rama itu sudah banyak berkorban di perusahaan ini, jadi kalau kamu meme.."

"Korupsi,menyuap dan memperlakukan pegawai kita hanya untuk urusan pribadi, dia pasti bakal terus berbuat seperti itu kalau aku ga mecat dia pah"

"Tapi dia anak dari sahabat papa yang berkontribusi besar untuk kesuksesan perusahaan kita. Sebelum meninggal, dia menyuruh papa agar menjaga Rama sam.."

"Papa bisa mengurus dia secara pribadi"

"Astaga, kamu ini"

Alfaro terlihat tak semangat menanggapi ucapan papanya, ia sangat malas jika papanya terus saja membela pengecut itu.

"Kalau begitu, kabulkan permintaan papa"

"Apa"

"Terima perjodohan yang sudah papa rencakanan dan cepatlah menikah"

Alfaro sontak membelakakkan kedua matanya, ia sangat terkejut dengan ucapan papanya. Tak hanya Alfaro, Erlangga juga dibuat terkejut dengan ucapan Rei (ayah Alfaro).

"Aku ga mau di jodohin" tolak Alfaro tegas.

"Terus kapan kamu akan menikah? Papa dan mama sudah semakin tua, kami ingin cepat-cepat menggendong cucu. Teman papa semuanya sudah punya cucu, hanya papa saja yang belum punya"

"Aku sibuk dan ga sempet mikirin masalah itu"

"Kamu sudah membuat papamu ini ingkar janji kepada orang yang sudah meninggal Alfaro. Balasannya, kamu harus mengabulkan permintaan papa"

"Aku masih terlalu muda untuk menikah"

"Tapi papa sama mama sudah semakin tua Al, apa melihat kamu mempunyai istri dan memberikan kita cucu itu berlebihan?"

"Berlebihan, aku ga punya pacar dan aku juga ada niatan buat cepat-cepat nikah. Banyak juga yang harus aku kerjakan"

"Papa tidak peduli. Cepat atau lambat, papa mau kamu segera menikah, papa tidak mau mendengar kamu menolak perjodohan yang sudah papa rencanakan" ucap Rei kemudian berjalan keluar dari ruang kerja Alfaro.

Langkah kakinya terhenti, kembali Rei menatap Alfaro dan Erlangga secara bergantian, "kamu harus menerima perjodohan ini dan kamu Erlangga, cepat kenalkan pacar kamu ke om dan juga cepatlah menikah"

Erlangga langsung gelagapan mendengar perkataan yang baru saja di dengarnya itu, "hehe iya om"

Erlangga adalah sepupu Alfaro, sejak kecil mereka sudah hidup bersama. Kedua orang tua Erlangga meninggal karna kecelekaan saat Erlangga masih berusia 5 tahun. Sejak saat itu, Erlangga diurus dan dibesarkan oleh kedua orang tua Alfaro.

Keduanya sangat dekat bak saudara kandung, sama-sama memiliki paras yang tampan dan juga memiliki harta yang berlimpah membuat mereka menjadi sosok idaman para wanita di luaran sana. Kepribadian keduanya sangatlah bertolak belakang, jika Alfaro mempunyai sifat yang dingin dan cuek kepada wanita, namun lain dengan Erlangga, pria itu sangat pandai memainkan perasaan wanita, bahkan Erlangga dikenal dengan sebutan king of playboy di kampusnya dulu, julukan itu mungkin masih ada sampai sekarang karna Erlangga masih sering berganti-ganti wanita di setiap minggunya.

Back to story√

Akhirnya Alfaro bisa bernafas dengan lega setelah papanya keluar dari ruangannya. Pembicaraan papanya kali ini sungguh sangat tidak bisa dimengerti dengan otaknya, menikah? Memikirkan hal itu saja tidak pernah terlintas di otaknya apalagi harus menerima perjodohan yang tengah direncanakan oleh papanya itu.

My husband so PERFECT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang