"tante Dinda sukanya apa?" Tanya Nadine.
"Kira-kira mama sukanya apa ya? Gue ga tau"
"Astaga Alfaro..lo tuh ah! Udah, yuk ikut gue" ucap Nadine seraya menarik tangan Alfaro.
Ini pertama kalinya Alfaro bergandengan tangan dengan Nadine. Bukan, ini pertama kalinya Alfaro bergandengan tangan dengan seorang wanita selain mamanya. Alfaro sontak terdiam dan masih tetap berdiri tegap di posisinya, membuat Nadine menoleh kepadanya lagi.
"Ayo, ih lama"
Alfaro harus cepat-cepat sadar dari lamunannya, ia tak mau melewatkan moment spesial ini.
Pautan tangan Nadine tak pernah lepas dari tangan Alfaro, membuat pria itu terus mengembangkan senyumannya.
"Kalo cewe itu sukanya tas, mama gue juga suka. Gue yakin tante Dinda pasti bakalan suka jugak" Jelas Nadine.
Nadine sudah melepaskan pautan tangannya, ia pun baru sadar kalau dirinya bergandengan tangan dengan Alfaro selama itu.
"Din,yang ini bagus ga?"
"Bagus" ucap Nadine seraya menganggukkan kepalanya pelan.
"Ya udah, mbak yang ini ya" ucap Alfaro seraya menyodorkan tas branded itu kepada pelayan toko.
"Baik pak"
"Din,lo mau?" Tanya Alfaro kepada Nadine.
"Mau apaan?"
"Tas"
"Ngga"
"Pilih aja, nanti gue yang bayar"
Nadine dengan cepat menggelengkan kepalanya, ia merasa tak enak hati jika Alfaro ingin membelikannya tas seharga fantastis itu kepada dirinya. "Ngga deh, makasih"
Alfaro menghela nafasnya pelan, "bagus nih, ya ga?" Ucapnya seraya menunjuk tas di hadapannya.
"Heem bagus, ini juga bagus. Wah, bisa-bisa gue kalap kalo lama-lama disini"
"Mbak, saya mau tas ini dari sini sampe ujung sana" ucap Alfaro kepada pelayan itu.
Tampak pelayan itu terkejut mendengar ucapan Alfaro, "bb-baik pak, saya siapkan"
Tak hanya pelayan toko itu saja yang terkejut dengan ucapan Alfaro, Nadine pun sontak membulatkan kedua matanya setelah mendengar ucapan pria itu, "Al!? Buat apaan lo?"
"Katanya lo suka"
"Iya, tapi gue ga mau beli"
"Gue yang beli" ucap Alfaro kemudian beranjak pergi menuju kasir untuk melakukan pembayaran.
Nadine sungguh tidak mengerti lagi dengan Alfaro. Padahal dirinya adalah seorang shopaholic, namun pria itu malah lebih royal dari dirinya saat berbelanja.
"Al, balikin ga?! Cepet!!!" Bisik Nadine seraya mencubit lengan Alfaro.
Namun Alfaro tak menanggapi ucapan Nadine, ia hanya tersenyum lalu mengurus pembayaran beberapa tas branded itu.
Nadine menghela nafasnya kasar, sungguh pria di sampingnya itu sangat keras kepala.
Begitu Alfaro menyelesaikan pembayaran, Nadine menarik kasar lengan Alfaro keluar dari toko itu.
"Al, buat apa tas sebanyak ini?!"
"Buat lo" ujar Alfaro santai.
"Iya buat apa?! Banyak banget ini!?!?" ucap Nadine seraya menunjuk beberapa totbag yang sudah tertenteng manis di kedua tangan Alfaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband so PERFECT!
RandomMY HUSBAND SO PERFECT mengisahkan Nadine Alisya Putri Nugraha,putri semata wayang dari seorang pebisnis sukses yang sedang menikmati masa mudanya sebagai mahasiswa akhir di fakultas kedokteran sangat terkejut ketika kedua orang tuanya dengan tiba-ti...